Friday, October 10, 2008

Globalisasi?

Era Globalisasi. Apa sih itu? Kalau menurut saya, globalisasi adalah suatu kondisi dimana masyarakat suatu negara menjadi bagian langsung dari masyarakat dunia, yang dapat berinteraksi kapanpun dalam bentuk apapun. Di era globalisasi ini semuanya menjadi begitu dekat. Jarak, waktu dan bahasa tidak lagi menjadi penghalang. Siapapun dapat mengakses kemanapun hanya dalam hitungan detik. Tidak ada rahasia yang dapat ditutupi karena setiap pihak akan tahu betul kondisi pihak lainnya. Persaingan akan terjadi pada segala aspek, sebagai bentuk pembuktian jati diri.

Indonesia saat ini sudah memasuki era globalisasi. Itu artinya seluruh masyarakat Indonesia, mulai dari pengemis di lampu merah hingga orang-orang berdasi, sudah harus siap menjadi bagian langsung masyarakat dunia, dengan segala hambatan, persaingan, dan keterbukaan yang ada. Apakah seluruh masyarakat Indonesia sudah siap? Mau tidak mau semua harus mengatakan siap, terlebih lagi para pemimpin-pemimpin bangsa yang berada di lini terdepan untuk mengelola bangsa ini.

Kepemimpinan dalam era globalisasi. Secara awam, rasanya kata-kata ini hanya bisa ditujukan kepada mereka yang berdasi atau bekerja di instansi pemerintahan, yang biasa disebut sebagai “pemimpin”. Padahal, kepemimpinan itu milik siapa saja dan setiap orang pasti memilikinya (Contohnya: Seorang ibu rumah tangga memiliki kepemimpinan dalam mengatur uang belanja dalam satu bulan, mengasuh dan mendidik anak-anaknya, hingga memenuhi kebutuhan pribadinya). Mengapa? Karena setiap orang pada dasarnya adalah pemimpin bagi dirnya masing-masing.

Kepemimpinan sangat kita perlukan dalam menghadapi era globalisasi ini. Tapi kepemimpinan yang seperti apa? Apa yang harus dilakukan untuk menghadapi globalisasi?

Dampak globalisasi kini sudah mulai terasa di Indonesia. Mulai dari semakin lancarnya barang-barang impor masuk ke Indonesia, krisis minyak, krisis pangan, hingga bangkrutnya pasar modal Amerika. Setiap perubahan negara lain akan mengakibatkan perubahan pula bagi Indonesia.

Pertama-tama dari barang-barang impor. Kini sebagian besar produk konsumsi Indonesia sudah dipenuhi barang-barang dari luar negeri. Mulai dari sabun, beras, tekstil, dan yang paling mudah dilihat adalah barang-barang elektronik. Pada berbagai iklan di berbagai stasiun televisi, kini dapat kita temukan harga barang-barang elektronik yang begitu murah/terjangkau. Hal ini tidak lain dan tidak bukan adalah salah satu dampak dari globalisasi, atau lebih spesifik lagi perdagangan bebas.

Selanjutnya, krisis minyak. Sejak 12 tahun terakhir harga BBM sudah naik sekitar 600% (Angka ini sebenarnya akan lebih fantastis jika daya beli BBM masyarakat Indonesia tidak disubsidi oleh pemerintah). Amerika mencari cara dengan mengadakan konversi kedelai menjadi biofuel. Akibat selanjutnya, sebagi negara yang mengkonsumsi kedelai dalam jumlah yang tinggi, krisis pangan juga mengancam Indonesia.

Mengenai hal yang terakhir, bangkrutnya pasar modal Amerika, rasanya tidak perlu dibahas banyak. Saat ini seluruh headline koran di Indonesia ramai membicarakan tentang kehancuran pasar modal amerika yang disebabkan oleh Lehman Brothers ini. Indonesia kini terkena dampaknya dengan gegernya Bursa Efek Indonesia.

Kesalahan yang paling fatal bagi Indonesia adalah: Indonesia lebih sering pasif daripada aktif.

Thursday, October 09, 2008

Mengulas Sejarah: G30S/PKI

9 hari yang lalu baru aja kita memperingati G30S/PKI. Eit, bukan merayakan loh yaa...kita memperingati.

Udah pernah baca buku "Mereka Menodong Bung Karno" nya Soekardjo Wilardjito? Gara-gara buku ini, saya jadi ga begitu antusias terhadap peristiwa G30S/PKI dan embel-embelnya.

Kenapa? Gini deh ya...peristiwa PKI tuh udah ada puluhan tahun. Tapi sampai sekarang keabsahan, fakta, dan mana yang benar dan mana yang salah masih tetap ngambang. Bandingin aja ya....Nabi Muhammad aja kita tau sejarah lengkapnya, Yesus Kristus, kita tahu dia pernah pake ubah apa, tinggal dimana. Belum lagi sejarah-sejarah dunia lainnya yang kalo dibandingin jauuh lebih tua dari sejarah PKI ini.

Tapi kenapa ini ga pernah dingkap? Kalopun diungkap, pasti mengandung tingkat subjektivitas yang sangat tinggi. Ada yang Soekarnois lah, Soehartois lah, dan is-is lainnya.

Katanya Indonesia negara yang bersatu, kenapa kespekatan sejarah aja yang udah bertahun-tahun lamanya masih ga bisa disepakatin menjadi satu?

Saya sebagai generasi muda, yang (katanya) akan meneruskan perjuangan para pahlawan, dari hati kecil yang paling dalam merasa bawha kaum generasi muda dibohongi.
Kenapa kami tidak diberitahukan yang sebenarnya? Kenapa isi buku paket sejarah terkadang berbeda dengan buku-buku tulisan para veteran yang dijual di toko buku. Mana yang benar?

Katanya, bangsa yang besar adalah bangsa yang mengharagi jasa para pahlawannya.
Pantas saja Indonesia belum bisa menjadi negara yang 'benar-benar' besar....generasi mudaya saja tidak menghargai jasa para pahlawannya.

Tunggu, itu bukan berarti kami sebodo amat dengan pahlawan. Sejak SD kami juga sudah tahu, kalau pahlawan mengorbankan setiap tetes darahnya untuk kemerdekaan Indonesia. Tapi, yang membuat kami semua ragu untuk menghargai adalah keabsahan.

Ini sudah zaman maju, pola pikir anak muda semakin lama akan berevolusi. Kami kini akan mempercayai sesuatu jika memang itu benar adanya, dapat dibuktikan, dan kalaupun berupa informasi, hendaknya merupakan suatu kesatuan suara.

Saya harap pemerintah mau mengorek kembali dan enyadari betapa pentingnya masalah kecil ini bagi masa depan Indonesia.

Stranger Named Budi

Pertama-tama saya harus minta maaf dulu nih...melalui blog ini saya memohon maaf pada seorang lelaki (or not?) bernama Budi (or not?) yang (ngakunya) tinggal di BABEL, yang merasa dirinya pernah didamprat sekitar 2 hari yang lalu oleh seorang gadis yang ngamuk2 karena diajak kenalan sama dia...yang tak lain dan tak bukan adalah saya...hahaha..sorry.

Jadi begini ceritanya...*gaya Fenni Rose*

hari itu kayaknya emang ngeBTin banget..nget...
diajakin si Mamih belanja belinji ke seantero palembang yang super duper PUANAS...(kelamaan di Magelang negbuat saya jadi ogah cuaca palembang)

eh pas lagi desek2an buat ngantre bayar di suatu toko kosmetik yang kecil...(sumpah yaa...saya bakal mikir 2 kali buat ke sana lagi...full of 'norak-make-up ladies'), tiba2 HP saya bunyi. pas saya liat, ga tau deh dari siapa...trus pas saya angkat, eh malah mati. Siaul. Dongkol Abis-abisan.
FYI yaa...saya tuh bukan tipe cewek yang hobby nenteng hand bag kmn...saya lebih prefer bawa 1 tas selempang yang bisa diisi macem2.

Naah, udah susah payah berjuang ngambil HP diantara ratusan barang2 di tas saya...(hiperbolis lu san!) ehh, malah tuh orang cuma miscall. (Ga modal!)

Trus, belum ada sedetik saya mau masukin HP ke tas lagi, tiba2 tuh orang nelpon lagi...
akuyangudahkepanasan: Haloo...?
orgygnamanyabudi: ehm...halo?
akuyangudahkepanasan: Haloo...? Ini siapa?
orgygnamanyabudi: emm...
akuyangudahkepanasan: woi! Ni siapa sih? tau no hp gw dari mana?
orgygnamanyabudi: rahasia..tut..tut..tut...(maksudnya telponnya mati)

ajegile...tuh...ergghh...FU***NG D**N S**T! Ga jelas banget! Sekali lagi sodar-sodara...BANGET!

dengan segenap perasaan kesal saya masukin HP ke dalam tas. Selang beberapa menit, tiba-tiba ada SMS masuk. Sebagai org yang mobilitasnya tinggi (apa sih san??) ditambah saya lagi janjian ama temen saya buat minta kasih tau jawaban PR mat, saya aware banget sama setiap SMS yang masuk. Ga terkecuali dengan yang ini.
1 Message Recieved. Open.
+628..........*cencored*
Haii...nama kamyu siapa? school dimana? akyu boleh kenalan ga? Namakyu Budi. Akyu asalnya dari Babel.

Oh GOSH! Huek....yuck!
bukan caranya yang basi banget ngajak kenalan yang bikin saya pengen muntah...saya udah mati rasa sama yang kayak gitu.
Tapi yang bikin saya pengen muntah adalah gaya "kamyu", "akyu". What the H**L!
Beneran, itu persis pake Y....
SMS ter"ajaib" yang pernah saya dapet seumur hidup saya.

Saturday, October 04, 2008

Movie Review: Sarang Kuntilanak

Hari minggu kemarin saya dan 2 teman saya nonton Sarang Kuntilanak untuk membunuh waktu ngabuburit. Sebenarnya sih saya lebih prefer untuk nonton Laskar Pelangi, tapi karena 2 teman saya udah pada nonton, jadilah saya harus mengalah....
Inti ceritanya...standarlah...seperti film2 horor Indonesia kebanyakan, yang mengutamakan hantu cewek, rambut panjang, dan efek sound yang dramatis abis. (ampe saya ngebayangin kalo misalnya sound effect nya ilang, pasti filmnya ga bakal serem sama sekali). Dalam 20 menit pertama saya udah bisa nyimpulin bakal kayak gimana endingnya....
Ada 4 orang temen gitu, yang tergabung dalam satu tim untuk bikin film sbg tugas kuliahnya. Mereka berencana untuk membuat film tentang dusun kalimati. Meskipun dilarang mereka bandel juga. Akhirnya....keempatnya meninggal dengan cara yang 'ga banget...

Sayang banget ya masyarakat Indonesia selalu aja dicekokin cerita-cerita horor yang seperti itu terus...kalo dipikir-pikir mulai dari awal tahun 2000an film horor pasti jalan ceritanya ga bakal beda jauh, dan sama ga logisnya...(Maaf banget buat para pecinta film horor Indonesia, tapi saya berpendapat begitu).

Saya jadi bakal berpikir dua kali untuk ngabisin 25.000 saya buat nonton film horor.

Filosofi Cermin

Halohalo smua....syalalala....
bertemu lagii...tentunya dengan santi...

hari ini saya baru dapet comment dari salah satu temen saya..
katanya saya baik...
katanya saya pintar...
katanya saya anaknya rajin blajar dan sangat ambisius...

Ok deeehh...saya akuin kalo saya baik...tapi jujur ajaah ya...saya tidak merasa diri saya ambisius...rajin...apalagi pintar. Saya merasa 100% sebaliknya...

Saya akhirnya bisa ngebuktiin filosofi cermin...

dimana kalo kita lihat diri kita sendiri di dalam cermin, yang kita lihat adalah sama persis, namun kebalikannya.

Jadi apa yang saya pikir selama ini mengenai diri saya ternyata justru sebaliknya dari apa yang saya pikirkan....

Memang terkadang kita justru tidak dapat memahami diri kita sendiri. Malah orang lain yang justru bisa mengetahui kita yang sebenarnya.

Bagaimana dengan anda?

The Story of Necklace

ada seorang gadis...dia cuma punya 3 kalung di dunia ini, yang sangat berarti bagi hidupnya...
kalung pertama: dari sahabatnya, berbentuk kepala mickey mouse berglitter hitam
kalung kedua: dari ibunya, berwarna hitam dengan bandul salib yang berkilau jika terkena sinar
kalung ketiga: adalah kalung yang sangat sederhana. Yang sepertinya bisa didapatkannya dimana saja. kalung ini diberikan oleh seseorang yang sangat dihargainya. Dihargai hingga hampir setara dengan dia menghargai kakak dan abang kandungnya sendiri, meski orang itu hanya terpaut 2 tahun darinya.
Tadinya ia amat menghargai kalung pemberian orang itu, sebegaimana ia menghargai pemberinya, yang diberikan kepadanya pada saat ia berulang tahun yang ke17. Ia memakainya setiap hari ke sekolah, meski peraturan sekolah tidak membolehkan ia memakai kalung. Orang yang dihargainya itu satu sekolah dengannya, tapi lebih tinggi satu tingkat. Orang itu tahu kalau gadis itu memakai kalung pemberiannya, dan dia senang karena itu.
Sampai pada suatu hari, sang gadis harus menerima kenyataan kalau ia tidak akan bertemu orang yang dihargainya itu. Mengapa? Karena orang itu akan segera lulus dari sekolah.
Sang gadis menyadari bahwa ia tidak hanya menghargai si pemberi kalung. Ia menyadari kalau ia menghargainya lebih dari seorang teman. Sang gadis dilema....
ia merasa senang setiap bertemu dengan si pemberi kalung
ia merasa kesal setiap ad orang lain yang membicarakan si pemberi kalung
ia merasa nyaman apabila sedang berjabat tangan dengannya
ia merasa disayangi apabila si pemberi kalung sedang mengacak2 rambutnya
akhirnya sang gadis sadar, bahwa rasa menghargai ini sudah berubah menjadi sesuatu rasa yang bahan ia tidak berani sebutkan dalam benaknya....

Sekolah gadis itu mengadakan perpisahan untuk kelas 3 pada hari jumat. Semenjak hari sabtu sang gadis sudah begitu bingung, apa yang harus diberikannya pada si pemberi kalung. Kalau masalah harta, ia yakin si pemberi kalung sudah memiliki segalanya.

Setelah memikirkan begitu banyak alternatif hadiah, sang gadis pun berinisiatif untuk memberi si pemberi kalung sebuah lukisan. Lukisan? Ya, sebuah lukisan tangan.

Sang gadis memang bukan seorang pelukis yang handal, oleh karena itu ia berusaha mati-matian untuk menduplikasi fotonya bersama si pemberi kalung-yang kebetulan diambil pada saat mereka sedang menghadiri suatu acara.

Perpisahan kelas 3, artinya sang gadis tidak hanya akan berpisah dengan si pemberi kalung. Ia juga akan berpisah dengan orang-orang lain yang juga dihargai dan disayanginya. Sang gadis menyiapkan beberapa lukisan di kanvas untuk masing-masing orang. Waktu terasa begitu cepat dan pekerjaan terasa begitu gampang saat sang gadis menyelesaikan lukisan untuk orang-orang itu. Sang gadis selalu menunda-nunda untuk memubuat lukisan si pemberi kalung. Hatinya tidak cukup kuat untuk menggoreskan pensilnya di atas kanvas.

Waktu sudah menunjukkan pukul 3.30 pagi. Hingga detik itu sang gadis masih sibuk dengan lukisannya, lukisan berwajahkan lelaki si pemberi kalung. Sebenarnya tangan sang gadis hanya melakukan gerakan-gerakan kecil, akan tetapi pikirannya lah yang sibuk, yang membayangkan, bahwa hanya beberapa jam dari saat itu, lukisan itu akan segera diberikannya, yang artinya pula beberapa jam lagi mereka benar-benar akan berpisah selamanya. Selamanya? Ya. Selamanya. Si pemberi kalung sudah pernah berkata pada sang gadis bahwa ia akan melanjutkan sekolahnya ke negeri tetangga, yang artinya akan sulit bagi mereka untuk berkomunikasi, apalagi bertemu.

Akhirnya lukisan sederhana itu selesai. Karena sang gadis tidak mau teman-temannya mengetahui perihal lukisannya itu, ia menyembunyikan lukisan itu di pinggir jendela, di tempat yang tidak terlihat oleh siapapun. Sang gadis tahu, bahwa si pemberi kalung adalah orang yang cukup tenar dan disukai oleh banyak orang karena tingkah laku dan sikapnya yang baik. Akan menjadi masalah apabila orang-orang tahu bahwa sang gadis sudah menyiapkan lukisan wajah si pemberi kalung.

Keesokan paginya, sang gadis sudah bersiap-siap untuk melakukan latihan acara perpisahan yang akan dilaksanakan sore itu. Sesaat hatinya tergerak untuk melihat lukisan itu sekali lagi, untuk memastikan bahwa kondisi lukisan itu baik-baik saja. Dengan perlahan disibaknya penutup lukisan itu, dan alangkah terkejutnya sang gadis ketika ditemukannya lukisan itu rusak, luntur karena tetesan air yang entah datangnya dari mana. Sang gadis dengan cepat memeriksa lukisan lainnya, untuk orang-orang lain. Tidak ditemukannya sedikitpun kerusakan pada kanvas-kanvas lainnya. Hanya kanvas terakhir yang rusak. Kanvas yang berisikan wajah si pemberi kalung.

Sang gadis hanya bisa menangis dalam keheningan. Ia sangat kesal, marah, dan kecewa. Mengapa ia harus begitu berat mengucapkan sebuah kata perpisahan?

Mengapa ia harus begitu sulit menyatakan perasaan yang sebenarnya?

Mengapa harus lukisan si pemberi kalung yang rusak?

Sang gadis sudah tidak memiliki kanvas lain. Dengan berlinangan air mata, sang gadis berusaha mengurangi kerusakan kalung itu, dengan berbagai cara. Menempelnya dengan foto, melukis bagian ini, menutup bagian itu. Hingga akhirnya lukisan itu kembali terlihat sempurna.

Tentu saja sang gadis memperbaiki lukisan itu dengan tangisan yang hanya bisa ditahannya di dalam hati. Sang gadis sendiri tidak mengetahui,untuk apa sebenarnya dia harus menangis. Sang gadis bukanlah orang yang terbuka dengan semua orang. Bahkan untuk hal perasaan, tak ada satupun yang mengetahui perihal kegelisahannya saat itu. Orang-orang hanya tahu bahwa sang gadis dan si pemberi kalung berteman baik, bersahabat, layaknya seorang adik-kakak. Oleh karena itu, sang gadis tidak ingin teman-temannya curiga. Akan sangat aneh apabila teman-temannya melihat sang gadis membuat hadiah hanya untuk seorang ‘kakak’ hingga fajar menjelang. Sang gadis hanya bisa bertriak dalam hati. Hingga seorang teman sang gadis mengetahui ketidakwajaran sang gadis yang begitu panik saat tahu bahwa lukisan untuk si pemberi kalung rusak. Temannya memaksanya untuk berkata jujur, bahwa ia tidak hanya sekedar menganggap ‘kakak’ pada si pemberi kalung. Sang gadis hanya bisa menggeleng bisu sambil tangannya terus membungkus ulang kado untuk si pemberi kalung. Itu bukan berarti sang gadis mengelak dari pertanyaan temannya itu, sang gadis hanya sangat bingung. Ia tidak tahu apa yang harus ia jawab, karena sang gadis juga hingga detik itu masih belum berani dan masih terlalu gengsi untuk mengakui kata hatinya. Namun, temannya langsung mengetahui jawaban sebenarnya dari sang gadis ketika temannya itu meraih kepala sang gadis ke dalam pelukannya. Air mata sang gadis tumpah ruah. Dalam isakan kecilnya, sang gadis meratap: “Mengapa ini begitu sulit?”

Teman sang gadis yang begitu kasihan pada penderitaan sang gadis memintanya untuk memberitahu kegelisahannya kepada si pemberi kalung. Sang gadis serta-merta menolak. “Mustahil. Aku dan dia hanya kakak dan adik. Tak ada yang dapat kulakukan. Ini terlarang! Aku tidak boleh menyukainya lebih daripada kapasitasku sebagai adik. Siapa aku ini? Adiknya! tidak lebih! Semua orang tahu itu, dan kau harusnya juga tahu.”


Temannya, dengan tidak kalah tegas berkata,”Mulai sore ini kalian bukanlah kakak-adik lagi. Lagipula, kau kan tidak meminta jawaban darinya, kau hanya mengatakan apa yang sebenarnya dari perasaanmu. Tidak masalah dia menyukainya atau tidak. Kalian tidak akan pernah bertemu lagi. Kau tidak akan tahu kapan kalian akan bertemu lagi.”

Sang gadis terpaku dengan ucapan temannya. Ia menyadari bahwa hal ini tidak akan ada segi negatifnya. Ia hanya akan mengutarakan yang sebenarnya. Tidak lebih. Ia tidak akan memohon jawaban. Dengan penuh pertimbangan, sang gadis akhirnya menganggukkan kepalanya dan mulai menuliskan seluruh kata-kata yang berkecamuk di dalam hati dan pikirannya ke dalam selembar kertas berwarna ungu, yang melambangkan dukanya yang begitu mendalam.

Sore harinya, pada saat perpisahan, mata sang gadis berkelana mencari-cari si pemberi kalung. Tapi, ia tidak dapat menemukannya dimanapun. Seluruh lukisan sudah diberikannya kepada orang-orang yang disayanginya, hanya tinggal satu kanvas lagi yang masih tersimpan rapi di dalam tasnya.

Senja pun tiba, dengan hati yang hancur sang gadis mengunci tasnya yang berisi lukisan si pemberi kalung rapat-rapat dan berjalan gontai pulang ke rumahnya, yang memang tidak jauh dari sekolah. Dengan hati yang hancur pula sang gadis mencoba en-dial si pemberi kalung. Maksud hati ingin mengucapkan selamat tinggal, akan tetapi yang keluar dari mulutnya justru,”KAMU JAHAT!”

Sang gadis terpaku dengan apa yang baru saja dikatakannya beberapa detik yang lalu.

Ia menyesal sekaligus lega. Langsung ia matikan teleponnya. Hanya dalam selang beberapa detik, si pemberi kalung tiba-tiba meneleponnya. Karena terlalu takut untuk mendengar suaranya, sang gadis justru me-reject telepon si pemberi kalung.

Friday, October 03, 2008

100 TOP ASIA UNIVERSITIES 2008

CONTINENT UNIVERSITY WORLD RANK

1 UNIVERSITY OF TOKYO 61
2 NATIONAL TAIWAN UNIVERSITY 73
3 BEIJING UNIVERSITY 133
4 NATIONAL UNIVERSITY OF SINGAPORE 141
5 KYOTO UNIVERSITY 142
6 UNIVERSITY OF HONG KONG 156
7 KEIO UNIVERSITY 162
8 CHINESE UNIVERSITY OF HONG KONG 163
9 NATIONAL CHIAO TUNG UNIVERSITY 237
10 UNIVERSITY OF TSUKUBA 239
11 NATIONAL SUN YAT-SEN UNIVERSITY 263
12 SEOUL NATIONAL UNIVERSITY 273
13 OSAKA UNIVERSITY 276
14 TSINGHUA UNIVERSITY CHINA 279
15 NAGOYA UNIVERSITY 282
16 TOKYO INSTITUTE OF TECHNOLOGY 292
17 TOHOKU UNIVERSITY 294
18 KOREA ADVANCED INSTITUTE OF SCIENCE & TECHNOLOGY 306
19 PRINCE OF SONGKLA UNIVERSITY 309
20 NATIONAL CHENG KUNG UNIVERSITY 329
21 HONG KONG UNIVERSITY OF SCIENCE & TECHNOLOGY 347
22 NATIONAL TAIWAN NORMAL UNIVERSITY 388
23 KYUSHU UNIVERSITY 392
24 ZHEJIANG UNIVERSITY 395
25 NATIONAL TSING HUA UNIVERSITY TAIWAN 406
26 SHANGHAI JIAO TONG UNIVERSITY 422
27 CHULALONGKORN UNIVERSITY 443
28 UNIVERSITY OF SCIENCE & TECHNOLOGY OF CHINA 447
29 NATIONAL CENTRAL UNIVERSITY 448
30 NANYANG TECHNOLOGICAL UNIVERSITY 469
31 KASETSART UNIVERSITY 477
32 FUDAN UNIVERSITY 480
33 UNITED NATIONS UNIVERSITY 483
34 HONG KONG POLYTECHNIC UNIVERSITY 497
35 RITSUMEIKAN UNIVERSITY 501
36 CITY UNIVERSITY OF HONG KONG 504
37 KOBE UNIVERSITY 548
38 NATIONAL CHENGCHI UNIVERSITY 552
39 INDIAN INSTITUTE OF TECHNOLOGY BOMBAY 559
40 TAMKANG UNIVERSITY 566
41 POHANG UNIVERSITY OF SCIENCE & TECHNOLOGY 575
42 NATIONAL CHUNG CHENG UNIVERSITY 607
43 HIROSHIMA UNIVERSITY 608
44 HONG KONG BAPTIST UNIVERSITY 617
45 I-SHOU UNIVERSITY 628
46 YONSEI UNIVERSITY 646
47 WASEDA UNIVERSITY 646
48 INDIAN INSTITUTE OF SCIENCE BANGALORE 654
49 KOREA UNIVERSITY 659
50 SHANDONG UNIVERSITY 664
51 WUHAN UNIVERSITY 680
52 NATIONAL CHUNG HSING UNIVERSITY 695
53 UNIVERSITY OF ELECTRO-COMMUNICATIONS 697
54 NANJING UNIVERSITY 698
55 JAPAN ADVANCED INSTITUTE OF SCIENCE & TECHNOLOGY 702
56 ASIAN INSTITUTE OF TECHNOLOGY THAILAND 707
57 GADJAH MADA UNIVERSITY 734
58 HOSEI UNIVERSITY 735
59 TOKYO UNIVERSITY OF SCIENCE 736
60 TOKAI UNIVERSITY 759
61 BEIJING NORMAL UNIVERSITY 760
62 RYUKOKU UNIVERSITY 761
63 DOSHISHA UNIVERSITY 764
64 SUNGKYUNKWAN UNIVERSITY 777
65 XIAMEN UNIVERSITY 789
66 NARA INSTITUTE OF SCIENCE & TECHNOLOGY 796
67 FU JEN CATHOLIC UNIVERSITY 800
68 MAHIDOL UNIVERSITY 802
69 THAMMASAT UNIVERSITY 806
70 YAMAGATA UNIVERSITY 813
71 OKAYAMA UNIVERSITY 814
72 GUNMA UNIVERSITY 827
73 MIE UNIVERSITY 831
74 NIHON UNIVERSITY 839
75 CHIANG MAI UNIVERSITY 841
76 INSTITUTE OF TECHNOLOGY BANDUNG 844
77 NANKAI UNIVERSITY 848
78 NIIGATA UNIVERSITY 855
79 ASSUMPTION UNIVERSITY OF THAILAND 862
80 YUAN ZE UNIVERSITY 865
81 SHINSHU UNIVERSITY 882
82 KHON KAEN UNIVERSITY 883
83 UNIVERSITY OF THE PHILIPPINES DILIMAN 885
84 PUSAN NATIONAL UNIVERSITY 888
85 XI'AN JIAOTONG UNIVERSITY 896
86 PROVIDENCE UNIVERSITY 901
87 KANGWON NATIONAL UNIVERSITY 902
88 EAST CHINA NORMAL UNIVERSITY 919
89 RENMIN UNIVERSITY OF CHINA 926
90 HARBIN INSTITUTE OF TECHNOLOGY 938
91 KYUSHU INSTITUTE OF TECHNOLOGY 940
92 MEIJI UNIVERSITY 946
93 SOUTHEAST UNIVERSITY 949
94 YAMAGUCHI UNIVERSITY 957
95 CHIBA UNIVERSITY 959
96 FENG CHIA UNIVERSITY 964
97 OSAKA CITY UNIVERSITY 981
98 GIFU UNIVERSITY 982
99 INDIAN INSTITUTE OF TECHNOLOGY MADRAS 984
100 TUNGHAI UNIVERSITY 986

sumber
http://www.webometrics.info/top100_continent.asp?cont=asia

The Power of Mudik Lebaran

Saya dapet pengalaman yang keren anget waktu pejalanan pulang saya dari Tn ke palembang.

Waktu itu udah sore. Skitar pukul 4.00 tgl 27 September. Cuaca yg panas dan gerah kayaknya ngebuat orang2 di waiting room menuju ke palembang pada ga serame biasanya....kebanyakan cuma diem, baca koran, ato malah ngeliatin orang yang lagi pada lalu lalng. Lagi puasa kali ya...makanyapada lemes. Cuma ada beberpa anak kecil aja yang masih smangad maen2.

Pengalaman keren baru berasa pas saya mau naek ke pesawat. Begitu udah ada call dari petugas bandara, muka2 kusut penumpang langsung pada seger semua dan berebut buat naek pesawat. Pada keloiatan banget napsu bergairah mau mudik ke kampung halaman. Yaaa...paling cuma ada beberapa glintir org yg sok gengsi buat desek2an...

sekitar 1 jam kmudian, pesawat pun landing di bandara sultan Mahmud Badaruddin II. begitu pramugari ngasih pengumuman kalo dah nyampe....wuah...suasana pesawat langsung riuh....
pramugari: para penumpang yang terhormat, kita telah tiba di bandara SUltan Mahmud Badaruddin II, tidak ada perbedaan waktu antara.....
bapak di sebelah kanan saya: Alhamdulillah ya Allah...
mas2 di sbelah kiri saya: Alhamdulillah...halo bu? Saya udah nyampe di palembang...akhirnya saya bisa lebaran di sini...(sambil nelpon)
mbak2 di depan saya: nak, kita jadi lebaran di rumah nenek....(sambil nggendong anaknya)
bapak di kanan saya(ngomong lagi): Maaf lahir bathin ya mbak...
dan selanjutnya ucapan mohon maaf lahir bathin kedengeran di seantero pesawat.

See? Saya ngeliat sesuatu yang indah dari pemandangan sederhana disana. Kalian bisa lihat? Ato nggak?
Yep..based on my eyes...tuh pemandangan sekarang udah langka bgt...dimana orang yang saling ga kenal tiba2 bersukaria karena satu hal yang sama....
yaa...sering sih saya liat itu,,,tapi cma rekayasa di TV di iklan2 rokok yang durasinya lama banget itu...
apalagi di kota2 besar, dimana setiap orang udah sebodo amat sama orang lain...

Sekarang the power of mudik lebaran harusnya jangan cuma dinikmati oleh yang muslim saja....yang non juga sebetulnya bisa ikut memanfaatkan tradisi unik negara kita ini....
buat apa? Ya buat mempererat tali persaudaraan, persatuan, dan kesatuan..

Jadi, sebenarnya kita ga butuh uang banayk, kampanye besar plus penyanyi dangdut, atau pejabat yang banyak duit untuk mempersatukan masyarakat indonesia.
Kita cuma butuh melestarikan yang satu ini.
STUJU?!