Saturday, December 27, 2008

LKPL, an unforgetable moment!

Di TN, ada yang namanya LKPL...Latihan Kemasyarakatan Peduli Lingkungan

Yaaa, sejenis Praktek Kerja Lapangan gitu lah,..

disana saya (dan temen2 seangkatan saya yang jumlahnya 3ooan) nginep di sebuah dusun selama 3 hari 2 malem
namanya...Dusun Saren

saya dapet tinggal di sbuah rumah yang...yaaa, desa banget lah...satu rumah untuk bertujuh
nama induk semangnya (sebutan untuk manggil yang empunya rumah) ibu Sri. Beliau punya suami yang bernama Pak Jumali, seorang TKI di Brunei. beliau tinggal dengan seorang anak berumur 3 tahun, namanya Ade Amelia

pada intinyya saya di"minta" untuk merasakan jadi anak desa slama 3 hari itu

ya yang namanya pagi2 harus bantuin masak, nyapu, nyuci piring

yang paling nguras tenaga sih ya kerja bakti
bayangin doong, saya bantuin ngecor jalan, ngeruk tanah, nyabutin rumput ampe ngecat dinding Tk

Tapi seru abis. Ini tuh pengalaman yang bakal "Mahal" banget.
yang ga bakal saya dapet kalo saya ga skolah di TN. (untuk kali ini saya cinta TN. hahaaa)

muka gosong, tangan lecet, badan kringetan
tapi seru abis...! yang namanya kerja sama, kekompakan, kliatan banget di situ

sbg info ya, tuh dusun emang dusun banget. yang TV masih ada yang itetm putih, yang siarannya baru indosiar doang

tapi saya kagum euy. kita smua, yang notabene anak kota, bisa survive dan betah disana...

Saturday, November 29, 2008

Ketika anak2 TN belajar...

Kayak yang saya bilang....belajar tuh udah kayak kebutuhan....
Disini....semuanya belajar....anywhere, anyone, anytime....
di kelas, di graha, di kamar mandi, di gudang, di mushola, di meja makan, ampe di tempat tidur
pokonya posisi buku udah lebih dari pacar.....dibawa kemana2,
kayakna berlebihan sii...tapi itu kenyataannya...

baru di TN saya bisa begadang ampe ga tidur semaleman...cuma buat ngerjain PR....
Ga ada tuh sejarahnya saya ngerjain PR ampe pagi....
tapi di TN, semuanya bisa terjadi....
untuk pertama kaliny adalm hidup saya....saya bisa satu atap sama orang2 terjenius se Indonesia....
gimanaga jenius, dengan kapasitas waktu yang sempit banget bisa menguasai matematika frank ayres dengan gampangnya, schaum fisika jadi bacaan ringan, dan campbell jadi komiknya...

kalo d palembang saya bisa jadi yang paling pinter....saya di sini berast untuk ngomong : "Gue yang pinter"...
karena apa? karena setiap anak di sini punya kepinterannya masing2...

secara alamiah, kita bersaing untuk bisa cepet2an menguasai sesuatu...

Semuanya belajar ampe pagi, begadang minum kopi, ganjel mata pke korek, nabok2 pipi supaya ga tidur, weker disetel biar bangun....
all out abis deh pokoknya....

SALUUT.

H-2 before Tes Akhir Semester

Waaahhh.....gila...

Baru kali ini saya ngerasa kalo pamong2 di SMA TN emang TOP abis..
setelah 2 tahun menjalani hidup di TN....saya baru merasa bersyukur bbisa masuk TN....

Disini, yang namanya belajar jadi kebutuhan....dengan sendirinya....
Disini, yang namanya ngerjain tugas paling cepet jadi kebanggaan....dengan sendirinya...
Disini, yang namanya nyontek berasa dosa.....juga dengan sendirinya...
Disini, 24 jam rasanya kurang banget euuyy....

Dan ini baru saya sadarin setelah saya kelas 3...
saya harap belum terlambat....

kalo udah kelas 3, semuanya serasa numpuk jadi satu....
otak saya kayak udah kebelah-belah deeh
satu sisi, belajar buat sekolah...nilai2 tugas...
satu sisi, mikirin studi lanjut, daftar2...
satu sisi, olahraga mesti jalan terus, ditengah hari2 ku yang sama sekali tidak sehat (ya iyalaaahh, begadang mulu...)
satu sisi, kehidupan pribadi, yang sebenernya ga penting sama sekali buat dipikirin....


tapi itu tuuuhh...kayaknya makin deket TAS, makin banyak hal pribadi yang tanpa sengaja terpikirkan...

OK2...lupakan san...LUPAKAN AJA...

saya belum siap2 nihh...padahal bentar lagi udah ulangan umum.....banyak banget tugas yang masih numpukk...

Friday, October 10, 2008

Globalisasi?

Era Globalisasi. Apa sih itu? Kalau menurut saya, globalisasi adalah suatu kondisi dimana masyarakat suatu negara menjadi bagian langsung dari masyarakat dunia, yang dapat berinteraksi kapanpun dalam bentuk apapun. Di era globalisasi ini semuanya menjadi begitu dekat. Jarak, waktu dan bahasa tidak lagi menjadi penghalang. Siapapun dapat mengakses kemanapun hanya dalam hitungan detik. Tidak ada rahasia yang dapat ditutupi karena setiap pihak akan tahu betul kondisi pihak lainnya. Persaingan akan terjadi pada segala aspek, sebagai bentuk pembuktian jati diri.

Indonesia saat ini sudah memasuki era globalisasi. Itu artinya seluruh masyarakat Indonesia, mulai dari pengemis di lampu merah hingga orang-orang berdasi, sudah harus siap menjadi bagian langsung masyarakat dunia, dengan segala hambatan, persaingan, dan keterbukaan yang ada. Apakah seluruh masyarakat Indonesia sudah siap? Mau tidak mau semua harus mengatakan siap, terlebih lagi para pemimpin-pemimpin bangsa yang berada di lini terdepan untuk mengelola bangsa ini.

Kepemimpinan dalam era globalisasi. Secara awam, rasanya kata-kata ini hanya bisa ditujukan kepada mereka yang berdasi atau bekerja di instansi pemerintahan, yang biasa disebut sebagai “pemimpin”. Padahal, kepemimpinan itu milik siapa saja dan setiap orang pasti memilikinya (Contohnya: Seorang ibu rumah tangga memiliki kepemimpinan dalam mengatur uang belanja dalam satu bulan, mengasuh dan mendidik anak-anaknya, hingga memenuhi kebutuhan pribadinya). Mengapa? Karena setiap orang pada dasarnya adalah pemimpin bagi dirnya masing-masing.

Kepemimpinan sangat kita perlukan dalam menghadapi era globalisasi ini. Tapi kepemimpinan yang seperti apa? Apa yang harus dilakukan untuk menghadapi globalisasi?

Dampak globalisasi kini sudah mulai terasa di Indonesia. Mulai dari semakin lancarnya barang-barang impor masuk ke Indonesia, krisis minyak, krisis pangan, hingga bangkrutnya pasar modal Amerika. Setiap perubahan negara lain akan mengakibatkan perubahan pula bagi Indonesia.

Pertama-tama dari barang-barang impor. Kini sebagian besar produk konsumsi Indonesia sudah dipenuhi barang-barang dari luar negeri. Mulai dari sabun, beras, tekstil, dan yang paling mudah dilihat adalah barang-barang elektronik. Pada berbagai iklan di berbagai stasiun televisi, kini dapat kita temukan harga barang-barang elektronik yang begitu murah/terjangkau. Hal ini tidak lain dan tidak bukan adalah salah satu dampak dari globalisasi, atau lebih spesifik lagi perdagangan bebas.

Selanjutnya, krisis minyak. Sejak 12 tahun terakhir harga BBM sudah naik sekitar 600% (Angka ini sebenarnya akan lebih fantastis jika daya beli BBM masyarakat Indonesia tidak disubsidi oleh pemerintah). Amerika mencari cara dengan mengadakan konversi kedelai menjadi biofuel. Akibat selanjutnya, sebagi negara yang mengkonsumsi kedelai dalam jumlah yang tinggi, krisis pangan juga mengancam Indonesia.

Mengenai hal yang terakhir, bangkrutnya pasar modal Amerika, rasanya tidak perlu dibahas banyak. Saat ini seluruh headline koran di Indonesia ramai membicarakan tentang kehancuran pasar modal amerika yang disebabkan oleh Lehman Brothers ini. Indonesia kini terkena dampaknya dengan gegernya Bursa Efek Indonesia.

Kesalahan yang paling fatal bagi Indonesia adalah: Indonesia lebih sering pasif daripada aktif.

Thursday, October 09, 2008

Mengulas Sejarah: G30S/PKI

9 hari yang lalu baru aja kita memperingati G30S/PKI. Eit, bukan merayakan loh yaa...kita memperingati.

Udah pernah baca buku "Mereka Menodong Bung Karno" nya Soekardjo Wilardjito? Gara-gara buku ini, saya jadi ga begitu antusias terhadap peristiwa G30S/PKI dan embel-embelnya.

Kenapa? Gini deh ya...peristiwa PKI tuh udah ada puluhan tahun. Tapi sampai sekarang keabsahan, fakta, dan mana yang benar dan mana yang salah masih tetap ngambang. Bandingin aja ya....Nabi Muhammad aja kita tau sejarah lengkapnya, Yesus Kristus, kita tahu dia pernah pake ubah apa, tinggal dimana. Belum lagi sejarah-sejarah dunia lainnya yang kalo dibandingin jauuh lebih tua dari sejarah PKI ini.

Tapi kenapa ini ga pernah dingkap? Kalopun diungkap, pasti mengandung tingkat subjektivitas yang sangat tinggi. Ada yang Soekarnois lah, Soehartois lah, dan is-is lainnya.

Katanya Indonesia negara yang bersatu, kenapa kespekatan sejarah aja yang udah bertahun-tahun lamanya masih ga bisa disepakatin menjadi satu?

Saya sebagai generasi muda, yang (katanya) akan meneruskan perjuangan para pahlawan, dari hati kecil yang paling dalam merasa bawha kaum generasi muda dibohongi.
Kenapa kami tidak diberitahukan yang sebenarnya? Kenapa isi buku paket sejarah terkadang berbeda dengan buku-buku tulisan para veteran yang dijual di toko buku. Mana yang benar?

Katanya, bangsa yang besar adalah bangsa yang mengharagi jasa para pahlawannya.
Pantas saja Indonesia belum bisa menjadi negara yang 'benar-benar' besar....generasi mudaya saja tidak menghargai jasa para pahlawannya.

Tunggu, itu bukan berarti kami sebodo amat dengan pahlawan. Sejak SD kami juga sudah tahu, kalau pahlawan mengorbankan setiap tetes darahnya untuk kemerdekaan Indonesia. Tapi, yang membuat kami semua ragu untuk menghargai adalah keabsahan.

Ini sudah zaman maju, pola pikir anak muda semakin lama akan berevolusi. Kami kini akan mempercayai sesuatu jika memang itu benar adanya, dapat dibuktikan, dan kalaupun berupa informasi, hendaknya merupakan suatu kesatuan suara.

Saya harap pemerintah mau mengorek kembali dan enyadari betapa pentingnya masalah kecil ini bagi masa depan Indonesia.

Stranger Named Budi

Pertama-tama saya harus minta maaf dulu nih...melalui blog ini saya memohon maaf pada seorang lelaki (or not?) bernama Budi (or not?) yang (ngakunya) tinggal di BABEL, yang merasa dirinya pernah didamprat sekitar 2 hari yang lalu oleh seorang gadis yang ngamuk2 karena diajak kenalan sama dia...yang tak lain dan tak bukan adalah saya...hahaha..sorry.

Jadi begini ceritanya...*gaya Fenni Rose*

hari itu kayaknya emang ngeBTin banget..nget...
diajakin si Mamih belanja belinji ke seantero palembang yang super duper PUANAS...(kelamaan di Magelang negbuat saya jadi ogah cuaca palembang)

eh pas lagi desek2an buat ngantre bayar di suatu toko kosmetik yang kecil...(sumpah yaa...saya bakal mikir 2 kali buat ke sana lagi...full of 'norak-make-up ladies'), tiba2 HP saya bunyi. pas saya liat, ga tau deh dari siapa...trus pas saya angkat, eh malah mati. Siaul. Dongkol Abis-abisan.
FYI yaa...saya tuh bukan tipe cewek yang hobby nenteng hand bag kmn...saya lebih prefer bawa 1 tas selempang yang bisa diisi macem2.

Naah, udah susah payah berjuang ngambil HP diantara ratusan barang2 di tas saya...(hiperbolis lu san!) ehh, malah tuh orang cuma miscall. (Ga modal!)

Trus, belum ada sedetik saya mau masukin HP ke tas lagi, tiba2 tuh orang nelpon lagi...
akuyangudahkepanasan: Haloo...?
orgygnamanyabudi: ehm...halo?
akuyangudahkepanasan: Haloo...? Ini siapa?
orgygnamanyabudi: emm...
akuyangudahkepanasan: woi! Ni siapa sih? tau no hp gw dari mana?
orgygnamanyabudi: rahasia..tut..tut..tut...(maksudnya telponnya mati)

ajegile...tuh...ergghh...FU***NG D**N S**T! Ga jelas banget! Sekali lagi sodar-sodara...BANGET!

dengan segenap perasaan kesal saya masukin HP ke dalam tas. Selang beberapa menit, tiba-tiba ada SMS masuk. Sebagai org yang mobilitasnya tinggi (apa sih san??) ditambah saya lagi janjian ama temen saya buat minta kasih tau jawaban PR mat, saya aware banget sama setiap SMS yang masuk. Ga terkecuali dengan yang ini.
1 Message Recieved. Open.
+628..........*cencored*
Haii...nama kamyu siapa? school dimana? akyu boleh kenalan ga? Namakyu Budi. Akyu asalnya dari Babel.

Oh GOSH! Huek....yuck!
bukan caranya yang basi banget ngajak kenalan yang bikin saya pengen muntah...saya udah mati rasa sama yang kayak gitu.
Tapi yang bikin saya pengen muntah adalah gaya "kamyu", "akyu". What the H**L!
Beneran, itu persis pake Y....
SMS ter"ajaib" yang pernah saya dapet seumur hidup saya.

Saturday, October 04, 2008

Movie Review: Sarang Kuntilanak

Hari minggu kemarin saya dan 2 teman saya nonton Sarang Kuntilanak untuk membunuh waktu ngabuburit. Sebenarnya sih saya lebih prefer untuk nonton Laskar Pelangi, tapi karena 2 teman saya udah pada nonton, jadilah saya harus mengalah....
Inti ceritanya...standarlah...seperti film2 horor Indonesia kebanyakan, yang mengutamakan hantu cewek, rambut panjang, dan efek sound yang dramatis abis. (ampe saya ngebayangin kalo misalnya sound effect nya ilang, pasti filmnya ga bakal serem sama sekali). Dalam 20 menit pertama saya udah bisa nyimpulin bakal kayak gimana endingnya....
Ada 4 orang temen gitu, yang tergabung dalam satu tim untuk bikin film sbg tugas kuliahnya. Mereka berencana untuk membuat film tentang dusun kalimati. Meskipun dilarang mereka bandel juga. Akhirnya....keempatnya meninggal dengan cara yang 'ga banget...

Sayang banget ya masyarakat Indonesia selalu aja dicekokin cerita-cerita horor yang seperti itu terus...kalo dipikir-pikir mulai dari awal tahun 2000an film horor pasti jalan ceritanya ga bakal beda jauh, dan sama ga logisnya...(Maaf banget buat para pecinta film horor Indonesia, tapi saya berpendapat begitu).

Saya jadi bakal berpikir dua kali untuk ngabisin 25.000 saya buat nonton film horor.

Filosofi Cermin

Halohalo smua....syalalala....
bertemu lagii...tentunya dengan santi...

hari ini saya baru dapet comment dari salah satu temen saya..
katanya saya baik...
katanya saya pintar...
katanya saya anaknya rajin blajar dan sangat ambisius...

Ok deeehh...saya akuin kalo saya baik...tapi jujur ajaah ya...saya tidak merasa diri saya ambisius...rajin...apalagi pintar. Saya merasa 100% sebaliknya...

Saya akhirnya bisa ngebuktiin filosofi cermin...

dimana kalo kita lihat diri kita sendiri di dalam cermin, yang kita lihat adalah sama persis, namun kebalikannya.

Jadi apa yang saya pikir selama ini mengenai diri saya ternyata justru sebaliknya dari apa yang saya pikirkan....

Memang terkadang kita justru tidak dapat memahami diri kita sendiri. Malah orang lain yang justru bisa mengetahui kita yang sebenarnya.

Bagaimana dengan anda?

The Story of Necklace

ada seorang gadis...dia cuma punya 3 kalung di dunia ini, yang sangat berarti bagi hidupnya...
kalung pertama: dari sahabatnya, berbentuk kepala mickey mouse berglitter hitam
kalung kedua: dari ibunya, berwarna hitam dengan bandul salib yang berkilau jika terkena sinar
kalung ketiga: adalah kalung yang sangat sederhana. Yang sepertinya bisa didapatkannya dimana saja. kalung ini diberikan oleh seseorang yang sangat dihargainya. Dihargai hingga hampir setara dengan dia menghargai kakak dan abang kandungnya sendiri, meski orang itu hanya terpaut 2 tahun darinya.
Tadinya ia amat menghargai kalung pemberian orang itu, sebegaimana ia menghargai pemberinya, yang diberikan kepadanya pada saat ia berulang tahun yang ke17. Ia memakainya setiap hari ke sekolah, meski peraturan sekolah tidak membolehkan ia memakai kalung. Orang yang dihargainya itu satu sekolah dengannya, tapi lebih tinggi satu tingkat. Orang itu tahu kalau gadis itu memakai kalung pemberiannya, dan dia senang karena itu.
Sampai pada suatu hari, sang gadis harus menerima kenyataan kalau ia tidak akan bertemu orang yang dihargainya itu. Mengapa? Karena orang itu akan segera lulus dari sekolah.
Sang gadis menyadari bahwa ia tidak hanya menghargai si pemberi kalung. Ia menyadari kalau ia menghargainya lebih dari seorang teman. Sang gadis dilema....
ia merasa senang setiap bertemu dengan si pemberi kalung
ia merasa kesal setiap ad orang lain yang membicarakan si pemberi kalung
ia merasa nyaman apabila sedang berjabat tangan dengannya
ia merasa disayangi apabila si pemberi kalung sedang mengacak2 rambutnya
akhirnya sang gadis sadar, bahwa rasa menghargai ini sudah berubah menjadi sesuatu rasa yang bahan ia tidak berani sebutkan dalam benaknya....

Sekolah gadis itu mengadakan perpisahan untuk kelas 3 pada hari jumat. Semenjak hari sabtu sang gadis sudah begitu bingung, apa yang harus diberikannya pada si pemberi kalung. Kalau masalah harta, ia yakin si pemberi kalung sudah memiliki segalanya.

Setelah memikirkan begitu banyak alternatif hadiah, sang gadis pun berinisiatif untuk memberi si pemberi kalung sebuah lukisan. Lukisan? Ya, sebuah lukisan tangan.

Sang gadis memang bukan seorang pelukis yang handal, oleh karena itu ia berusaha mati-matian untuk menduplikasi fotonya bersama si pemberi kalung-yang kebetulan diambil pada saat mereka sedang menghadiri suatu acara.

Perpisahan kelas 3, artinya sang gadis tidak hanya akan berpisah dengan si pemberi kalung. Ia juga akan berpisah dengan orang-orang lain yang juga dihargai dan disayanginya. Sang gadis menyiapkan beberapa lukisan di kanvas untuk masing-masing orang. Waktu terasa begitu cepat dan pekerjaan terasa begitu gampang saat sang gadis menyelesaikan lukisan untuk orang-orang itu. Sang gadis selalu menunda-nunda untuk memubuat lukisan si pemberi kalung. Hatinya tidak cukup kuat untuk menggoreskan pensilnya di atas kanvas.

Waktu sudah menunjukkan pukul 3.30 pagi. Hingga detik itu sang gadis masih sibuk dengan lukisannya, lukisan berwajahkan lelaki si pemberi kalung. Sebenarnya tangan sang gadis hanya melakukan gerakan-gerakan kecil, akan tetapi pikirannya lah yang sibuk, yang membayangkan, bahwa hanya beberapa jam dari saat itu, lukisan itu akan segera diberikannya, yang artinya pula beberapa jam lagi mereka benar-benar akan berpisah selamanya. Selamanya? Ya. Selamanya. Si pemberi kalung sudah pernah berkata pada sang gadis bahwa ia akan melanjutkan sekolahnya ke negeri tetangga, yang artinya akan sulit bagi mereka untuk berkomunikasi, apalagi bertemu.

Akhirnya lukisan sederhana itu selesai. Karena sang gadis tidak mau teman-temannya mengetahui perihal lukisannya itu, ia menyembunyikan lukisan itu di pinggir jendela, di tempat yang tidak terlihat oleh siapapun. Sang gadis tahu, bahwa si pemberi kalung adalah orang yang cukup tenar dan disukai oleh banyak orang karena tingkah laku dan sikapnya yang baik. Akan menjadi masalah apabila orang-orang tahu bahwa sang gadis sudah menyiapkan lukisan wajah si pemberi kalung.

Keesokan paginya, sang gadis sudah bersiap-siap untuk melakukan latihan acara perpisahan yang akan dilaksanakan sore itu. Sesaat hatinya tergerak untuk melihat lukisan itu sekali lagi, untuk memastikan bahwa kondisi lukisan itu baik-baik saja. Dengan perlahan disibaknya penutup lukisan itu, dan alangkah terkejutnya sang gadis ketika ditemukannya lukisan itu rusak, luntur karena tetesan air yang entah datangnya dari mana. Sang gadis dengan cepat memeriksa lukisan lainnya, untuk orang-orang lain. Tidak ditemukannya sedikitpun kerusakan pada kanvas-kanvas lainnya. Hanya kanvas terakhir yang rusak. Kanvas yang berisikan wajah si pemberi kalung.

Sang gadis hanya bisa menangis dalam keheningan. Ia sangat kesal, marah, dan kecewa. Mengapa ia harus begitu berat mengucapkan sebuah kata perpisahan?

Mengapa ia harus begitu sulit menyatakan perasaan yang sebenarnya?

Mengapa harus lukisan si pemberi kalung yang rusak?

Sang gadis sudah tidak memiliki kanvas lain. Dengan berlinangan air mata, sang gadis berusaha mengurangi kerusakan kalung itu, dengan berbagai cara. Menempelnya dengan foto, melukis bagian ini, menutup bagian itu. Hingga akhirnya lukisan itu kembali terlihat sempurna.

Tentu saja sang gadis memperbaiki lukisan itu dengan tangisan yang hanya bisa ditahannya di dalam hati. Sang gadis sendiri tidak mengetahui,untuk apa sebenarnya dia harus menangis. Sang gadis bukanlah orang yang terbuka dengan semua orang. Bahkan untuk hal perasaan, tak ada satupun yang mengetahui perihal kegelisahannya saat itu. Orang-orang hanya tahu bahwa sang gadis dan si pemberi kalung berteman baik, bersahabat, layaknya seorang adik-kakak. Oleh karena itu, sang gadis tidak ingin teman-temannya curiga. Akan sangat aneh apabila teman-temannya melihat sang gadis membuat hadiah hanya untuk seorang ‘kakak’ hingga fajar menjelang. Sang gadis hanya bisa bertriak dalam hati. Hingga seorang teman sang gadis mengetahui ketidakwajaran sang gadis yang begitu panik saat tahu bahwa lukisan untuk si pemberi kalung rusak. Temannya memaksanya untuk berkata jujur, bahwa ia tidak hanya sekedar menganggap ‘kakak’ pada si pemberi kalung. Sang gadis hanya bisa menggeleng bisu sambil tangannya terus membungkus ulang kado untuk si pemberi kalung. Itu bukan berarti sang gadis mengelak dari pertanyaan temannya itu, sang gadis hanya sangat bingung. Ia tidak tahu apa yang harus ia jawab, karena sang gadis juga hingga detik itu masih belum berani dan masih terlalu gengsi untuk mengakui kata hatinya. Namun, temannya langsung mengetahui jawaban sebenarnya dari sang gadis ketika temannya itu meraih kepala sang gadis ke dalam pelukannya. Air mata sang gadis tumpah ruah. Dalam isakan kecilnya, sang gadis meratap: “Mengapa ini begitu sulit?”

Teman sang gadis yang begitu kasihan pada penderitaan sang gadis memintanya untuk memberitahu kegelisahannya kepada si pemberi kalung. Sang gadis serta-merta menolak. “Mustahil. Aku dan dia hanya kakak dan adik. Tak ada yang dapat kulakukan. Ini terlarang! Aku tidak boleh menyukainya lebih daripada kapasitasku sebagai adik. Siapa aku ini? Adiknya! tidak lebih! Semua orang tahu itu, dan kau harusnya juga tahu.”


Temannya, dengan tidak kalah tegas berkata,”Mulai sore ini kalian bukanlah kakak-adik lagi. Lagipula, kau kan tidak meminta jawaban darinya, kau hanya mengatakan apa yang sebenarnya dari perasaanmu. Tidak masalah dia menyukainya atau tidak. Kalian tidak akan pernah bertemu lagi. Kau tidak akan tahu kapan kalian akan bertemu lagi.”

Sang gadis terpaku dengan ucapan temannya. Ia menyadari bahwa hal ini tidak akan ada segi negatifnya. Ia hanya akan mengutarakan yang sebenarnya. Tidak lebih. Ia tidak akan memohon jawaban. Dengan penuh pertimbangan, sang gadis akhirnya menganggukkan kepalanya dan mulai menuliskan seluruh kata-kata yang berkecamuk di dalam hati dan pikirannya ke dalam selembar kertas berwarna ungu, yang melambangkan dukanya yang begitu mendalam.

Sore harinya, pada saat perpisahan, mata sang gadis berkelana mencari-cari si pemberi kalung. Tapi, ia tidak dapat menemukannya dimanapun. Seluruh lukisan sudah diberikannya kepada orang-orang yang disayanginya, hanya tinggal satu kanvas lagi yang masih tersimpan rapi di dalam tasnya.

Senja pun tiba, dengan hati yang hancur sang gadis mengunci tasnya yang berisi lukisan si pemberi kalung rapat-rapat dan berjalan gontai pulang ke rumahnya, yang memang tidak jauh dari sekolah. Dengan hati yang hancur pula sang gadis mencoba en-dial si pemberi kalung. Maksud hati ingin mengucapkan selamat tinggal, akan tetapi yang keluar dari mulutnya justru,”KAMU JAHAT!”

Sang gadis terpaku dengan apa yang baru saja dikatakannya beberapa detik yang lalu.

Ia menyesal sekaligus lega. Langsung ia matikan teleponnya. Hanya dalam selang beberapa detik, si pemberi kalung tiba-tiba meneleponnya. Karena terlalu takut untuk mendengar suaranya, sang gadis justru me-reject telepon si pemberi kalung.

Friday, October 03, 2008

100 TOP ASIA UNIVERSITIES 2008

CONTINENT UNIVERSITY WORLD RANK

1 UNIVERSITY OF TOKYO 61
2 NATIONAL TAIWAN UNIVERSITY 73
3 BEIJING UNIVERSITY 133
4 NATIONAL UNIVERSITY OF SINGAPORE 141
5 KYOTO UNIVERSITY 142
6 UNIVERSITY OF HONG KONG 156
7 KEIO UNIVERSITY 162
8 CHINESE UNIVERSITY OF HONG KONG 163
9 NATIONAL CHIAO TUNG UNIVERSITY 237
10 UNIVERSITY OF TSUKUBA 239
11 NATIONAL SUN YAT-SEN UNIVERSITY 263
12 SEOUL NATIONAL UNIVERSITY 273
13 OSAKA UNIVERSITY 276
14 TSINGHUA UNIVERSITY CHINA 279
15 NAGOYA UNIVERSITY 282
16 TOKYO INSTITUTE OF TECHNOLOGY 292
17 TOHOKU UNIVERSITY 294
18 KOREA ADVANCED INSTITUTE OF SCIENCE & TECHNOLOGY 306
19 PRINCE OF SONGKLA UNIVERSITY 309
20 NATIONAL CHENG KUNG UNIVERSITY 329
21 HONG KONG UNIVERSITY OF SCIENCE & TECHNOLOGY 347
22 NATIONAL TAIWAN NORMAL UNIVERSITY 388
23 KYUSHU UNIVERSITY 392
24 ZHEJIANG UNIVERSITY 395
25 NATIONAL TSING HUA UNIVERSITY TAIWAN 406
26 SHANGHAI JIAO TONG UNIVERSITY 422
27 CHULALONGKORN UNIVERSITY 443
28 UNIVERSITY OF SCIENCE & TECHNOLOGY OF CHINA 447
29 NATIONAL CENTRAL UNIVERSITY 448
30 NANYANG TECHNOLOGICAL UNIVERSITY 469
31 KASETSART UNIVERSITY 477
32 FUDAN UNIVERSITY 480
33 UNITED NATIONS UNIVERSITY 483
34 HONG KONG POLYTECHNIC UNIVERSITY 497
35 RITSUMEIKAN UNIVERSITY 501
36 CITY UNIVERSITY OF HONG KONG 504
37 KOBE UNIVERSITY 548
38 NATIONAL CHENGCHI UNIVERSITY 552
39 INDIAN INSTITUTE OF TECHNOLOGY BOMBAY 559
40 TAMKANG UNIVERSITY 566
41 POHANG UNIVERSITY OF SCIENCE & TECHNOLOGY 575
42 NATIONAL CHUNG CHENG UNIVERSITY 607
43 HIROSHIMA UNIVERSITY 608
44 HONG KONG BAPTIST UNIVERSITY 617
45 I-SHOU UNIVERSITY 628
46 YONSEI UNIVERSITY 646
47 WASEDA UNIVERSITY 646
48 INDIAN INSTITUTE OF SCIENCE BANGALORE 654
49 KOREA UNIVERSITY 659
50 SHANDONG UNIVERSITY 664
51 WUHAN UNIVERSITY 680
52 NATIONAL CHUNG HSING UNIVERSITY 695
53 UNIVERSITY OF ELECTRO-COMMUNICATIONS 697
54 NANJING UNIVERSITY 698
55 JAPAN ADVANCED INSTITUTE OF SCIENCE & TECHNOLOGY 702
56 ASIAN INSTITUTE OF TECHNOLOGY THAILAND 707
57 GADJAH MADA UNIVERSITY 734
58 HOSEI UNIVERSITY 735
59 TOKYO UNIVERSITY OF SCIENCE 736
60 TOKAI UNIVERSITY 759
61 BEIJING NORMAL UNIVERSITY 760
62 RYUKOKU UNIVERSITY 761
63 DOSHISHA UNIVERSITY 764
64 SUNGKYUNKWAN UNIVERSITY 777
65 XIAMEN UNIVERSITY 789
66 NARA INSTITUTE OF SCIENCE & TECHNOLOGY 796
67 FU JEN CATHOLIC UNIVERSITY 800
68 MAHIDOL UNIVERSITY 802
69 THAMMASAT UNIVERSITY 806
70 YAMAGATA UNIVERSITY 813
71 OKAYAMA UNIVERSITY 814
72 GUNMA UNIVERSITY 827
73 MIE UNIVERSITY 831
74 NIHON UNIVERSITY 839
75 CHIANG MAI UNIVERSITY 841
76 INSTITUTE OF TECHNOLOGY BANDUNG 844
77 NANKAI UNIVERSITY 848
78 NIIGATA UNIVERSITY 855
79 ASSUMPTION UNIVERSITY OF THAILAND 862
80 YUAN ZE UNIVERSITY 865
81 SHINSHU UNIVERSITY 882
82 KHON KAEN UNIVERSITY 883
83 UNIVERSITY OF THE PHILIPPINES DILIMAN 885
84 PUSAN NATIONAL UNIVERSITY 888
85 XI'AN JIAOTONG UNIVERSITY 896
86 PROVIDENCE UNIVERSITY 901
87 KANGWON NATIONAL UNIVERSITY 902
88 EAST CHINA NORMAL UNIVERSITY 919
89 RENMIN UNIVERSITY OF CHINA 926
90 HARBIN INSTITUTE OF TECHNOLOGY 938
91 KYUSHU INSTITUTE OF TECHNOLOGY 940
92 MEIJI UNIVERSITY 946
93 SOUTHEAST UNIVERSITY 949
94 YAMAGUCHI UNIVERSITY 957
95 CHIBA UNIVERSITY 959
96 FENG CHIA UNIVERSITY 964
97 OSAKA CITY UNIVERSITY 981
98 GIFU UNIVERSITY 982
99 INDIAN INSTITUTE OF TECHNOLOGY MADRAS 984
100 TUNGHAI UNIVERSITY 986

sumber
http://www.webometrics.info/top100_continent.asp?cont=asia

The Power of Mudik Lebaran

Saya dapet pengalaman yang keren anget waktu pejalanan pulang saya dari Tn ke palembang.

Waktu itu udah sore. Skitar pukul 4.00 tgl 27 September. Cuaca yg panas dan gerah kayaknya ngebuat orang2 di waiting room menuju ke palembang pada ga serame biasanya....kebanyakan cuma diem, baca koran, ato malah ngeliatin orang yang lagi pada lalu lalng. Lagi puasa kali ya...makanyapada lemes. Cuma ada beberpa anak kecil aja yang masih smangad maen2.

Pengalaman keren baru berasa pas saya mau naek ke pesawat. Begitu udah ada call dari petugas bandara, muka2 kusut penumpang langsung pada seger semua dan berebut buat naek pesawat. Pada keloiatan banget napsu bergairah mau mudik ke kampung halaman. Yaaa...paling cuma ada beberapa glintir org yg sok gengsi buat desek2an...

sekitar 1 jam kmudian, pesawat pun landing di bandara sultan Mahmud Badaruddin II. begitu pramugari ngasih pengumuman kalo dah nyampe....wuah...suasana pesawat langsung riuh....
pramugari: para penumpang yang terhormat, kita telah tiba di bandara SUltan Mahmud Badaruddin II, tidak ada perbedaan waktu antara.....
bapak di sebelah kanan saya: Alhamdulillah ya Allah...
mas2 di sbelah kiri saya: Alhamdulillah...halo bu? Saya udah nyampe di palembang...akhirnya saya bisa lebaran di sini...(sambil nelpon)
mbak2 di depan saya: nak, kita jadi lebaran di rumah nenek....(sambil nggendong anaknya)
bapak di kanan saya(ngomong lagi): Maaf lahir bathin ya mbak...
dan selanjutnya ucapan mohon maaf lahir bathin kedengeran di seantero pesawat.

See? Saya ngeliat sesuatu yang indah dari pemandangan sederhana disana. Kalian bisa lihat? Ato nggak?
Yep..based on my eyes...tuh pemandangan sekarang udah langka bgt...dimana orang yang saling ga kenal tiba2 bersukaria karena satu hal yang sama....
yaa...sering sih saya liat itu,,,tapi cma rekayasa di TV di iklan2 rokok yang durasinya lama banget itu...
apalagi di kota2 besar, dimana setiap orang udah sebodo amat sama orang lain...

Sekarang the power of mudik lebaran harusnya jangan cuma dinikmati oleh yang muslim saja....yang non juga sebetulnya bisa ikut memanfaatkan tradisi unik negara kita ini....
buat apa? Ya buat mempererat tali persaudaraan, persatuan, dan kesatuan..

Jadi, sebenarnya kita ga butuh uang banayk, kampanye besar plus penyanyi dangdut, atau pejabat yang banyak duit untuk mempersatukan masyarakat indonesia.
Kita cuma butuh melestarikan yang satu ini.
STUJU?!

Tuesday, September 23, 2008

Another amazing thing in My Mom

Wheeeiii
sudah lama diriku tidak nulis lg...
sibuk-sibuk...(sambil geleng2kepala). Pusing tauu....udah kelas 3...
saat dimana-rasanya-TN-jadi kayak-neraka

heheheh...hiperbolis siih, maksudnya bukan neraka yang nyeremin itu....yang banyak hantunya
tapi nerakanya lebih kepada soal2 integral yang berlekuk-lekuk bohai, celah young yang menggiurkan, ataupun redoks yang bikin ga tahan...

FYI, saya her. Sadis. FISIKA dan KIMIA.
beneran sadis, karena dalam sejarah pertempuran saya, saya ga pernah terpuruk separah ini. Pernah sih, waktu kls 1, tapi cuma 1 KD doang...ga kayak skrg, 3 KD.

Sekarang saya ngerasa betapa nggak enaknya menjadi seorang nothing.

Kemarin malem harusnya saya belajar fisika, karena malam ini saya bakal her fisika. Tapi entah kenapa saya pusing berat....rasanya hati ga tenang gimana gitu...

dari meja belajar, saya beringsut naik ke atas, dengan alibi bakal bljr di kamar...
tapi taunya kaki saya malah menggerakkan saya ke wartel di graha sebelah....
saya memutuskan untuk nelpon seseorang. Siapa? Pacar? Ga ada. Nenek? Udah bobo.
akhirnya saya mengambil keputusan untuk nelpon mama saya yang tercinta...

nelpon mama adalah solusi yang paling tepat. Beneran. Saya jamin 100% masalah kamu, segede apapun, bakal ilang.
Kayaknya seorang ibu emang punya keahlian khusus dalam ikatan bathin dengan anaknya ya...
(betapa Tuhan keren banget, menciptakan figur seorang ibu)
Waktu nelpon ibu saya...saya cuma ngomong beberapa patah kata...dan ibu aya langsung paham hati saya...
bukan paham perkataan saya, tapi hati saya, perasaan saya.
Selanjutnya ibu sayalah yang bicara. Bicara apa aja, mulai dari ngomongin masalah nikahnya si abang sampe malem ini sayur di rumah apa.
dan saya cuma bisa nangis. Kangen. Kesel. Marah, semmuaanya tumpuk2 jadi satu
dan seorang ibu bakal ngedengerin tangisan kita.
ibu saya padahal ga ngomong banyak buat nenangin saya.
Ibu saya cuma ngulang-ngulang pesen yang selalu dia kasih ke saya setiap saya nelpon ke rumah

jangan takut, san. Tuhan udh ngerencanain yang indah buat kamu. Kamu cuma harus berusaha dan berserah. Cma itu aja. Jangan khawatir, jangan panik. Lakukanlah apa yang kamu bisa. Mama selalu bangga sama kamu.

dan saya jawab: Tapi aku ini bego banget ma, aku bukan siapa2 di sini....nilaiku ancur-ancuran..mau dapet skolah dimana kalo kayak gini...

dengan yakinnya mama saya ngejawab:
kamu pasti bisa kuliah. Jangan khawatir. Serahkan hidupmu pada Tuhan. berdoa, minta sama Tuhan.

See? Betapa ampuhnya kamu bisa ngobatin kedepresian kamu. Kamu ga butuh psikolog, buku self-help, ataupun drugs untuk bisa ngatasin semua.
Kamu cuma butuh support dari seorang manusia berhati dewi yang kamu sebut ibu.
dan masalahmu akan selesai,
secepat aku menutup telponku malam itu.

Saturday, August 16, 2008

Ketika masa depan harus dicari...

Hai...hai....sudah lama sekali santi ga posting...kangen pada blog ku ini..

huuuhh...sekarang udah kelas 3....susah euuyy..lebih kepada beban mentalnya....

bayangin aja....gimana kagak stress...tiap nelpon orang tua, omongannya sama..
dirikuyangrasanyapengengantungdiri: Haloo paa..
orgtuaygslaluperhatian: Haloo naak....apa kabar kamu?
dirikuyangrasanyapengengantungdiri: Baik paa...
orgtuaygslaluperhatian: Skolah kamu gimana? MAU NGELANJUTIN KE MANA NANTI DEK? UDAH MULAI PILIH UNIVERSITAS BELUM?

Pertanyaan ini nih yang bikin saya dongkol stengah idup....
kenapa milih universitas g segampang milih SMA?

kenapa mau belajar aja susah...tes disana, tes disini..rebutan bangku...

smenjak kelas 3, dunia berasa kurang lampunya....
menjadi lebih suram gitu...

kalo ketiduran di kelas pasti berasa kecolongan...ketinggalan plajaran...

padahal waktu kelas 2, mau kagak masu ma sebodo amat...

Lelah hatikuu jadinya....

Tuesday, July 22, 2008

Ini anugerah atau bencana?

Hai hai semua.
udah lama banget ga nulis lagih;
saya kangen sumpah. tapi baru bisa nulis sekarang. Ini aja nyuri2 waktu sambil dengerin presentasi temenku.
Oh iya aku belon cerita kalo sekarang aku lagi ikut semacam Youth Leadership Academy gitu deh...kerja sama UNDP sama mendagri.
Kayaknya perkara saya kepilih jadi salah satu dari 30 peserta terbaik seindonesia udah ada di "kalau ibuku jadi menteri.." dibaca aja dulu ya,
nah jadi gini nih...ceritanya kan acaranya di Bogor gitu..
tau dong bogor dinginnya kayak apa...sialan mampus, dingin banget dan dirku yang malang ini hanya membawa satu jaket tipis saja (THANKS banget buat Nurin+Ge yang bilang kalo Bogor tuh NGGAK dingin!)
Jadi aku harus antisispasi dong, dan aku temukan caranya wahaiii...
yaitu dengan bergerak lebih hiper dan MAKAN.
Tentunya makan tidak dengan cara beradab seperti yang diajarkan oleh sekolah tercintaku SMA Taruna Nusantara
Ya, kalo kalian harus bayangkan, bayangkan saja seseorang.....yang sangat lapar.

dan kalian harus sadar ya, kalo yang namanya makanan hotel NGGAK ada yang NGGAK ENAK.

Jadilah diriku dengan ganasnya makan, setiap hari, 3 kali sehari, dengan 2 kali tea break+snack yang, ya Alloohhh,, enaknya,

dan sekarang aku (yakin nih gue skarang!) merasa pipiku agak bertambah volumenya.

Oh God! Matilah kau santi!!!! Terkutuk kau!!
jujur ajah nih ya...aku ampe sekarang belum brani nyoba seragam lagi....
tar2 aja daah...nunggu kalo dah mo pulang

sebenernya ga mau gerutu, lah banyak makan enak ini...
tapi gimana dong....bagaimanapun saya ini wanita.
yang katanya iklan gula diet, "Kalo lingkar pinggang kamu lebih dari 4 jengkal, terkutuklah kamu!"

Aku harus cepat-cepat minta pertanggungjawaban pada Nurin dan Ge, yang sudah dengan manisnya meminta saya untuk NGGAK bawa JAKET banyak.
Thanks a lot. Get my lipid with u!

Sunday, July 06, 2008

Superman Lyrics

Kemarin saya nonton Superman di Trans TV. Saya jadi inget sama lagu ini. Liriknya keren banget...! This is the theme song of my life!

I can’t stand to fly
I’m not that naive
I’m just out to find
The better part of me

I’m more than a bird...i’m more than a plane
More than some pretty face beside a train
It’s not easy to be me

Wish that I could cry
Fall upon my knees
Find a way to lie
About a home I’ll never see

It may sound absurd...but don’t be naive
Even heroes have the right to bleed
I may be disturbed...but won’t you concede
Even heroes have the right to dream
It’s not easy to be me

Up, up and away...away from me
It’s all right...you can all sleep sound tonight
I’m not crazy...or anything...

I can’t stand to fly
I’m not that naive
Men weren’t meant to ride
With clouds between their knees

I’m only a man in a silly red sheet
Digging for kryptonite on this one way street
Only a man in a funny red sheet
Looking for special things inside of me
Inside of me
Inside me
Yeah, inside me
Inside of me

I’m only a man
In a funny red sheet
I’m only a man
Looking for a dream

I’m only a man
In a funny red sheet
And it’s not easy, hmmm, hmmm, hmmm...

Its not easy to be me

Aku Cuma Manusia Biasa

Mungkin dimatamu aku orang yang sangat ceria dan tegar
yang bisa menghadapi apapun dengan tatapan santai
tapi aku cuma manusia biasa
yang bisa tertawa gembira dan menangis tersedu-sedu

mungkin yang kau dengar aku dapat menasihati orang
dan dapat menampung berjuta-juta curhat dengan wajah tenang
yang sangat jarang mengeluarkan air mata kesedihan
tapi aku cuma manusia biasa
yang juga menumpuk berbagai masalah pribadi di dalam diriku
yang menanti untuk meledak, namun tak dapat kuungkap pada siapapun
dan membekukan air mataku setiap kali hampir mengalir

mungkin kau rasa aku orang yang begitu beda
disaat semua remaja sedang membicarakan malam minggunya, atau pacar barunya
kau hanya akan melihat diriku tersenyum biasa, sambil mendengarkan tanpa beban
tapi aku cuma manusia biasa
yang juga mempunyai naluri alamiah seorang gadis remaja
hanya saja aku terlalu pengecut untuk mengungkapkannya

mungkin kau pikir aku adalah gadis lurus yang perfeksionis
yang hanya mengejar penghargaan, piala, dan peringkat teratas
tapi aku hanya manusia biasa
yang ingin tampil dan terlihat, karena aku tahu, tiada kelebihan yang dapat kutonjolkan
maka dari jalur akademiklah yang hanya mampu kuusahakan

mungkin kau kira aku adalah seseorang berwatak keras
dan memiliki pendirinku sendiri, sehingga terlihat berbeda
tapi lagi-lagi, aku cuma manusia biasa
yang terlalu takut untuk mengikuti arus, dan terlalu trauma untuk membuka diriku dihadapan orang lain

aku tidak butuh belas kasihan
aku tidak butuh tatapan kesedihan
aku tidak butuh genggaman tangan selama 24 jam penuh
aku juga tidak butuh sejuta sahabat baik

aku hanya butuh penerimaan dengan keikhlasan
dan sebuah 'kotak sampah' untuk menjadi sahabatku, dan tempat aku menumpahkan segala emosiku
yang kutahan selama ini
sebuah 'kotak sampah' yang baik, yang mampu membisu dan hanya mendengarkanku saat aku bicara
sekaligus dapat memberikan semangat saat aku sedang jatuh
dan tetap tersenyum menguatkan saat aku sedang menangis

Dapatkah aku menemukannya? Entahlah, aku tidak tahu
Tapi dimanapun dia, aku ingin dia tahu
bahwa aku selalu menunggunya, di sini.

Friday, July 04, 2008

Kalau ibuku jadi menteri....

Halooo....crita ini nyambung sama post saya yg tentang "ketika anggukan....". Kalo belum baca, baca aja dulu ya!

Hari ini saya lagi nemenin papa buat ngambil pesenan kacamata mama. Pas lg di jalan, tiba2 ada telpon:
Saya: Haloo..?
Mbak2nya: Halo, nama saya Dewi, saya dari CIVED project. Ini dengan adik Rinna Santi Sijabat?
wah...insting saya langsung tajam seketika.
Saya: Oh...bener...bener mbak...ada apa ya?
Mbak2nya: ini mbak, saya mau ngucapin selamat, karena mbak udah terpilih untuk mengikuti pelatihan di bogor...
Saya: (Oh GOD!) Oh...ya..mbak, terima kasih..

dan begitulah, sampai percakapan selesai. Mbak dewi nanya2 email saya. Stlh percakapan ditutup, saya langsung telpon ibunda tercinta.

Saya: Ibuuu....
Ibundatercinta: Ya nak, kenapa kamu teriak2 di telepon...
Saya: Bu, akar, daun, pohon, ...
saya sampai speechless saking gembiranya.
Ibundatercinta: Apa?
Saya: Akar, daun, bu, SAMPAH...
Ibundatercinta: Oohh...esai kamu...kenapa?

Astaganaga...ternyata cukup sebut keyword "SAMPAH" aja ibu saya langsung tau...

Saya: Keterima bu! Saya bakal ke bogor!!
Ibundatercinta: Ya ampun...puji Tuhan,..selamat ya nak...ibu udah punya FIRASAT kamu bakal lolos.
IbundaTercinta: Tapi...
Saya: Tapi apa bu?
Ibundatercinta: Tapi apa mungkin dari jawa tengah ga ada yang mau kirim ya, ampe sampah yang itu aja diterima.
Saya: Ibu....!uhdby3o276r8rt63qte2e03E(&^T(

Hebat ya ibu saya. Punya firasat kalo saya bakal lolos, jadinya nyuruh saya ngirim tuh karya seni (yang kata ibu saya lebih mirip sampah) ke CIVED.
Coba kalo ibu saya jadi menteri ya, pasti Indonesia bakal makmur.
Kalo presiden nanya: Bu, negara kita kalo ngutang lagi bahaya nggak?
Ibu: Oh, nggak...kita bakal dapet hibah bentar lagi...firasat saya berkata begitu...

Enak banget yaa kalo punya firasat. Lain kali kalo saya lomba saya mau nanya ibu saya aja ahh...

Tata Young ::El Nin-Yo! Lyric

Can you feel it coming down?
Comes down harder, harder
Comes down faster, faster
You're burning HOT!

You got my temperature rising
Like El Nin - YO! (x4)

Can you feel the fire in my eyes?
What my lips desire can't be denied
I can take you to a place where the sun don't shine
Ohowowo, I'll meit your mind

You could say
I'm old fashioned
But a circuit snaps when the temperature rises
I'm all consumed by passion

I need rain rain rain
I'm burning up in here
This drought's 'bout to disappear
Rain rain rain
I'm burning up in here
Ready on not, open up

You got my temperature rising
Like El Nin - YO! (x4)

Don't leave me till I'm satisfied
I won't say no to something I haven't tried
I won't object to my hands and feet being tied
This girl don't khow 'bout being shy

You could say
I'm old fashioned
But a circuit snaps when the temperature rises
I'm all consumed by passion

I need rain rain rain
I'm burning up in here
This drought's 'bout to disappear
Rain rain rain
I'm burning up in here
Ready on not, open up
And let it rain

You got my temperature rising
Like El Nin - YO! (x4)

Can you feel it coming down?
Comes down harder, harder(What)
Comes down faster, faster(What)
You're burning HOT!

I need rain rain rain
I'm burning up in here
This drought's 'bout to disappear
Rain rain rain
I'm burning up in here
Ready on not, open up
C'mon and let it rain

I need rain rain rain
I'm burning up in here
This drought's 'bout to disappear
Rain rain rain
I'm burning up in here
Ready on not, open up
And let it rain

You got my temperature rising
Like El Nin - YO! (x4)

Can you feel it coming'down?
Comes down harder, harder
Comes down faster, faster

You're burning HOT!


nb: Nih lagu enerjik abis...Ok bgt didengerin kalo pagi-pagi baru mau mulai aktivitas...bikin semangat! Feel HOT! hahahaa....

Reuni kelas 3.1 SMP YSP PUSRI Palembang

Haloo teman2 ku semua....

alumni SMP YSP PUSRI Palembang kls 3.1 TP: 2005-2006.

Akan ada reuni lhoo!
Kumpul ya, hari Sabtu, 5 Juli 2008, di PIM, pukul 10.30.
Bawa uang secukupnya...

Thursday, July 03, 2008

Hillsong --Shine On Me-- Lyric

I'm standing here Lord
Knowing I'm found by You
Here in the stillness
Knowing that You are God

Your surrounds me
Taking away all fear
In my salvation
Jesus I know that You're here with me

So let Your eyes look for me
And let Your face shine on me
And may You hear my heart song
I just want to worship You
I just want to worship You
I just want to worship You

nb: Bagus banget lagunya....easy listening, OK!

Hillsong --I wil sing-- lyric

As I sing I speak to Jesus
As I sing He speaks to me
As I sing I know His pleasure
As I love whole heartedly.

So I'll worship Him forever
Im His presence I am free
I will sing
I will sing

As I singI'm loving You Lord
As I sing You're loving me
As Your child I come to You Lord
As my Dad You come to me.

And I will worship You forever
In Your presence I am free
I will sing

I will sing

All of the world
Will be singing to Him
Holy
My God and my King

nb: lagu ini maknanya bagus banget, buat aku jadi selalu semangat buat terus memuji Tuhan
Hadiah Terindah
Kenangan di TN??? Untuk usia sebaya saya, saya yakin akan ada 50% cerita tentang PDK, 12% tentang kisah asmara, 25% tentang pelajaran dan sekolah, dan sisanya tentang persahabatan. Tapi, yang hingga saat ini saya kenang adalah sesuatu yang berbeda dari biasanya. Sesuatu yang agaknya sulit untuk saya lupakan…..
9 Juni 2007, 22.30
“kalau kamu kangen mama, lihat saja bintang di langit, dan sampaikan rasa kangenmu, mama ada di situ….”
Ucapan Mama sehari sebelum aku berangkat ke Magelang kembali terngiang di telingaku. Kutengadahkan wajahku. Malam ini langit mendung dan kosong, tak satupun bintang mau memamerkan sinarnya.
“Hhmmmppffhh…..” aku menghela nafas sekuat-kuatnya, berusaha menghilangkan berjuta ton beban yang menumpuk di dasar hatiku. “Ma…..Mama dimana??” ucapku lirih. Detik demi detik berlalu, malam semakin lama semakin pekat, aku pun pergi tidur dengan hati penuh gejolak duka….
* * *
10 Juni 2007, 05.29
Sinar mentari pagi yang berlomba masuk lewat jendela sedari tadi telah berusaha membuka kelopak mataku, namun entah mengapa mataku enggan untuk melakukannya. Itu bukan artinya aku masih mengantuk atau apa, aku sudah sadar sejak 1 jam yang lalu. Ingin rasanya aku menutup lagi mataku, kalau saja rutinitas tidak memaksaku……
Aku pun membuka mataku perlahan, berusaha menyatu dengan kenyataan.
Sedetik kemudian aku tersadar, ini sungguh berbeda dari biasanya.
Tidak ada lagi tatapan hangat dan suara merdu Mama yang menyambutku sesaat setelah aku menyibakkan selimutku…
Tak ada lagi orang-orang yang berusaha menghancurkan tempat tidurku….
Dan yang paling mengena adalah…tak ada lagi doa pagi yang dilantunkan oleh suara baritone papaku yang khas….
Tak ada lagi yang menyambut hari ini….
Hari spesial untukku, karena usiaku bertambah satu….
Detik berikutnya, aku menyadari, inilah kenyataan yang harus kuhadapi. Di depan mataku, kini terhampar rutinitas membosankan yang harus aku lakukan…..LAGI.
“Hmmpffhh….”aku menarik napas lega. “Selamat ulang tahun, Santi….” Ucapku lirih.
“…………”
“…………”
“Cempakaaa….25 menit lagi turuuunn!!!!” terdengar teriakan keras Amna, si Ketua Graha, dari bawah.
“Hhhhh…..Brasso, Semir, setrika, dimana kalian???Ini sudah stengah 6!!” Teriakku dalam hati, putus asa. Rutinitas pun akhirnya dimulai….LAGI.
* * *
Pagi itu aku menolak untuk mengajar Sekolah Minggu, seperti yang biasa kulakukan bersama Tasya. Entah mengapa jiwaku yang biasanya ceria kini berubah menjadi sendu dan melankolis begini. Tapi, tetap saja aku memilih untuk berangkat mendahului, tanpa apel terlebih dahulu. Aku sedang ingin menyendiri….
Kulangkahkan kakiku menembus cuaca dingin Magelang yang khas. Baru berjalan beberap meter, hidungku menyapa lembutnya harum tebu yang baru ditebang, tebu P.A, begitu kata orang-orang. Mau tak mau pikiranku menerawang. “P.A….2 tahun lagi….masih bisakah aku bertahan??? Bahkan dengan kondisi biasa seperti ini pun aku sudah tidak betah…”
Ibadah sudah dimulai ketika aku melangkahkan kaki memasuki gereja P.O.U.K. Aku menuju bangku terdepan, tempat biasa. Beberapa tangan menyambutku. Kutengadahkan wajahku yang sedari tadi menunduk. Terlihat wajah-wajah bahagia Ebeth, Kak Astel dan Kak Laura yang tersenyum sambil mengulurkan tangan mereka kepadaku.Dengan hati yang gamang kusambut uluran tangan mereka, yang disertai dengan ucapan selamat ulang tahun. Kukembangkan senyumku dengan sempurna. Ternyata masih ada yang ingat hari ini, pikirku. Tapi entah mengapa hatiku tidak dapat menampilkan senyum sesempurna bibirku. Ada yang kurang, seperti ada yang kunantikan, tapi belum kudapat, entah apa….Hmmm…mungkin hanya pikiranku saja….
“Tuhan, saya hari ini ulang tahun. Terima kasih karena Engkau sudah memperbolehkan saya untuk hidup 1 tahun lagi. Tuhan, meskipun tidak ada keluarga saya disini, dan tak ada satupun kado yang dialamatkan pada saya hari ini, kiranya Engkau mau merayakan hari ini dengan saya, meskipun cukup di dalam hati saja….Amin”.
Bibirku terus komat-kamit memanjatkan doa. Doa yang kuantarkan dengan khusyuk dan niat yang murni.
Ketika kubuka mataku, sudah ada beberapa tangan menyambutku. Ternyata Kak Olive dan Kak Dea. “Selamat ultah!!!” ucap mereka hampir bersamaan. Kujawab ucapan mereka dengan seulas senyum yang tulus.
Hmm….mungkin sudah mesti begini, tidak akan ada yang special, semua sudah berbeda….
Hari tu aku mendaftarkan diri untuk pesiar. Sebenarnya, aku tidak ada niat sama sekali untuk pergi keluar kampus, mengingat cuaca di luar sangat terik. Tapi malam sebelumnya, ketika aku menelepon ibuku, beliau MEMINTAKU untuk pesiar dengan alasan agar aku dapat menghubunginya lewat HP-ku yang dititipkan di Arema. Hmmmppppffhh…..untuk ikut apel PKS saja aku sudah ogah-ogahan…..
Entah mengapa hari itu aku lolos hanya dalam 1 kali apel saja. Padahal, menurutku, bajuku yang (menurutku) kebesaran dan sepatuku yang (menurutku pula) tidak mengilap akan memulangkanku ke graha. Tapi, eh…eh….dengan 1 kali apel saja, aku sudah dapat izin untuk keluar….Hmm….kenapa ya??Serasa semuanya dipermudah. Setelah tadi tidak jadi latihan upacara, apel jadi lebih cepat pula…..
HP sudah kuambil. Ibu pemilik Arema heran, tumben-tumbennya aku pesiar. Kukatakan saja sejujurnya, bahwa aku sedang berulang tahun, dan ingin refreshing keluar kampus. Beliau memaksaku untuk menunggu di dalam. Biasanya sih aku menurut saja, tapi entah mengapa hari itu aku ingin sekali menunggu di luar.
Baru beberapa detik melangkah dari luar Arema, aku dikejutkan oleh sebuah pemandangan yang menurutku tidak biasa…..
Terlihat seorang kakek yang sangat renta mengangkat seikat besar ranting kayu baker sambil menyeberang jalan raya yang sangat ramai. (Kalian semua pasti sudah tahu jalan raya di depan TN ramainya seperti apa….) Cuaca hari itu sangat panas. Jam di arlojiku yang menunjukkan pukuk 11.00, adalah waktu dan cuaca yang sangat menyiksa bagi kakinya yang tidak mengenakan alas kaki barang sebenang pun. Hatiku terenyuh melihatnya. Kurogoh sakuku, ingin rasanya aku berlari dan membantu memawa bebannya. Tapi entah mengapa, langkahku serasa membeku. Tiba-tiba saja, seperti ada yang membisikiku, entah siapa….
Sudahlah….lihat saja apa yang dapat Kutunjukkan padamu….
Belum sempat aku mnyongsongnya, ternyata sudah ada seorang wanita yang mengulrkan tangannya, ang ternyata berisi sejumlah uang kepada kakek tua itu.
Lihat, Aku membuat dia memperoleh rezeki tanpa harus meminta-minta. Aku membuat dia sanggup berjalan di bawah teriknya matahari, meskipun tubuhnya sangat renta. Aku dapat membuat segala sesuatu menjadi mungkin asalkan kau mau berusaha dan tetap berpegang pada-Ku….
Tak terasa air mataku mengalir. Ya Tuhan, jadi ini yang ingin kau berikan padaku….
* * *
Sekarang aku sedang di dalam angkot, yang mengantarkanku ke alun-alun. Teman-temanku semua ingin pergi ke Trio Plaza, aku sih setuju saja, toh tidak ada yang ingin kukejar, apalagi kucari hari ini….
Puas melihat-lihat, kami akhirnya keluar. Aku tidak membeli apa-apa. Pada awalnya, aku hanya ikut-ikutan mereka untuk membelikan kakak dan abang sedikit tanda mata pada waktu P.A. Ya….sejenis kado laaahh…Hahaha…tragis sekali, aku yang berulang tahun, malah hari ini aku yang sibuk membeli kado….
Cepat-cepat kutepis perasaan itu secepat aku memakai baretku. Tiba-tiba saja mataku tertumbuk pada seorang lelaki yang sedang duduk di pinggir jalan. Sepertinya mengemis…tapi entah mengapa dia tidak mengeluh, apalagi memohon-mohon untuk meminta sepeser uang pada para pejalan kaki, tidak seperti yang dilakukan oleh seorang wanita yang berada tak jauh darinya. Padahal, jika dilihat, kondisi fisiknya, yakni kakinya yang hanya satu lebih memungkinkan dia untuk memelas daripada wanita yang masih segar-bugar tadi.Tanpa berpikir panjang, cepat-cepat kumasukkan beberapa lembar ribuan ke dalam kaleng si pengemis pria. Antara sadar ataupun tudak, serentetan kalimat seakan dibisikkan ke telingaku….
Oleh karena itu, kamu tidak perlu berbohong untuk mendapatkan sesuatu, apalagi sampai melakukan cara yang curang dan illegal. Berusahalah untuk jujur di setiap melakukan pekerjaanmu, karena lambat laun pun orang akan lebih menghargai pekerjaan orang yang jujur daripada pekerjaan seorang penipu ulung….
Lidahku tercekat. Ya Tuhan, pemandangan menakjubkan apalagi yang akan kau berikan padaku hari ini….Ini bahkan sudah yang kedua kalinya aku mendapatkan suatu hadiah yang sangat berharga….
* * *
Puas berjalan-jalan dan makan, kami memutuskan untuk pulang ke kampus. Sesampainya di depan kampus, aku terlebih dahulu mampir di Arema untuk menitipkan Hp. Merasa tidak enak dengan si empunya rumah, aku berniat untuk membeli beberapa jajanan yang dijualnya. Kulihat ada beberapa kantong es buah dijual. Langsung saja kusambar dan kubayar tanpa meminta kembaliannya. Sebagai upah telah menjaga Hp-ku, pikirku.
“Bu, saya mau sekalian titip Hp….”
“Oh ya mbak Santi…sini..sini..ikut Ibu….”
Haah?? Biasanya juga aku hanya tinggal menyerahkan pada beliau, dan beres. Tapi aku ikuti saja wanita paru baya itu masuk ke dalam rumahnya.
Beliau mengambil Hp dari tanganku, dan otomatis tanganku tetap terjulur untuk menerima nomor pengambilan. Tapi….
“Ini coklat untuk Mbak Santi…Selamat ulang tahun, ya…..Ibu doain semoga panjang umur….”ucapnya tulus sambil meletakkan dua batang besar coklat ke dalam genggamanku. Kupandangi wajahnya lekat-lekat. Senyumnya yang tulus belum hilang dari sana, yang memperlihatkan dengan jelas keriput kulitnya yang dimakan usia.
“Ta….Ta…Tapi, bu….Sa…Sa….”
“Ya sudah…” ujarnya masih dengan senyum penuh kedamaian. “Ibu tadi bingung mau kasih apa, jadi ibu kasih cokelat saja ya….Maklumlah, Cuma ini kemampuan ibu….”
“Ya ampun, Bu…..ini…ini…kan mahal….sa..saya kan tadi Cuma beli es buah Rp300 an....”
“Nggak apa-apa….ibu seneng kok bisa ngasih orang, apalagi Mbak Santi…diterima, ya…”ujarnya dengan penuh kasih saying sambil menggenggam tanganku.
“Nah….selamat ulang tahun, Mbak Santi…”
Aku memandang wajah penuh keriput ibu itu dengan pandangan yang berkaca-kaca. Ini kado pertamaku hari ini…. Coklat? Memang, harganya tidak terlalu mahal, tapi rasanya ini adalah barang yang terlalu mahal yang dapat dibeli oleh orang yang hanya mendapatkan keuntungan dari menjajakan es buah yang harganya tidak seberapa.
Lihatlah, bahkan orang yang berkekurangan pun masih mau memberi demi melihat orang lain bahagia. Jadi, jangan segan untuk memberikan apa yang kamu mampu berikan pada orang lain, jika emang itu dapat membuat dia bahagia…..
Suara yang sama membisikiku lagi. Tuhan, terima kasih atas penglihaan luar biasa yang telah kau berikan hari ini, ini adalah kado terbaik dan terindah yang pernah saya dapatkan seumur hidup saya. Ajar saya untuk selalu melakukan kebaikan-kebaikan itu, Tuhan….
* * *
Waktu sudah menunjukkan pukul 22.20. Aku masih saja terjaga. Tentu saja bukan karena sibuk membuka kado-kado dari Kak Laura, Keluarga Yohanes, Kak Dea, Nurin, Restry, Helvy, atau yang lainnya, bukan. Yaa.. salah satunya itu juga sih. Habisnya, aku tidak menyangka akan diberikan kado sebanyak ini. Mana tadi secara ‘spesial’, namaku diumumkan di RKB lagi….(hehehe….) belum lagi ucapan selamat dari banyak orang yang kusayangi. Hmm…ternyata di sini pun aku dapat menemukan keluarga selayaknya keluargaku sendiri, yang tentunya sangat menyayangiku. Senyumku selalu terkembang setiap kali aku mengingat ucapan selamat dari mereka dan menatap hadiah-hadiah yang telah mereka berikan. Tapi, tentu saja bukan itu yang mengganggu pikiranku. Aku masih saja terbayang peristiwa-peristiwa yang spesial yang baru saja aku lewati. Kerja keras, kejujuran, dan memberi. Hmm…itulah 3 hal penting yang baru saja ‘dibungkus’ oleh Tuhan dan ‘dikirimkan’ secara apik padaku lewat peristiwa-peristiwa itu.
Terima kasih Tuhan, inilah yang paling aku butuhkan di usiaku yang sudah 16 tahun ini. Semoga aku dapat menjaga hadiah-Mu ini dengan baik, hingga selama-lamanya, Amin.
FYI, cerpen ini berdasarkan pengalaman pribadi saya. Cerpen ini udah dimuat di ikastara.org. Yaa...memang sih, nggak jadi juara 1, tapi lumayan lah, jadi peringkat 3.
Oh ya...thanks to abang alumni (maaf saya belum tahu abang angkatan berapa), yang setahu saya namanya Bang ENADE. Thanks bang coklatnya. Padahal cerpen jelek begini, saya dikasih coklat dari netherland segala...Maaf ga bisa ketemu. Waktu itu saya lagi lomba di bandung. Smoga bisa ktemu dan lebih kenal abang lagi.

Sunday, June 29, 2008

Ketika Anggukan Seorang Ibu Menjadi Energi Baru

Ceritanya sebenernya simpel banget.

Kemarin waktu hari terakhir saya berada di sekolah, saya ditawarin untuk mengirimkan esai ke CIVED. Saya sih langsung mau aja, karena saya pikir sekalian mengisi waktu liburan.

tapi ternyata syarat administratifnya banyak banget, dan saya ga punya semua itu. Mulai dari foto, SPRINT sekolah, saya ga punya. Sebenernya udah disediain sama pihak sekolah, tapi waktu itu, dihari yang sama saya harus berangkat cepet, karena flight saya cukup pagi.

Alhasil sampai rumah saya ga tau harus ngapain.
Temen saya, Enggar, sms saya ternyata dia udah selesai. Wah, saya aja belum ngapa-ngapain dan ga tau mau ngapa-ngapain.

ya udah, berbekal sedikit ngobrol dengan Pak Kuncoro, salah satu pamong di sekolah, saya terinspirasi untuk tidak membuat esai, tapi membuat karya seni.

tapi lagi2 saya stuck, wong peralatan gambar saya semua ada di sekolah, gimana caranya saya bisa bikin?

Saya oprek2 keliling rumah, dan ketemu kalender bekas, krayon2 patah, lem yang udah separuh kering, kertas HVS, sampul kopi, gunting, dan sebatang pensil tumpul.

Saya udah hopeless dan nyaris menyerah. Mana persyaratan administratifnya harus minta surat izin dari sekolah dan orang tua. Kalo dari sekolah sih, bisa di scan oleh enggar, tapi yang dari orang tua....mana saya udah mau naik kelas 3, ayah saya pasti nggak ngizinin untuk ikut2 lomba lagi.

Saat itu udah tanggal 26 juni pagi. Padahal deadlinenya tanggal 27 juni. Saya belum buat apa-apa. Saya bilang ke temen saya, enggar, kalo saya nggak jadi ikut lomba dan minta maaf sebesar-besarnya. Saya bilang aja saya belum siap dan belum dapat izin dari orang tua.

Tapi ternyata ibu saya mendengar percakapan saya.
Kata ibu saya, "Kerjakan aja, Nak, kalo emang kamu suka, kami pasti dukung."
Lalu ibu saya mengangguk pelan, seakan membuka semua kebuntuan kreativitas saya yang selama ini mandek.
entah kenapa saya langsung tiba-tiba kreatif.

Saya pergi ke kebun depan, mengumpulkan ranting-ranting, daun, dan kulit kayu. entah untuk apa.
Saya memotong kalender, lalu menempel 2 kalender jadi satu, dan disampul kopi.
saya tempelkan daun2 kering, ranting, akar, dan kulit kayu ke kalender itu. Saya gunting sana, gunting sini...jadilah lukisan timbul pohon yang aneh bin ajaib, tapi saya suka.

Saya ngak tahu lagi mau buat apa. Waktu udah mepet, padahal saya masihh ada les matematika. Akhirnya saya tulis aja judulnya: FILOSOFI POHON.

Bahwa pemimpin haruslah meneladani pohon. Mulai dari akar, hingga daun, yang memiliki nilai faedahnya masing-masing.

Langsung saya bungkus, beserta surat yang ditandatangani oleh ibu saya tercinta.

entah diterima atau tidak, tapi saya sudah merasa menang. Tanpa saya harus ikut pelatihan kepemimpinan pun, saya seakan sudah belajar untuk menjadi seorang pemimpin, dalam kondisi kritis sekalipun. Saya belajar banyak dari ibu saya, pemimpin yang sebenarnya.

malamnya ibu saya berkata,"San, kalo misalnya kamu lulus pelatihan, bagus sekali ya..."
Saya cuma tersenyum dan menjawab, "Nggak perlu lulus pun Bu, saya udah belajar dari pemimpin yang sebenarnya..."

Terima kasih Ibu, anggukan kepalamu berarti segalanya bagiku.