Tuesday, July 22, 2008

Ini anugerah atau bencana?

Hai hai semua.
udah lama banget ga nulis lagih;
saya kangen sumpah. tapi baru bisa nulis sekarang. Ini aja nyuri2 waktu sambil dengerin presentasi temenku.
Oh iya aku belon cerita kalo sekarang aku lagi ikut semacam Youth Leadership Academy gitu deh...kerja sama UNDP sama mendagri.
Kayaknya perkara saya kepilih jadi salah satu dari 30 peserta terbaik seindonesia udah ada di "kalau ibuku jadi menteri.." dibaca aja dulu ya,
nah jadi gini nih...ceritanya kan acaranya di Bogor gitu..
tau dong bogor dinginnya kayak apa...sialan mampus, dingin banget dan dirku yang malang ini hanya membawa satu jaket tipis saja (THANKS banget buat Nurin+Ge yang bilang kalo Bogor tuh NGGAK dingin!)
Jadi aku harus antisispasi dong, dan aku temukan caranya wahaiii...
yaitu dengan bergerak lebih hiper dan MAKAN.
Tentunya makan tidak dengan cara beradab seperti yang diajarkan oleh sekolah tercintaku SMA Taruna Nusantara
Ya, kalo kalian harus bayangkan, bayangkan saja seseorang.....yang sangat lapar.

dan kalian harus sadar ya, kalo yang namanya makanan hotel NGGAK ada yang NGGAK ENAK.

Jadilah diriku dengan ganasnya makan, setiap hari, 3 kali sehari, dengan 2 kali tea break+snack yang, ya Alloohhh,, enaknya,

dan sekarang aku (yakin nih gue skarang!) merasa pipiku agak bertambah volumenya.

Oh God! Matilah kau santi!!!! Terkutuk kau!!
jujur ajah nih ya...aku ampe sekarang belum brani nyoba seragam lagi....
tar2 aja daah...nunggu kalo dah mo pulang

sebenernya ga mau gerutu, lah banyak makan enak ini...
tapi gimana dong....bagaimanapun saya ini wanita.
yang katanya iklan gula diet, "Kalo lingkar pinggang kamu lebih dari 4 jengkal, terkutuklah kamu!"

Aku harus cepat-cepat minta pertanggungjawaban pada Nurin dan Ge, yang sudah dengan manisnya meminta saya untuk NGGAK bawa JAKET banyak.
Thanks a lot. Get my lipid with u!

Sunday, July 06, 2008

Superman Lyrics

Kemarin saya nonton Superman di Trans TV. Saya jadi inget sama lagu ini. Liriknya keren banget...! This is the theme song of my life!

I can’t stand to fly
I’m not that naive
I’m just out to find
The better part of me

I’m more than a bird...i’m more than a plane
More than some pretty face beside a train
It’s not easy to be me

Wish that I could cry
Fall upon my knees
Find a way to lie
About a home I’ll never see

It may sound absurd...but don’t be naive
Even heroes have the right to bleed
I may be disturbed...but won’t you concede
Even heroes have the right to dream
It’s not easy to be me

Up, up and away...away from me
It’s all right...you can all sleep sound tonight
I’m not crazy...or anything...

I can’t stand to fly
I’m not that naive
Men weren’t meant to ride
With clouds between their knees

I’m only a man in a silly red sheet
Digging for kryptonite on this one way street
Only a man in a funny red sheet
Looking for special things inside of me
Inside of me
Inside me
Yeah, inside me
Inside of me

I’m only a man
In a funny red sheet
I’m only a man
Looking for a dream

I’m only a man
In a funny red sheet
And it’s not easy, hmmm, hmmm, hmmm...

Its not easy to be me

Aku Cuma Manusia Biasa

Mungkin dimatamu aku orang yang sangat ceria dan tegar
yang bisa menghadapi apapun dengan tatapan santai
tapi aku cuma manusia biasa
yang bisa tertawa gembira dan menangis tersedu-sedu

mungkin yang kau dengar aku dapat menasihati orang
dan dapat menampung berjuta-juta curhat dengan wajah tenang
yang sangat jarang mengeluarkan air mata kesedihan
tapi aku cuma manusia biasa
yang juga menumpuk berbagai masalah pribadi di dalam diriku
yang menanti untuk meledak, namun tak dapat kuungkap pada siapapun
dan membekukan air mataku setiap kali hampir mengalir

mungkin kau rasa aku orang yang begitu beda
disaat semua remaja sedang membicarakan malam minggunya, atau pacar barunya
kau hanya akan melihat diriku tersenyum biasa, sambil mendengarkan tanpa beban
tapi aku cuma manusia biasa
yang juga mempunyai naluri alamiah seorang gadis remaja
hanya saja aku terlalu pengecut untuk mengungkapkannya

mungkin kau pikir aku adalah gadis lurus yang perfeksionis
yang hanya mengejar penghargaan, piala, dan peringkat teratas
tapi aku hanya manusia biasa
yang ingin tampil dan terlihat, karena aku tahu, tiada kelebihan yang dapat kutonjolkan
maka dari jalur akademiklah yang hanya mampu kuusahakan

mungkin kau kira aku adalah seseorang berwatak keras
dan memiliki pendirinku sendiri, sehingga terlihat berbeda
tapi lagi-lagi, aku cuma manusia biasa
yang terlalu takut untuk mengikuti arus, dan terlalu trauma untuk membuka diriku dihadapan orang lain

aku tidak butuh belas kasihan
aku tidak butuh tatapan kesedihan
aku tidak butuh genggaman tangan selama 24 jam penuh
aku juga tidak butuh sejuta sahabat baik

aku hanya butuh penerimaan dengan keikhlasan
dan sebuah 'kotak sampah' untuk menjadi sahabatku, dan tempat aku menumpahkan segala emosiku
yang kutahan selama ini
sebuah 'kotak sampah' yang baik, yang mampu membisu dan hanya mendengarkanku saat aku bicara
sekaligus dapat memberikan semangat saat aku sedang jatuh
dan tetap tersenyum menguatkan saat aku sedang menangis

Dapatkah aku menemukannya? Entahlah, aku tidak tahu
Tapi dimanapun dia, aku ingin dia tahu
bahwa aku selalu menunggunya, di sini.

Friday, July 04, 2008

Kalau ibuku jadi menteri....

Halooo....crita ini nyambung sama post saya yg tentang "ketika anggukan....". Kalo belum baca, baca aja dulu ya!

Hari ini saya lagi nemenin papa buat ngambil pesenan kacamata mama. Pas lg di jalan, tiba2 ada telpon:
Saya: Haloo..?
Mbak2nya: Halo, nama saya Dewi, saya dari CIVED project. Ini dengan adik Rinna Santi Sijabat?
wah...insting saya langsung tajam seketika.
Saya: Oh...bener...bener mbak...ada apa ya?
Mbak2nya: ini mbak, saya mau ngucapin selamat, karena mbak udah terpilih untuk mengikuti pelatihan di bogor...
Saya: (Oh GOD!) Oh...ya..mbak, terima kasih..

dan begitulah, sampai percakapan selesai. Mbak dewi nanya2 email saya. Stlh percakapan ditutup, saya langsung telpon ibunda tercinta.

Saya: Ibuuu....
Ibundatercinta: Ya nak, kenapa kamu teriak2 di telepon...
Saya: Bu, akar, daun, pohon, ...
saya sampai speechless saking gembiranya.
Ibundatercinta: Apa?
Saya: Akar, daun, bu, SAMPAH...
Ibundatercinta: Oohh...esai kamu...kenapa?

Astaganaga...ternyata cukup sebut keyword "SAMPAH" aja ibu saya langsung tau...

Saya: Keterima bu! Saya bakal ke bogor!!
Ibundatercinta: Ya ampun...puji Tuhan,..selamat ya nak...ibu udah punya FIRASAT kamu bakal lolos.
IbundaTercinta: Tapi...
Saya: Tapi apa bu?
Ibundatercinta: Tapi apa mungkin dari jawa tengah ga ada yang mau kirim ya, ampe sampah yang itu aja diterima.
Saya: Ibu....!uhdby3o276r8rt63qte2e03E(&^T(

Hebat ya ibu saya. Punya firasat kalo saya bakal lolos, jadinya nyuruh saya ngirim tuh karya seni (yang kata ibu saya lebih mirip sampah) ke CIVED.
Coba kalo ibu saya jadi menteri ya, pasti Indonesia bakal makmur.
Kalo presiden nanya: Bu, negara kita kalo ngutang lagi bahaya nggak?
Ibu: Oh, nggak...kita bakal dapet hibah bentar lagi...firasat saya berkata begitu...

Enak banget yaa kalo punya firasat. Lain kali kalo saya lomba saya mau nanya ibu saya aja ahh...

Tata Young ::El Nin-Yo! Lyric

Can you feel it coming down?
Comes down harder, harder
Comes down faster, faster
You're burning HOT!

You got my temperature rising
Like El Nin - YO! (x4)

Can you feel the fire in my eyes?
What my lips desire can't be denied
I can take you to a place where the sun don't shine
Ohowowo, I'll meit your mind

You could say
I'm old fashioned
But a circuit snaps when the temperature rises
I'm all consumed by passion

I need rain rain rain
I'm burning up in here
This drought's 'bout to disappear
Rain rain rain
I'm burning up in here
Ready on not, open up

You got my temperature rising
Like El Nin - YO! (x4)

Don't leave me till I'm satisfied
I won't say no to something I haven't tried
I won't object to my hands and feet being tied
This girl don't khow 'bout being shy

You could say
I'm old fashioned
But a circuit snaps when the temperature rises
I'm all consumed by passion

I need rain rain rain
I'm burning up in here
This drought's 'bout to disappear
Rain rain rain
I'm burning up in here
Ready on not, open up
And let it rain

You got my temperature rising
Like El Nin - YO! (x4)

Can you feel it coming down?
Comes down harder, harder(What)
Comes down faster, faster(What)
You're burning HOT!

I need rain rain rain
I'm burning up in here
This drought's 'bout to disappear
Rain rain rain
I'm burning up in here
Ready on not, open up
C'mon and let it rain

I need rain rain rain
I'm burning up in here
This drought's 'bout to disappear
Rain rain rain
I'm burning up in here
Ready on not, open up
And let it rain

You got my temperature rising
Like El Nin - YO! (x4)

Can you feel it coming'down?
Comes down harder, harder
Comes down faster, faster

You're burning HOT!


nb: Nih lagu enerjik abis...Ok bgt didengerin kalo pagi-pagi baru mau mulai aktivitas...bikin semangat! Feel HOT! hahahaa....

Reuni kelas 3.1 SMP YSP PUSRI Palembang

Haloo teman2 ku semua....

alumni SMP YSP PUSRI Palembang kls 3.1 TP: 2005-2006.

Akan ada reuni lhoo!
Kumpul ya, hari Sabtu, 5 Juli 2008, di PIM, pukul 10.30.
Bawa uang secukupnya...

Thursday, July 03, 2008

Hillsong --Shine On Me-- Lyric

I'm standing here Lord
Knowing I'm found by You
Here in the stillness
Knowing that You are God

Your surrounds me
Taking away all fear
In my salvation
Jesus I know that You're here with me

So let Your eyes look for me
And let Your face shine on me
And may You hear my heart song
I just want to worship You
I just want to worship You
I just want to worship You

nb: Bagus banget lagunya....easy listening, OK!

Hillsong --I wil sing-- lyric

As I sing I speak to Jesus
As I sing He speaks to me
As I sing I know His pleasure
As I love whole heartedly.

So I'll worship Him forever
Im His presence I am free
I will sing
I will sing

As I singI'm loving You Lord
As I sing You're loving me
As Your child I come to You Lord
As my Dad You come to me.

And I will worship You forever
In Your presence I am free
I will sing

I will sing

All of the world
Will be singing to Him
Holy
My God and my King

nb: lagu ini maknanya bagus banget, buat aku jadi selalu semangat buat terus memuji Tuhan
Hadiah Terindah
Kenangan di TN??? Untuk usia sebaya saya, saya yakin akan ada 50% cerita tentang PDK, 12% tentang kisah asmara, 25% tentang pelajaran dan sekolah, dan sisanya tentang persahabatan. Tapi, yang hingga saat ini saya kenang adalah sesuatu yang berbeda dari biasanya. Sesuatu yang agaknya sulit untuk saya lupakan…..
9 Juni 2007, 22.30
“kalau kamu kangen mama, lihat saja bintang di langit, dan sampaikan rasa kangenmu, mama ada di situ….”
Ucapan Mama sehari sebelum aku berangkat ke Magelang kembali terngiang di telingaku. Kutengadahkan wajahku. Malam ini langit mendung dan kosong, tak satupun bintang mau memamerkan sinarnya.
“Hhmmmppffhh…..” aku menghela nafas sekuat-kuatnya, berusaha menghilangkan berjuta ton beban yang menumpuk di dasar hatiku. “Ma…..Mama dimana??” ucapku lirih. Detik demi detik berlalu, malam semakin lama semakin pekat, aku pun pergi tidur dengan hati penuh gejolak duka….
* * *
10 Juni 2007, 05.29
Sinar mentari pagi yang berlomba masuk lewat jendela sedari tadi telah berusaha membuka kelopak mataku, namun entah mengapa mataku enggan untuk melakukannya. Itu bukan artinya aku masih mengantuk atau apa, aku sudah sadar sejak 1 jam yang lalu. Ingin rasanya aku menutup lagi mataku, kalau saja rutinitas tidak memaksaku……
Aku pun membuka mataku perlahan, berusaha menyatu dengan kenyataan.
Sedetik kemudian aku tersadar, ini sungguh berbeda dari biasanya.
Tidak ada lagi tatapan hangat dan suara merdu Mama yang menyambutku sesaat setelah aku menyibakkan selimutku…
Tak ada lagi orang-orang yang berusaha menghancurkan tempat tidurku….
Dan yang paling mengena adalah…tak ada lagi doa pagi yang dilantunkan oleh suara baritone papaku yang khas….
Tak ada lagi yang menyambut hari ini….
Hari spesial untukku, karena usiaku bertambah satu….
Detik berikutnya, aku menyadari, inilah kenyataan yang harus kuhadapi. Di depan mataku, kini terhampar rutinitas membosankan yang harus aku lakukan…..LAGI.
“Hmmpffhh….”aku menarik napas lega. “Selamat ulang tahun, Santi….” Ucapku lirih.
“…………”
“…………”
“Cempakaaa….25 menit lagi turuuunn!!!!” terdengar teriakan keras Amna, si Ketua Graha, dari bawah.
“Hhhhh…..Brasso, Semir, setrika, dimana kalian???Ini sudah stengah 6!!” Teriakku dalam hati, putus asa. Rutinitas pun akhirnya dimulai….LAGI.
* * *
Pagi itu aku menolak untuk mengajar Sekolah Minggu, seperti yang biasa kulakukan bersama Tasya. Entah mengapa jiwaku yang biasanya ceria kini berubah menjadi sendu dan melankolis begini. Tapi, tetap saja aku memilih untuk berangkat mendahului, tanpa apel terlebih dahulu. Aku sedang ingin menyendiri….
Kulangkahkan kakiku menembus cuaca dingin Magelang yang khas. Baru berjalan beberap meter, hidungku menyapa lembutnya harum tebu yang baru ditebang, tebu P.A, begitu kata orang-orang. Mau tak mau pikiranku menerawang. “P.A….2 tahun lagi….masih bisakah aku bertahan??? Bahkan dengan kondisi biasa seperti ini pun aku sudah tidak betah…”
Ibadah sudah dimulai ketika aku melangkahkan kaki memasuki gereja P.O.U.K. Aku menuju bangku terdepan, tempat biasa. Beberapa tangan menyambutku. Kutengadahkan wajahku yang sedari tadi menunduk. Terlihat wajah-wajah bahagia Ebeth, Kak Astel dan Kak Laura yang tersenyum sambil mengulurkan tangan mereka kepadaku.Dengan hati yang gamang kusambut uluran tangan mereka, yang disertai dengan ucapan selamat ulang tahun. Kukembangkan senyumku dengan sempurna. Ternyata masih ada yang ingat hari ini, pikirku. Tapi entah mengapa hatiku tidak dapat menampilkan senyum sesempurna bibirku. Ada yang kurang, seperti ada yang kunantikan, tapi belum kudapat, entah apa….Hmmm…mungkin hanya pikiranku saja….
“Tuhan, saya hari ini ulang tahun. Terima kasih karena Engkau sudah memperbolehkan saya untuk hidup 1 tahun lagi. Tuhan, meskipun tidak ada keluarga saya disini, dan tak ada satupun kado yang dialamatkan pada saya hari ini, kiranya Engkau mau merayakan hari ini dengan saya, meskipun cukup di dalam hati saja….Amin”.
Bibirku terus komat-kamit memanjatkan doa. Doa yang kuantarkan dengan khusyuk dan niat yang murni.
Ketika kubuka mataku, sudah ada beberapa tangan menyambutku. Ternyata Kak Olive dan Kak Dea. “Selamat ultah!!!” ucap mereka hampir bersamaan. Kujawab ucapan mereka dengan seulas senyum yang tulus.
Hmm….mungkin sudah mesti begini, tidak akan ada yang special, semua sudah berbeda….
Hari tu aku mendaftarkan diri untuk pesiar. Sebenarnya, aku tidak ada niat sama sekali untuk pergi keluar kampus, mengingat cuaca di luar sangat terik. Tapi malam sebelumnya, ketika aku menelepon ibuku, beliau MEMINTAKU untuk pesiar dengan alasan agar aku dapat menghubunginya lewat HP-ku yang dititipkan di Arema. Hmmmppppffhh…..untuk ikut apel PKS saja aku sudah ogah-ogahan…..
Entah mengapa hari itu aku lolos hanya dalam 1 kali apel saja. Padahal, menurutku, bajuku yang (menurutku) kebesaran dan sepatuku yang (menurutku pula) tidak mengilap akan memulangkanku ke graha. Tapi, eh…eh….dengan 1 kali apel saja, aku sudah dapat izin untuk keluar….Hmm….kenapa ya??Serasa semuanya dipermudah. Setelah tadi tidak jadi latihan upacara, apel jadi lebih cepat pula…..
HP sudah kuambil. Ibu pemilik Arema heran, tumben-tumbennya aku pesiar. Kukatakan saja sejujurnya, bahwa aku sedang berulang tahun, dan ingin refreshing keluar kampus. Beliau memaksaku untuk menunggu di dalam. Biasanya sih aku menurut saja, tapi entah mengapa hari itu aku ingin sekali menunggu di luar.
Baru beberapa detik melangkah dari luar Arema, aku dikejutkan oleh sebuah pemandangan yang menurutku tidak biasa…..
Terlihat seorang kakek yang sangat renta mengangkat seikat besar ranting kayu baker sambil menyeberang jalan raya yang sangat ramai. (Kalian semua pasti sudah tahu jalan raya di depan TN ramainya seperti apa….) Cuaca hari itu sangat panas. Jam di arlojiku yang menunjukkan pukuk 11.00, adalah waktu dan cuaca yang sangat menyiksa bagi kakinya yang tidak mengenakan alas kaki barang sebenang pun. Hatiku terenyuh melihatnya. Kurogoh sakuku, ingin rasanya aku berlari dan membantu memawa bebannya. Tapi entah mengapa, langkahku serasa membeku. Tiba-tiba saja, seperti ada yang membisikiku, entah siapa….
Sudahlah….lihat saja apa yang dapat Kutunjukkan padamu….
Belum sempat aku mnyongsongnya, ternyata sudah ada seorang wanita yang mengulrkan tangannya, ang ternyata berisi sejumlah uang kepada kakek tua itu.
Lihat, Aku membuat dia memperoleh rezeki tanpa harus meminta-minta. Aku membuat dia sanggup berjalan di bawah teriknya matahari, meskipun tubuhnya sangat renta. Aku dapat membuat segala sesuatu menjadi mungkin asalkan kau mau berusaha dan tetap berpegang pada-Ku….
Tak terasa air mataku mengalir. Ya Tuhan, jadi ini yang ingin kau berikan padaku….
* * *
Sekarang aku sedang di dalam angkot, yang mengantarkanku ke alun-alun. Teman-temanku semua ingin pergi ke Trio Plaza, aku sih setuju saja, toh tidak ada yang ingin kukejar, apalagi kucari hari ini….
Puas melihat-lihat, kami akhirnya keluar. Aku tidak membeli apa-apa. Pada awalnya, aku hanya ikut-ikutan mereka untuk membelikan kakak dan abang sedikit tanda mata pada waktu P.A. Ya….sejenis kado laaahh…Hahaha…tragis sekali, aku yang berulang tahun, malah hari ini aku yang sibuk membeli kado….
Cepat-cepat kutepis perasaan itu secepat aku memakai baretku. Tiba-tiba saja mataku tertumbuk pada seorang lelaki yang sedang duduk di pinggir jalan. Sepertinya mengemis…tapi entah mengapa dia tidak mengeluh, apalagi memohon-mohon untuk meminta sepeser uang pada para pejalan kaki, tidak seperti yang dilakukan oleh seorang wanita yang berada tak jauh darinya. Padahal, jika dilihat, kondisi fisiknya, yakni kakinya yang hanya satu lebih memungkinkan dia untuk memelas daripada wanita yang masih segar-bugar tadi.Tanpa berpikir panjang, cepat-cepat kumasukkan beberapa lembar ribuan ke dalam kaleng si pengemis pria. Antara sadar ataupun tudak, serentetan kalimat seakan dibisikkan ke telingaku….
Oleh karena itu, kamu tidak perlu berbohong untuk mendapatkan sesuatu, apalagi sampai melakukan cara yang curang dan illegal. Berusahalah untuk jujur di setiap melakukan pekerjaanmu, karena lambat laun pun orang akan lebih menghargai pekerjaan orang yang jujur daripada pekerjaan seorang penipu ulung….
Lidahku tercekat. Ya Tuhan, pemandangan menakjubkan apalagi yang akan kau berikan padaku hari ini….Ini bahkan sudah yang kedua kalinya aku mendapatkan suatu hadiah yang sangat berharga….
* * *
Puas berjalan-jalan dan makan, kami memutuskan untuk pulang ke kampus. Sesampainya di depan kampus, aku terlebih dahulu mampir di Arema untuk menitipkan Hp. Merasa tidak enak dengan si empunya rumah, aku berniat untuk membeli beberapa jajanan yang dijualnya. Kulihat ada beberapa kantong es buah dijual. Langsung saja kusambar dan kubayar tanpa meminta kembaliannya. Sebagai upah telah menjaga Hp-ku, pikirku.
“Bu, saya mau sekalian titip Hp….”
“Oh ya mbak Santi…sini..sini..ikut Ibu….”
Haah?? Biasanya juga aku hanya tinggal menyerahkan pada beliau, dan beres. Tapi aku ikuti saja wanita paru baya itu masuk ke dalam rumahnya.
Beliau mengambil Hp dari tanganku, dan otomatis tanganku tetap terjulur untuk menerima nomor pengambilan. Tapi….
“Ini coklat untuk Mbak Santi…Selamat ulang tahun, ya…..Ibu doain semoga panjang umur….”ucapnya tulus sambil meletakkan dua batang besar coklat ke dalam genggamanku. Kupandangi wajahnya lekat-lekat. Senyumnya yang tulus belum hilang dari sana, yang memperlihatkan dengan jelas keriput kulitnya yang dimakan usia.
“Ta….Ta…Tapi, bu….Sa…Sa….”
“Ya sudah…” ujarnya masih dengan senyum penuh kedamaian. “Ibu tadi bingung mau kasih apa, jadi ibu kasih cokelat saja ya….Maklumlah, Cuma ini kemampuan ibu….”
“Ya ampun, Bu…..ini…ini…kan mahal….sa..saya kan tadi Cuma beli es buah Rp300 an....”
“Nggak apa-apa….ibu seneng kok bisa ngasih orang, apalagi Mbak Santi…diterima, ya…”ujarnya dengan penuh kasih saying sambil menggenggam tanganku.
“Nah….selamat ulang tahun, Mbak Santi…”
Aku memandang wajah penuh keriput ibu itu dengan pandangan yang berkaca-kaca. Ini kado pertamaku hari ini…. Coklat? Memang, harganya tidak terlalu mahal, tapi rasanya ini adalah barang yang terlalu mahal yang dapat dibeli oleh orang yang hanya mendapatkan keuntungan dari menjajakan es buah yang harganya tidak seberapa.
Lihatlah, bahkan orang yang berkekurangan pun masih mau memberi demi melihat orang lain bahagia. Jadi, jangan segan untuk memberikan apa yang kamu mampu berikan pada orang lain, jika emang itu dapat membuat dia bahagia…..
Suara yang sama membisikiku lagi. Tuhan, terima kasih atas penglihaan luar biasa yang telah kau berikan hari ini, ini adalah kado terbaik dan terindah yang pernah saya dapatkan seumur hidup saya. Ajar saya untuk selalu melakukan kebaikan-kebaikan itu, Tuhan….
* * *
Waktu sudah menunjukkan pukul 22.20. Aku masih saja terjaga. Tentu saja bukan karena sibuk membuka kado-kado dari Kak Laura, Keluarga Yohanes, Kak Dea, Nurin, Restry, Helvy, atau yang lainnya, bukan. Yaa.. salah satunya itu juga sih. Habisnya, aku tidak menyangka akan diberikan kado sebanyak ini. Mana tadi secara ‘spesial’, namaku diumumkan di RKB lagi….(hehehe….) belum lagi ucapan selamat dari banyak orang yang kusayangi. Hmm…ternyata di sini pun aku dapat menemukan keluarga selayaknya keluargaku sendiri, yang tentunya sangat menyayangiku. Senyumku selalu terkembang setiap kali aku mengingat ucapan selamat dari mereka dan menatap hadiah-hadiah yang telah mereka berikan. Tapi, tentu saja bukan itu yang mengganggu pikiranku. Aku masih saja terbayang peristiwa-peristiwa yang spesial yang baru saja aku lewati. Kerja keras, kejujuran, dan memberi. Hmm…itulah 3 hal penting yang baru saja ‘dibungkus’ oleh Tuhan dan ‘dikirimkan’ secara apik padaku lewat peristiwa-peristiwa itu.
Terima kasih Tuhan, inilah yang paling aku butuhkan di usiaku yang sudah 16 tahun ini. Semoga aku dapat menjaga hadiah-Mu ini dengan baik, hingga selama-lamanya, Amin.
FYI, cerpen ini berdasarkan pengalaman pribadi saya. Cerpen ini udah dimuat di ikastara.org. Yaa...memang sih, nggak jadi juara 1, tapi lumayan lah, jadi peringkat 3.
Oh ya...thanks to abang alumni (maaf saya belum tahu abang angkatan berapa), yang setahu saya namanya Bang ENADE. Thanks bang coklatnya. Padahal cerpen jelek begini, saya dikasih coklat dari netherland segala...Maaf ga bisa ketemu. Waktu itu saya lagi lomba di bandung. Smoga bisa ktemu dan lebih kenal abang lagi.