Sunday, November 29, 2009

Biasanya anak-anak yang jauh dari orang tuanya merasa kangen sekali dengan Ibunya.

Lalu bagaimana dengan Ayah?

Mungkin Ibu lebih sering menanyakan keadaan anaknya setiap hari.
Tapi taukah kamu jika Ayahmu yang mengingatkannya untuk menelfonmu?

Mungkin Ibu yang lebih sering mengajakmu bercerita,
Tapi taukah kamu sepulangnya ia bekerja, dengan wajah lelah, ia selalu menanyakan kabarmu dari Ibumu?


Waktu kecil…

Ayah mengajari putri kecilnya bermain sepeda.
Setelah dia mengganggap kamu bisa, ia melepaskan roda bantu di sepedamu.
Saat itu Ibu menutup mata karena takut anaknya terjatuh lalu terluka.
Tapi Ayah dengan yakin menatapmu mengayuh sepeda dengan pelan karena dia tahu putri kecilnya pasti bisa.

Saat kamu menangis meronta meminta boneka yg baru,
Ibu menatapmu iba,
tetapi Ayah mengatakan dengan tegas, “Kita beli nanti, tapi tidak sekarang.”
Karena ia tidak ingin kamu menjadi manja dengan semua tuntutan yang selalu dipenuhi.


Ketika kamu remaja…

Kamu mulai menuntut untuk keluar malam.
Lalu Ayah mulai bersikap lebih tegas ketika mengatakan “Tidak”.
Itu untuk menjagamu karena kamu adalah sesuatu yang berharga.
Lalu kamu masuk ke kamar membanting pintu.
Tapi yang datang mengetok pintu dan membujukmu adalah Ibu.
Tahukah kamu saat itu dia memejamkan matanya dan menahan diri,
karena dia sangat ingin mengikuti keinginanmu.
Tapi lagi-lagi… dia harus menjagamu.

Saat seorang cowok mulai sering datang mencarimu,
Ayah akan memasang wajah paling cool sedunia.
Dan sesekali menguping atau mengintip saat kmu sedang brdua di ruang tamu.
Tahukah kamu, dia merasa cemburu?

Dan saat dia melonggarkan sedikit peraturan, kamu melanggar jam malamnya.
Ia duduk di ruang tamu, menunggumu pulang dengan sangat, sangat khawatir.
Wajah khawatir itu mengeras ketika melihat putri kecilnya pulang terlalu larut.
Dia marah.
Karena hal yang ditakutinya akhirnya datang…
“Putri kecilnya sudah tidak ada lagi”

Saat Ayah sedikit memaksamu untuk menjadi seorang dokter,
Ketahuilah bahwa ia hanya memikirkan masa depanmu nanti.
Tapi toh dia tetap tersenyum saat pilihanmu adalah menjadi seorang penulis.

Sampai saat Ayah harus melepasmu di bandara.
Bahkan badannya terlalu kaku untuk memelukmu.
Ia hanya tersenyum sambil memberi nasehat ini-itu.
Dia ingin menangis seperti Ibu yang menangis dan memelukmu erat.
Tapi dia hanya menghapus sedikit air mata di sudut matanya dan menepuk pundakmu,
berkata, “Jaga diri baik-baik”,
Agar kamu kuat untuk pergi.

Saat kamu butuh uang untuk membiayai uang semester dan kehidupanmu,
orang pertama yang mengerutkan kening adalah Ayah.
Berusaha mencari jalan agar anaknya bisa merasa sama dengan yang lain.

Ketika permintaanmu bukan lagi sekedar meminta boneka baru,
dan ia tau ia tidak bisa memberikan.
Dia sangat ingin mengatakan, “Iya, Nak, Nanti kita beli”
dan saat kata-kata yg keluar adalah “Tidak bisa” dari bibirnya.
Tahukah kamu,ia merasa gagal membuat anaknya tersenyum?

Ayah terlalu khawatir sampai kadang sedikit membentak,
berkata, “Sudah dibilang jangan minum air dingin!”.
Berbeda dgn Ibu yg memperhatikanmu dengan lembut.
Ketahuilah saat itu ia benar-benar khawatir dengan keadaanmu.

Dan di saatnya nanti kamu wisuda sebagai seorang sarjana,
Ayah adalah orang pertama yang berdiri dan memberi tepuk tangan untukmu.
Dia yang tersenyum bangga dan puas melihat “Putri kecilnya yang tidak manja berhasil tumbuh dewasa dan telah menjadi seseorang.”

Sampai saat seorang teman hidupmu datang dan meminta izin mengambilmu darinya.
Ayah akan sangat berhati-hati memberikan izin.
Karena ia tahu laki-laki itu yang nanti akan menggantikannya.

Dan saat Ayah melihatmu duduk di panggung pernikahan bersama seseorang yang dianggapnya pantas menggantikannya.
Ayah pergi ke belakang panggung dan menangis…
“Tugasku telah selesai dengan baik. Putri kecilku yang lucu telah menjadi wanita yang cantik.”

Ayah hanya bisa menunggu kedatanganmu dan cucu-cucunya sesekali untuk menjenguknya.
Dengan rambut yang telah memutih dan badan yang tak lagi kuat untuk menjagamu dari bahaya.


Ayah adalah sosok yang harus selalu terlihat kuat bahkan ketika dia tidak kuat untuk tidak menangis.
Harus terlihat tegas bahkan saat dia ingin memanjakanmu.
Ayah juga orang pertama yang selalu yakin bahwa “kamu bisa” dalam hal apapun.


Tersenyum dan bersyukurlah ketika kamu bisa merasakan kasih sayang seorang Ayah hingga tugasnya selesai.
Kamu adalah salah satu orang yang beruntung.
Karena Ayah adalah sosok superhero yang hebat!

nb: di copas dari teman saya..thx for rianda.

Friday, November 27, 2009

Selamat Idul Adha

Kambing, Sapi, domba...smuanya hari ini 'dibantai'

Happy Idul Adha semuanyaa.
Seneng deh lihat orang ngumpul rame-rame..

Thursday, November 26, 2009

Lagu untuk TN XVII

Ketika fajar memecah,baru kusadari
kau tak disini lagi
sahabat, pagi ini terasa berbeda
kurindu masa itu, menyambut pagi bersamamu

dalam bingkai kenangan kulukis wajahmu
kisah kita dulu
ada tawa dan tangis warnai kisah kita
melewati waktu bersama, tanpa terpikir kan terpisah

sahabat, sluruh crita kita
ingin kukisahkan pada dunia
tentangmu tentangku tentang kita
biar pahit manis dirasa mereka

sahabat kuharap suatu saat
kutemukan senyum di wajahmu
dalam bingkai nyata di pagi yang cerah
kan aku buktikan pada dunia
kau kita buktikan pada dunia
kau sahabatku
Dalam doaku, aku pernah meminta pada Tuhan.
“Tuhan, aku mohon kecerdasan…”
Dan Tuhan memberikanku nilai yang jelek.
Aku meronta dan menangis….”aku sudah belajar, Tuhan..bahkan aku sudah mengajarkan apa yang aku bisa ke teman-temanku, tapi mengapa aku yang dapat nilai jelek?”

Dan selang waktu berlalu, aku pun tahu, kalau Tuhan tidak ingin aku hanya cerdas dalam segi akademik, tapi juga emosi, manajemen waktu, dan bersikap.

Dalam doaku aku pernah meminta pada Tuhan.
“Tuhan, aku mohon kesabaran…”
Dan Tuhan memberikanku begitu banyak problem…yang diluar kemampuanku.
Aku meronta dan menangis….,” aku tidak sanggup, Tuhan…mengapa aku yang harus mengalami ini, bukan orang lain yang bahkan tidak pernah memujiMu?”

Dan selang waktu berlalu, aku pun tahu, kalau Tuhan tidak hanya ingin aku sabar dalam menanti sesuatu yang baik, tapi juga sabar untuk menanti berakhirnya sesuatu yang buruk
You came upon my life
Made me questioning: who’s this?
Like a nerd person, I thought..
Lookin for friends in virtual world

Haha, I said
When you starting asking me for havin time together
Hey you’re stranger! How can I believe in you?
And you agreed my response

Next, next and next
I knew you further and so did you
But I kept on questioning:
Geez, he’s 22! How can he fall for the 18-year old- girl?
I straightly ask you this question
You answer: I don’t see the wrong thing here!

Well, you honestly said: I wanna know you further
I let you in, because I think everyone should have the same chance
And the routine sms started

Until one day you asked me about how this thing will be
I just said: dunno, and as usual, you don’t wanna hear that answer
It’s hard to be answered…you know.

I hardly find reasons to refuse you
But I can’t catch any
I search for any minuses
But I know, my reason will too weak to be explained to you

A friend of mine said: How?
I said: I wanna refuse him, but I don’t find any good reason
Hahaa, she laughed out loud
“it means Yes, my dearie, with a big Y”
Don’t waste your time to search for anymore reasons

Well, so here it is
I answered it.
I hope I’m not wrong
Please don’t make me dissapointed or sad
Or feel like I’m forgotten
Why?
Because if I say yes, it means it’s hard for me to say goodbye

Wednesday, October 28, 2009

Ini essai yg saya tulis buat lomba "jika aku jadi rektor ITB" yang diadakan oleh ITB. Ini murni program impian saya deh, kalo suatu saat saya bisa ngebangun sekolah sendiri...hohhooo


ITB Mencatak Mahasiswa yang Unggul dalam Akademik dan Kepribadian
dengan Program
Target and Reward (TAR)

1. ITB dengan segala Ketenarannya
Institut Teknologi Bandung. Wah, mendengar dari namanya saja orang-orang sudah akan mengetahui kualitasnya. ITB sudah luhur semenjak zaman Belanda, dan masih eksis hingga kini sebagai salah satu perguruan tinggi terbaik (dan kalau boleh dibilang, perguruang tinggi teknik terbaik) di Indonesia. Hanya Indonesia? Hmm..ITB juga diperhitungkan dalam rangking universitas dunia.
Dari fakta ini saya bisa katakan bahwa kualitas akademik bukanlah menjadi kendala lagi.

Siapa yang tidak mengenal bung Karno, dengan segala keberaniannya dalam memimpin Indonesia menuju bangsa yang merdeka penuh? Atau B.J Habibie, yang bahkan negara Jerman berani “menyewa” beliau untuk menjadi salah seorang ahli disana? Bung Karno memperoleh gelar insinyurnya dari ITB, B.J Habibie memulai prestasi cemerlang beliau dari kampus ITB. Lihat, ITB sudah menciptakan dua tokoh yang pernah menjadi orang nomor 1 di Indonesia, yang juga disegani dunia. Yang tidak kalah penting, baru-baru ini telah dilantik Kabinet Indonesia Bersatu II, dan dari universitas mana menterinya paling banyak berasal? ITB.
Dari fakta ini saya berani mengatakan bahwa rahim ITB sudah sukses melahirkan pemimpin-pemimpin bangsa.

2. Apa Masalah yang Dihadapi ITB?
ITB sudah terlihat sangat komplet. Kemampuan akademik yang hebat dan lulusannya yang sudah menjadi pemimpin-pemimpin bangsa. Tapi apakah terlihat sesempurna itu? Tunggu dulu. Di awal tahun 2009, sebuah media cetak memuat suatu arikel hasil survey mereka mengenai presentase lulusan-lulusan berbagai universitas di Indonesia yang diserap di lapangan pekerjaan. Yang sangat mengejutkan adalah, ITB, dengan segala prestasi akademik yang diusungnya, dengan segala kredibilitas ‘rangking dunia’ yang dipegangnya, bukanlah yang terbanyak dalam kontribusi penyumbang tenaga kerja di Indonesia. Justru universitas-universitas lain, yang secara kualitas akademik masih dibawah ITB, memiliki presentase yang lebih tinggi.
Mengapa ini dapat terjadi? Media itu kemudian menelaah faktor X yang menyebabkan keanehan ini. Hasil yang mereka paparkan seakan “menampar” ITB telak di pipi. Mereka menyatakan bahwa penyebab lulusan-lulusan ITB kalah bersaing dengan lulusan dari universitas-universitas lain adalah karena sifat psikologis dari lulusan-lulusan ITB yang individualis. Hasil menunjukkan bahwa para lulusan ITB memang nomor 1 di bidang intelektual, namun di bidang emosi, manajerial dan kerjasama, lulusan ITB masih jauh tertinggal di banding yang lain.
Ternyata memang lapangan pekerjaan memang seperti itu adanya. Kemampuan akademik bukanlah yang utama. Yang paling penting adalah kepribadian/psikologi seseorang, yakni kemampuannya dalam bekerja sama, ketahanan terhadap tekanan dan kemauan untuk mempelajari sesuatu yang baru. Sayangnya, banyak dari para pelamar lulusan ITB yang gagal dalam bidang ini.
Saya bisa mengatakan hal ini adalah hal yang cukup fatal. Perlu diadakan perbaikan sesegera mungkin untuk menyelesaikan permasalahan ini.

3. Apa yang Harus Dilakukan?
Apa alasan manusia belajar? Apa alasan manusia harus bersusah payah mengenyam pendidikan sebegitu lamanya? Dari hasil obrolan dan survey saya kepada teman-teman saya, sebagian besar dari mereka mengatakan bahwa “mereka belajar agar mereka memiliki modal untuk menang bersaing dan berkompetisi, di ladang manapun yang mereka datangi”. Saya dapat menyimpulkan dengan bahasa yang lebih mudah, yakni “agar bisa bekerja dan menjadi bos di perusahaan”.
Berdasarkan fakta dari media tersebut, kini dapatkah kita menjamin bahwa kemampuan intelektual adalah yang paling dibutuhkan dalam sebuah pekerjaan? Ternyata tidak. Memang kemampuan intelektual itu sangatlah penting, namun kemampuan untuk bekerja sama, kemampuan untuk mengendalikan diri, atau saya singkat, kemampuan psikologi dan emosi yang baik adalah yang paling utama untuk bersaing di dunia pekerjaan.
Noordin M Top, Dr. Azhari. Mereka adalah orang-orang yang cerdas secara intelektual. Namun, bagaimana pandangan masyarakat dunia terhadap mereka setelah berbagai hal yang sudah mereka lakukan?Mereka hanya dipandang sebagai pecundang, orang jahat, dan konotasi negatif lainnya atas perbuatan mereka.
Koruptor-koruptor di Indonesia, baik yang sudah mendekam di penjara atau yang masih berjaya, mereka adalah orang-orang cerdas secara intelektual dan strategi. Namun, kecurangan yang mereka lakukan terhadap keuangan perusahaan dan/atau negara bukanlah suatu hal yang cerdas yang dapat diterima.
Dari fakta ini saya berani mengatakan bahwa kecerdasan intelektual tanpa kecerdasan psikologi adalah sesuatu yang timpang dan akan menghasilkan efek yang tidak baik.
ITB memiliki PR yang cukup sulit kalau begitu.

ITB harus berani merevisi pendidikannya, agar tidak hanya mengasah dan meningkatkan kemampuan intelektual mahasiswanya, namun juga dapat mengasah dan meningkatkan kapabilitas kemampuan psikologi/kepribadiannya. Jika hal ini tidak sesegera mungkin dilakukan, saya tidak heran jika beberapa tahun kedepan, meski lulus dengan IP baik, lulusan-lulusan ITB akan sulit memperoleh pekerjaan di berbagai perusahaan.

Dan seorang REKTORlah yang harus memimpin segala macam revisi, improvisasi dan inovasi itu.

4. Jika Saya Menjadi Rektor ITB….
Saya akan berusaha membangun ITB menjadi sebuah institusi pendidikan yang unggul tidak hanya dalam bidang akademik, namun juga kepribadian/psikologi. Saya ingin mengubah idiom masyarakat yang menyebut ITB=Institut Terindividualis Bangsa.
Institusi pendidikan yang baik adalah institusi pendidikan yang mampu menjadikan lulusan yang dapat memberikan kontribusi dalam membangun bangsa ini, dan seorang pemimpin yang baik adalah pemimpin yang memiliki keunggulan dalam 2 sisi, akademik/intelektual dan kepribadian. Tipikal sebagian lembaga pendidikan di Indonesia (bukan hanya itb) adalah mengedepankan orientasi kecerdasan akademik diatas segalanya. Padahal, berdasarkan contoh diatas kita kini seharusnya menyadari kalau kecerdasan akademik bukanlah syarat satu-satunya untuk menjadi orang yang sukses. Kita butuh yang lain dari itu semua, yakni kepribadian yang baik.
Negara ini sangat membutuhkan generasi penerus yang berkualitas, agar dapat membawa negara ini menjadi bangsa yang maju dan dapat bersaing dengan bangsa lain
Kita memang membutuhkan orang yang cerdas. Namun hanya sekedar cerdas dalam aspek akademik tidaklah cukup. Untuk menjadi seorang pemimpin yang baik, seseorang dituntut untuk memiliki paket yang lengkap. Hanya cerdas secara akademik belumlah lengkap. Dibutuhkan akhlak dan kepribadian yang baik untuk melengkapinya. Mungkin contoh Noordin M. Top sudah cukup menguatkan opini saya.

5. Langkah Konkret melalui TARGET and REWARD
Kebijakan rektorat yang sekarang untuk menghilangkan, baik secara sadar ataupun tidak sadar, sikap individualis yang dimiliki oleh sebagian mahasiswa ITB adalah dengan menekankan faktor bekerja sama dalam mengerjakan setiap tugas dalam setiap mata pelajaran. Kita semua tentunya sudah tahu, setiap tugas praktikum, soal-soal tutorial atau tugas lainnya pasti kita akan mengerjakannya di dalam kelompok. Dari kebijakan ini diharapkan akan tumbuh rasa solidaritas, kemampuan bekerja sama dan komunikasi yang baik diantara mahasiswa.
Apakah ini efektif? Menurut saya belum. Kadang-kadang saya menjumpai beberapa kelompok yang justru meng-akal-i tugas kelompok itu dengan membaginya menjadi beberapa bagian. Misal, soal tutorial yang seharusnya dikerjakan bersama, akan mereka bagi rata sesuai jumlah anggota, setiap orang membuat bagiannya, lalu dikumpulkan menjadi satu, dan selesai. Apa ini yang namanya kerja sama kelompok? Apa mereka melakukan interaksi, komunikasi, dan saling membantu satu dengan yang lainnya? Tidak, sama sekali. Individualistis tetap terjadi di sini, meski dengan cara yang lebih tak kasat mata.
Jika saya menjadi rektor ITB, saya akan mengemas suatu paket pendidikan yang, secara sadar ataupun tidak, akan membuat para mahasiswa merasa bahwa bekerja bersama adalah tindakan yang jauh lebih cerdas dibandingkan bekerja sendiri, bahwa bekerja sama akan lebih menyenangkan. Paket ini sudah akan saya mulai semenjak mahasiswa tersebut memasuki masa TPB. Mengapa? Karena bagi saya, awal TPB itulah yang paling dapat memancing rasa kerja sama mahasiswa, dengan mempertimbangkan kondisi pada saat itu mereka sedang dalam tahap belum mengenal satu sama lain.
Saya akan membuat program, yang sebenarnya sangat sederhana namun efektif, yang saya namakan TARGET and REWARD (TAR).
Program ini adalah program kelompok, yang dapat dibuat secara fleksibel, sesuai dengan apa yang dilakukan. Program ini bertujuan untuk menumbuhkan rasa solidaritas, sosialisasi yang baik, serta kerja sama antar sesama mahasiswa. Saya namakan Target and Reward, karena program ini mengharuskan sekelompok mahasiswa memenuhi target yang ditetapkan oleh Dosen, atau oleh rektorat sendiri. Misal, dalam sebuah mata kuliah fisika dasar, dosen akan secara acak mengelompokkan mahasiswa menjadi beberapa kelompok. Kelompok ini harus bersaing antar satu kelompok dengan yang lainnya untuk mencapai target yang ditetapkan dosenuntuk IP mereka. IP dihitung dari akumulasi rata-rata nilai masing-masing anggota kelompok. Kelompok dengan nilai rata-rata IP yang memenuhi target akan memperoleh penghargaan berupa tambahan nilai dalam transkripnya, sesuai level target yang ditetapkan.
Dengan cara ini, setiap anggota kelompok mau ataupun tidak mau harus memperhatikan kelompoknya, karena nilai mereka bergantung pada rekan sekelompok mereka. Yang lebih mengerti akan mengajari yang kurang mengerti, hingga semua anggota kelompok memiliki kemampuan akademik yang rata-rata sama. Secara tidak langsung, mereka akan memahami betapa berharganya arti sebuah kerjasama.
Program ini pun tidak akan hanya berkisar diantara rekan sebaya. Mengingat di lapangan pekerjaan yang sesungguhnya kita akan menemukan orang-orang di berbagai usia dan spesialisasi, program TAR ini juga akan mengelompokkan mahasiswa dari angkatan yang berbeda untuk saling bekerja sama. Misalnya, si A, mahasiswa angkatan 2007, yang NIM TPBnya adalah XXX, maka ia akan diberi target untuk bertanggungjawab atas kesuksesan akademik mahasiswa angkatan 2008 dan 2009 yang NIM TPBnya sama dengan A. Jika si A berhasil memenuhi level target tertentu, yakni seberapa mampu ia membina mahasiswa angkatan 2008 dan 2009 untuk mendapatkan IP yang baik, ia akan memperoleh tambahan nilai pada transkripnya. Tentunya dengan cara ini, terpaksa atau tidak, antara senior dan junior akan berinteraksi satu sama lain. Mereka akan saling bekerja sama untuk mencapai reward mereka masing-masing. Mereka akan memahami betapa berharganya arti sebuah kerjasama. Selain itu, akan muncul rasa kekompakan dan kekeluargaan tersendiri antar angkatan, yang tentunya akan menambah erat rasa solidaritas dan korsa warga ITB.
Mengingat program ini sangat erat kaitannya dengan akademik/intelektual, apabila program ini dapat berjalan dengan baik, kita dapat memperoleh dua keuntungan sekaligus. Pertama, tentunya prestasi akademik dan kemampuan intelektual mahasiswa ITB yang sudah baik akan semakin baik lagi. Kedua, secara sadar ataupun tidak sadar, akan muncul rasa kebersamaan, korsa, solidaritas, kekeluargaan, dan kemampuan bekerja sama yang baik bagi seluruh mahasiswa ITB.
Dari program ini diharapkan seluruh lulusan ITB tidak akan pernah lagi mengalami masalah dalam tes kepribadian/psikologi, seperti yang sering dialami oleh lulusan-lulusan ITB pada fit and proper test calon tenaga kerja dalam lapangan pekerjaan. Jangka panjangnya, lulusan-lulusan ITB akan mampu berkontribusi secara maksimal dalam usaha membangun Bangsa Indonesia menjadi bangsa yang disegani dan bersaing dengan negara-negara maju lainnya.
Jika saya menjadi Rektor ITB…idiom akan berubah, menjadi ITB=Institut Terbaik Bangsa.

Saturday, October 24, 2009

Mengeluh putus cinta di FB? Please dong ya

Baru baru ini di home Facebook saya, ada sebuah note yang terpajang, seakan menanti untuk dibaca. Note itu dari seorang temennya temen SMA saya...karena saya lagi ga ada kerjaan, saya baca aja note-nya.

ternyata isi note itu adalah tentang si cewek (yang nulis ini cewek), sebut aja A, yang putus sama temen saya, si B. Si A harus putus sama si B karena mamanya si B buat ultimatum, pilih mamanya atau si A (gila bener ya, yang ini saya nyaris ga percaya...secara sinetron abis gitu loh...tapi begitu saya nanya sama temen saya yang satu lagi, yang lebih kenal sama si B ketimbang saya, katanya emang begitu keadaannya).
Dan singkatnya, A dan B dengan terpaksa putus tus tus. Padahal si A masih sangat mencintai B (bgitu tulis si A)...

di note itu si A menceritakan sedetil-detilnya kejadian tentang hal-perihal mereka jadian, manisnya pacaran, sampe tragedi putusnya. Wuih, saya terhanyut, jujur aja, awalnya, dengan cerita itu...cuma lama2 saya malah jadi mikir...it's too unimportant...

sumpah ya, masih banyak hal yang lebih penting buat dishare ke orang-orang daripada curhatan putus cinta ini. Iya emang, di note itu cuma di tag orang-orang tertentu aja, tapi kan otomatis note ini bakal muncul di home semua orang...dan pasti bakal mengundang org untuk baca kan? itu sama aja kayak ngasih pengumuman ke semua orang: "eeeii, gue putus ama cowo gue niihh, gw sedih bangeet". Ya gitu deh kira2.

LEBAY. BERLEBIHAN. mungkin ini gara2 saya belom pernah pacaran, jadi belom pernah ngerasain rasanya putus cinta...mungkin gara2 saya belom pernah ninggalin orang yang saya cintai dengan terpaksa...tapi menurut akal sehat dan pemikiran saya yang paling melankolis sekalipun, hal ini tetep berlebihan...

kenapa saya bisa mikir kayak gitu? tolong deh ya, hal yang seperti itu ga usah diumbar..kalaupun emang pengen diceritakan, ga perlu dong 1000 temen, even dia bukan temen yang lo bener2 kenal, buat tau masalah lo...MASIH BANYAK hal-hal penting yang patut buat diobrolin, di-share, dan dicari solusinya dibanding hal yang menye-menye kayak gini.

kita seharusnya lihat ke bawah, dimana masih banyak sekali teman2 di luar sana yang bahkan nggak punya kesempatan untuk mencintai dan dicintai...
yang bahkan harus sibuk mikirin hari ini mau makan apa, bukannya hari ini udah ditelpon pacar ato belum
yang masih sibuk bermimpi tentang masa depan mereka yang tak tergambarkan, bukannya mikirin kenapa pacarnya hari itu nggak semanis biasanya
yang masih harus berlomba dengan lampu merah untuk mendapatkan makan siang, bukannya malah sibuk cari baju yang pas untuk malem mingguan dgn sang pacar

lihat...kalo aja semua dari kita mau lihat ke bawah...ga bakal ada note-note yang (maaf) konyol seperti itu...

hari ini saya dapat pelajaran berharga, dimana kalau mulut kita udah mau mulai mengeluh, kita harus lihat kebawah, ke orang2 yang nasibnya jauuh lebih tidak beruntung dari kita...maka keluhan yang akan keluar dari mulut kita pasti akan hilang dengan sendirinya..

ayo, jangan suka ngeluh ya! Pendeitaanmu ga segitu parahnya kok! enjoy this life with smile!

Friday, October 23, 2009

Tersenyum dengan Hati

Kisah di bawah ini adalah kisah yang saya dapat dari milis alumni Jerman, atau warga Indonesia yg bermukim atau pernah bermukim di sana . Demikian layak untuk dibaca beberapa menit, dan direnungkan seumur hidup.

Saya adalah ibu dari tiga orang anak dan baru saja menyelesaikan kuliah saya. Kelas terakhir yang harus saya ambil adalah Sosiologi.

Sang Dosen sangat inspiratif, dengan kualitas yang saya harapkan setiap orang memilikinya. Tugas terakhir yang diberikan ke para siswanya diberi nama "Smiling."

Seluruh siswa diminta untuk pergi ke luar dan memberikan senyumnya kepada tiga orang asing yang ditemuinya dan mendokumentasikan reaksi mereka. Setelah itu setiap siswa diminta untuk mempresentasikan didepan kelas. Saya adalah seorang yang periang, mudah bersahabat dan selalu tersenyum pada setiap orang. Jadi, saya pikir,tugas ini sangatlah mudah.

Setelah menerima tugas tsb, saya bergegas menemui suami saya dan anak bungsu saya yang menunggu di taman di halaman kampus, untuk pergi ke restoran McDonald's yang berada di sekitar kampus. Pagi itu udaranya sangat dingin dan kering. Sewaktu suami saya akan masuk dalam antrian, saya menyela dan meminta agar dia saja yang menemani si Bungsu sambil mencari tempat duduk yang masih kosong.

Ketika saya sedang dalam antrian, menunggu untuk dilayani, mendadak setiap orang di sekitar kami bergerak menyingkir, dan bahkan orang yang semula antri dibelakang saya ikut menyingkir keluar dari antrian. Suatu perasaan panik menguasai diri saya, ketika berbalik dan melihat mengapa mereka semua pada menyingkir ? Saat berbalik itulah saya membaui suatu "bau badan kotor" yang cukup menyengat, ternyata tepat di belakang saya berdiri dua orang lelaki tunawisma yang sangat dekil!

Saya bingung, dan tidak mampu bergerak sama sekali. Ketika saya menunduk, tanpa sengaja mata saya menatap laki-laki yang lebih pendek, yang berdiri lebih dekat dengan saya, dan ia sedang "tersenyum" kearah saya.

Lelaki ini bermata biru, sorot matanya tajam, tapi juga memancarkan kasih sayang. Ia menatap kearah saya, seolah ia meminta agar saya dapat menerima 'kehadirannya' ditempat itu.

Ia menyapa "Good day!" sambil tetap tersenyum dan sembari menghitung beberapa koin yang disiapkan untuk membayar makanan yang akan dipesan.

Secara spontan saya membalas senyumnya, dan seketika teringat oleh saya 'tugas' yang diberikan oleh dosen saya. Lelaki kedua sedang memainkan tangannya dengan gerakan aneh berdiri di belakang temannya. Saya segera menyadari bahwa lelaki kedua itu menderita defisiensi mental, dan lelaki dengan mata biru itu adalah "penolong"nya. Saya merasa sangat prihatin setelah mengetahui bahwa ternyata dalam antrian itu kini hanya tinggal saya bersama mereka,dan kami bertiga tiba2 saja sudah sampai didepan counter.

Ketika wanita muda di counter menanyakan kepada saya apa yang ingin saya pesan, saya persilahkan kedua lelaki ini untuk memesan duluan. Lelaki bermata biru segera memesan "Kopi saja, satu cangkir Nona. Ternyata dari koin yang terkumpul hanya itulah yang mampu dibeli oleh mereka (sudah menjadi aturan direstoran disini, jika ingin duduk di dalam restoran dan menghangatkan tubuh, maka orang harus membeli sesuatu). Dan tampaknya kedua orang ini hanya ingin menghangatkan badan.

Tiba2 saja saya diserang oleh rasa iba yang membuat saya sempat terpaku beberapa saat, sambil mata saya mengikuti langkah mereka mencari tempat duduk yang jauh terpisah dari tamu2 lainnya, yang hampir semuanya sedang mengamati mereka. Pada saat yang bersamaan, saya baru menyadari bahwa saat itu semua mata di restoran itu juga sedang tertuju ke diri saya, dan pasti juga melihat semua 'tindakan' saya.

Saya baru tersadar setelah petugas di counter itu menyapa saya untuk ketiga kalinya menanyakan apa yang ingin saya pesan. Saya tersenyum dan minta diberikan dua paket makan pagi (diluar pesanan saya) dalam nampan terpisah. Setelah membayar semua pesanan, saya minta bantuan petugas lain yang ada di counter itu untuk mengantarkan nampan pesanan saya ke meja/tempat duduk suami dan anak saya. Sementara saya membawa nampan lainnya berjalan melingkari sudut kearah meja yang telah dipilih kedua lelaki itu untuk beristirahat. Saya letakkan nampan berisi makanan itu di atas mejanya, dan meletakkan tangan saya di atas punggung telapak tangan dingin lelaki bemata biru itu, sambil saya berucap "makanan ini telah saya pesan untuk kalian berdua."

Kembali mata biru itu menatap dalam ke arah saya, kini mata itu mulai basah ber-kaca2 dan dia hanya mampu berkata "Terima kasih banyak, nyonya."

Saya mencoba tetap menguasai diri saya, sambil menepuk bahunya saya berkata,

"Sesungguhnya bukan saya yang melakukan ini untuk kalian, Tuhan juga berada di sekitar sini dan telah membisikkan sesuatu ketelinga saya untuk menyampaikan makanan ini kepada kalian."

Mendengar ucapan saya, si Mata Biru tidak kuasa menahan haru dan memeluk lelaki kedua sambil terisak-isak. Saat itu ingin sekali saya merengkuh kedua lelaki itu.

Saya sudah tidak dapat menahan tangis ketika saya berjalan meninggalkan mereka dan bergabung dengan suami dan anak saya, yang tidak jauh dari tempat duduk mereka. Ketika saya duduk suami saya mencoba meredakan tangis saya sambil tersenyum dan berkata,

"Sekarang saya tahu, kenapa Tuhan mengirimkan dirimu menjadi istriku, yang pasti, untuk memberikan 'keteduhan' bagi diriku dan anak-2ku!"

Kami saling berpegangan tangan beberapa saat dan saat itu kami benar2 bersyukur dan menyadari,bahwa hanya karena 'bisikanNYA' lah kami telah mampu memanfaatkan 'kesempatan' untuk dapat berbuat sesuatu bagi orang lain yang sedang sangat membutuhkan.

Ketika kami sedang menyantap makanan, dimulai dari tamu yang akan meninggalkan restoran dan disusul oleh beberapa tamu lainnya, mereka satu persatu menghampiri meja kami, untuk sekedar ingin 'berjabat tangan' dengan kami.

Salah satu diantaranya, seorang bapak, memegangi tangan saya, dan berucap,

"Tanganmu ini telah memberikan pelajaran yang mahal bagi kami semua yang berada disini, jika suatu saat saya diberi kesempatan olehNYA, saya akan lakukan seperti yang telah kamu contohkan tadi kepada kami."

Saya hanya bisa berucap "terimakasih" sambil tersenyum. Sebelum beranjak meninggalkan restoran saya sempatkan untuk melihat kearah kedua lelaki itu, dan seolah ada 'magnit' yang menghubungkan bathin kami, mereka langsung menoleh kearah kami sambil tersenyum, lalu melambai-2kan tangannya kearah kami. Dalam perjalanan pulang saya merenungkan kembali apa yang telah saya lakukan terhadap kedua orang tunawisma tadi, itu benar2 'tindakan' yang tidak pernah terpikir oleh saya dan sekaligus merupakan 'hidayah' bagi saya, maupun bagi orang2 yang ada disekitar saya saat itu. Pengalaman hari itu menunjukkan kepada saya betapa 'kasih sayang' Tuhan itu sangat HANGAT dan INDAH sekali!

Saya kembali ke college, pada hari terakhir kuliah dengan 'cerita' ini ditangan saya. Saya menyerahkan 'paper' saya kepada dosen saya. Dan keesokan harinya, sebelum memulai kuliahnya saya dipanggil dosen saya ke depan kelas, ia melihat kepada saya dan berkata, "Bolehkah saya membagikan ceritamu ini kepada yang lain?" dengan senang hati saya mengiyakan. Ketika akan memulai kuliahnya dia meminta perhatian dari kelas untuk membacakan paper saya.

Ia mulai membaca, para siswapun mendengarkan dengan seksama cerita sang dosen, dan ruangan kuliah menjadi sunyi. Dengan cara dan gaya yang dimiliki sang dosen dalam membawakan ceritanya, membuat para siswa yang hadir di ruang kuliah itu seolah ikut melihat bagaimana sesungguhnya kejadian itu berlangsung, sehingga para siswi yang duduk di deretan belakang didekat saya diantaranya datang memeluk saya untuk mengungkapkan perasaan harunya.

Diakhir pembacaan paper tersebut, sang dosen sengaja menutup ceritanya dengan mengutip salah satu kalimat yang saya tulis diakhir paper saya.

"Tersenyumlah dengan 'HATImu', dan kau akan mengetahui betapa 'dahsyat' dampak yang ditimbulkan oleh senyummu itu."

Dengan caraNYA sendiri, Tuhan telah 'menggunakan' diri saya untuk menyentuh orang-orang yang ada di McDonald's, suamiku, anakku, guruku, dan setiap siswa yang menghadiri kuliah di malam terakhir saya sebagai mahasiswi. Saya lulus dengan 1 pelajaran terbesar yang tidak pernah saya dapatkan di bangku kuliah manapun, yaitu: "PENERIMAAN TANPA SYARAT."

Jika anda berpikir bahwa cerita ini telah menyentuh hati anda, teruskan cerita ini kepada orang2 terdekat anda. Disini ada 'malaikat' yang akan menyertai anda, agar setidaknya orang yang membaca cerita ini akan tergerak hatinya untuk bisa berbuat sesuatu (sekecil apapun) bagi sesama yang sedang membutuhkan uluran tangannya!

Orang bijak mengatakan: Banyak orang yang datang dan pergi dari kehidupanmu, tetapi hanya 'sahabat yang bijak' yang akan meninggalkan JEJAK di dalam hatimu.

Untuk berinteraksi dengan dirimu, gunakan nalarmu. Tetapi untuk berinteraksi dengan orang lain, gunakan HATImu! Orang yang kehilangan uang, akan kehilangan banyak, orang yang kehilangan teman, akan kehilangan lebih banyak! Tapi orang yang kehilangan keyakinan, akan
kehilangan semuanya! Tuhan menjamin akan memberikan kepada setiap hewan makanan bagi mereka, tetapi DIA tidak melemparkan makanan itu ke dalam sarang mereka, hewan itu tetap harus BERIKHTIAR untuk bisa mendapatkannya.

Orang-orang muda yang 'cantik' adalah hasil kerja alam, tetapi orang-orang tua yang 'cantik' adalah hasil karya seni. Belajarlah dari PENGALAMAN MEREKA, karena engkau tidak dapat hidup cukup lama untuk bisa mendapatkan semua itu dari pengalaman dirimu sendiri.

Thursday, October 22, 2009

Cara terhormat buat menyuarakan aspirasi anak muda

Selasa, 20 Oktober 2009

Hai, eh pada tau ga hari ini SBY-Boediono dilantik? Mulai hari ini foto-foto di depan kelas-kelas bakal berubah sedikit, karena wapresnya udah beda...
SELAMAT DAN SUKSES UNTUK PAK SBY DAN PAK BOEDIONO. Saya harap bapak-bapak bisa memimpin Indonesia menjadi bangsa yang SEHAT, CERDAS, dan BERAKHLAK, serta bisa membawa bangsa ini untuk maju dan mampu bersaing dengan negara-negara lainnya. AMIN. (saya yakin, itu doa semua anak Indonesia saat ini..meski beberapa Cuma implicitly stated lewat status di plurk).
Oh iya, saya inget, hari ini mahasiswa-mahasiswa dari berbagai universitas pada dateng ke pelantikan SBY-Boediono buat ‘mengawal’ pelantikan dan menyuarakan aspirasi tentang ketiadaannya pihak oposisi pemerintahan. As info ajah ya…sekarang golkar udah bukan lagi oposisi pemerintahan, golkar sekarang berbalik jadi koalisi. PDIP masih dilema anatar mau jadi koalisi atau oposisi. Ibu megawati bersikeras untuk jadi oposisi pemerintah saja. Tapi hal ini ga didukung oleh partai dan bahkan suami beliau sendiri, bapak Taufik Kiemas (yang baru-baru ini dilantik jadi ketua MPR, selamat Pak! Baca Kita udah punya Ketua MPR baru nih!). Ada sekitar 95% tubuh partai yang memilih untuk menjadi koalisi daripada menjadi oposisi. Haduh, ini memang gara-gara beneran sepakat dengan kebijakan pemerintah atau memang karena haus kekuasaan dan pengen ngerasain kursi DPR? Cckckck…saya harap pilihan mereka untuk menjadi koalisi didasarkan atas pertimbangan yang pertama.
Nah, karena saya anak ITB, jadinya saya tau tuh, anak ITB membuka open recruitment buat siapa aja yangmau ikutan’mengawal’ ke jakarta. Saya diajakin temen saya buat ikutan…tapii…menurut saya cara mereka itu bukanlah cara yang cerdas untuk menyuarakan aspirasi. Meski mereka bilang, mereka mau ‘mengawal’ dan meberikan pendapat, buat saya itu semua akan sama dengan demonstrasi. Saya, jujur aja, ga suka demonstrasi. Karena menurut saya, demonstrasi, sambil bawa-bawa spanduk, adalah jalan yang paling (maaf) kampungan dan ga cerdas untuk menyampaikan aspirasi. Sebagai mahasiswa, yang tentunya udah punya pemikiran yang lebih matang, sebuah demonstrasi dengan spanduk dan toa bukanlah cara yang intelek menurut saya.
Ya memang sih, reformasi ada gara-gara mahasiswa berdemo besar-besaran di gedung DPR, Mei 1998 yang lalu. Tapi liat deh, cara itu ga membuat nama indonesia baik di mata dunia. Ada satu penggalan dari novel clara Ng (Dimsum Terakhir) yang saya baca, isinya adalah keheranan dengan mahasiswa Indonesia yang sempat-sempatnya berdemo, teriak-teriak minta keadilan…apakah tugas kuliah mereka sudah selesai? Apakah diktat yang bertumpuk sudah dibaca? Apakah praktek kerja lapangan laporannya sudah selesai? Apa tidak ada buku yang harus dimengerti isiniya? Berbagai pertanyaan ini seperti menghantam saya dan menyadarkan saya ada berbagai jalan yang lebih baik untuk menyarakan aspirasi.
Kemarin saya buak youtube dan menonton konferensi dunia tentang lingkungan hidup. Disana,ada seorang anak yang umurnya kira-kira 14 tahun lah, ngomong: People are seen by his action, not by his saying. Hal ini semakin memantapkan opini saya tentang betapa-ga-kerennya-kalo-demo. Si anak itu pidato di depan ratusan representatives dari berbagai negara. Dia membicarakan, dengan kalimat yang sederhana, straight to the point, dan bener2 dari kacamata anak-anak, mengenai masa depan dunia dan nasib generasi selanjutnya apabila manusia, terutama representatives itu, tidak mengindahkan lingkungan dan menjaganya untuk tetap nyaman ditinggali.
Komunikasi seperti forum atau konferensi seperti itu lebih efektif deh, kayaknya. Dan yang pasti, kedua belah pihak akan berinteraksi dengan lebih personal, sehingga maksud dan arah masing-masing dapat dimengeri dan dicapai secara maksimal.
Ini PR buat mentri perhubungan nih…harus diadakan komunikasi rutin antara pemerintah dan mahasiswa.
Gimana menurut kalian? Apa ada cara lain yang lebih keren dan terhormat dari sekadar angkat spanduk dan toa? Karena menurut saya cara yang konvensional ini ‘ga mahasiswa’ banget.

Flashdisk oh Flashdisk

Kosan Gaul, 21 oktober 2009
Yes, akhirnya setelah sekian lama saya menahan hasrat unttuk beli barang elektronik, dengan modal nekat plus kiriman yang baruuu aja dstang, akhirnya terbeli juga flashdisk kingston 8 giga.hahahaha…Saya merasa jadi orang paling oke sedunia…bangga..latest edition gitu looh..widih
Buat flashdisk yang satu ini sayar rada ati-ati nih…saya paling teledor kalo masalah nyimpen flashdisk. Saya inget banget sejarah saya punya flashdisk..
Pertama saya punya flashdisk itu pas saya baru masuk sma, flashdisk nexus 256 megabytes, pake tali warna merah. Dimulai dengan tutupnya yang lebih dulu ilang, waktu saya ngeprint tugas, dilanjutkan dengan sang flashdisk nyelip entah kemana..dan baru muncul saat akhir kelas 1.
Eh kelas 2 awal si nexus ilang. Akhirnya saya dibeliin flashdisk kingston 1 giga warna hijua muda-putih dari abang saya, yang prihatin sama adeknya yang pontang-panting pinjem flashdisk kanan kiri…hahahaa..tapii..pas saya lagi ke bandung, lomba debat bahasa inggris di penabur, flashdisknya ilang di hotel..yaah. sumpah, itu perasaan ga enak banget, ampe sekarang saya ga bilang sama abang saya kalo itu flashdisk ilang.
Naik kelas 3, saya beli flashdisk 4 giga…yang sangat membantu sampai saya lulus sma. Wuih, itu flashdisk berjasa bangetnget…menemani langkah-langkah saya nyusun karya tulis yang bikin ngejlimet bersama Bu Tuti cs, pamong bahasa indonesia yang TOP BGT. (saya kagum sama ibu^^). Si flashdisk kingston item ini juga berjasa sekali dalam membantu saya mengapply berbagai univ, dari NTU sampe ITB…yang akhirnya saya nyemplung si ITB…dia menemani malam-malam dimana saya deg-degan tiap buka inet nyari info pendaftara universitas.
Dan tetetetereeet…sampailah saya di ITB. Kayaknya itu flashdisk tugasnya cukup sampai ngelulusin saya sma dan nemenin saya masuk itb deh…soalnya begitu saya mulai-mulai ospek, entah kenapa itu flashdisk hilang begitu saja….saya aja bingung, padahal saya simpen di tas dan ga kemana-mana…ya udah, saya ikhlas aja…mungkin kalaupun ketinggalan dan jatoh dan ditemuin orang…berarti emang jodoh saya sama si item emang sampe situ aj (ngeles sih, sbenernya, hehe). Alhasil saya hidup tanpa flashdisk, lagi. Oh my gosh.
Saya kirain, alah, flash disk doang..lagian kuliah TPB ini..palingan juga Cuma nulis, nyatet doang..minjem aja mah. Eh eh eeh taunyaa..dosen saya yang kimia dasar, bapak yana (sumpah, ini dosen pinter banget), selalu bermurah hati untuk bagi2 handout materinya beliau lewat email..ya udah deh..saya jadi mesti punya flash disk kan kalo perlu ngeprint handoutnya…secara saya ga bisa kalo belajar Cuma ngeliatin layar laptop doang…gatel tangan pengen nyoretin kertasnya.
Ga Cuma pak yana lhoo..dosen-dosen lain juga begitu..adaaa aja yang dibagiin secara digital, dan itu mahapenting…kayaknya itb emang kayak gitu ya sistem bagi2 informasinya…serba digital..udah ga jaman pake kertas…cieh bangga. Ya udah deh, siang ini kebetulan temen saya ada yang mau ke BEC beli sarung BB, saya nitip aja flashdisk 1…udah kayak mau nitip beli aqua aja. Ga mau tanggung, saya beli yang 8 GIGA!! Hahahaa..gila..bisa ngebackup laptop ini sih namanya…
Dan oh my…ini saya baru pulang dari ngeprint (sambil cari makan). Dan you know, flashdisknya ketinggalan LAGI! Tapi thanks God bangeet, temen saya ada yang nyadar dan langsung ngebawain itu buat saya. Waduh, ga tau deh apa jadinya kalo itu flashdisk ketinggalan lagi…
Mulai sekarang saya harus belajar untuk ga pikun…parah nih kalo terulang..tekor, man!
Semoga si bule (julukan baru flashdisk saya, hahaha, karena warnanya biru-putih, ngingrtin saya sama belanda) bisa nemenin saya selamanya ya..halaah..ya minimal ampe pake toga di sabuga lah…(amiin)

Next project saya adalah ngebeliin papa flashdisk 8 giga juga buat kado natal. Tiba-tiba aja saya jadi inget papa pas lihat flash disk ini. Doain pa, aku pengen banget pake uang hasil keringet aku sendiri (baca: profit hasil jual pulsa) buat ngebeliin papa dan mama kado

Kita udah punya Ketua MPR baru nih!

Halo semuanya…tau ga, sekarang kita udah punya ketua MPR baru? Orangnya udah familiar banget buat kita…bakan pernah jadi suami RI-1..Yup beliau adalah bapak Taufik Kiemas, suami dari Ibu Megawati Soekarnoputri. Setelah sang ibu retired, sekarang kiprah si bapak dimulai
Hmm…jujur ajah ya, saya ampir keselek minum susu pas tau kalo taufik kiemas sekarang udah jadi ketua MPR. Saya ga pernah nyangka gitu ya….unpredictable lah…Tapi saya sih terima-terima aja..mungkin itu emang udah pilihan yang tepat. Saya Cuma bisa berdoa semoga beliau bisa menjadi pemimpin yang baik. Amiin.
Dan oh iya, tau ga sih…ibu mega ga dateng waktu acara pelantikan pak taufik kiemas…ga tau deh kenapa…(wah status bu mega sekarang udah ganti ya, bukan ibu mantan presiden, tapi udah jadi ibu ketua MPR…). Saya harap sih ketidakahdiran beliau gara-gara beliau ada hal penting yang harus diselesaikan, bukan karena hal lain yang di-suudzon-in sama orang-orang
Terus-terus..saya baca di yahoonews kalo banyak pihak yang protes mengenai terpilihnya Bapak Taufik Kiemas menjadi ketua MPR…protes yang palng utamanaya adalah didasarkan pada ketidakloyalan beliau selama menjadi anggota komisi. Pada periode yang lalu aja, misalnya, kehadiran beliau dalam rapat dan sidang KURANG DARI 25%. (kemana aja itu 75% nya?) Waah, kalo udah gini ceritanya emang ga baik ya…bikin shock. bayangin aja misalnya kamu punya temen sekelas yang jarang masuk, eh tiba-tiba dia jadi ketua osis, ato tiba-tiba dia jadi ranking 1…padahal kamu ga pernah lihat sifat kepemimpinan dia atau lihat dia belajar dan ngebuktiin seberapa cerdasnya dia.
Takut aja nih, kalo selama jadi anggota komisi hadirnya kurang dari 25%, gimana kalau jadi ketua MPR? saya harap setelah menjadi ketua MPR, kehadirannya bisa 100% deh. Kalo ketua MPR aja jarang masuk, gimana musyawarah bisa berjalan dengan lancar? Ya ga sih? Toh, kita harus memberi kesempatan kan? Siapapun berhak menjadi pemimpin, siapapun berhak diberi kesempatan memimpin. Kita doakan saja semoga kepemimpinan beliau dapat menjadikan bangsa menjadi lebih baik.

Friday, October 02, 2009

Wise words

Leisure Time

Leisure Time = Males-Malesan? Ntar dulu….

Siang ini ga tau kenapa saya lagi bad mood banget untuk belajar, apalagi buat PR. Padahal, paginya aja saya udah ngebaca buku kimdas hiskia ahmad ampe 30 halaman. Tapi siangnya, mungkin karena cuaca panas, atau karena perut yang kenyang abis makan, membuat saya jenuh untuk melihat buku…apalagi PR fisika yang lusa bakal dikumpulin.

Well, tiba-tiba aja tangan saya ‘gatel’. Terus saya ngelirik lemari saya. Disana tergantung dengan pasrah sebuah tas kain sederhana yang ‘jogja banget’. (batik2 gituu), yang kayaknya udah dipake sama sejuta umat. Tadinya tas itu saya tinggalin di palembang, tapi si mama malah nyuruh bawa, daripada mubazir, kata beliau.
Dan disinilah sekarang tempat tas itu, di lemari kosan saya. Karena ga mungkin Cuma saya simpen aja, dan saya juga lagi butuh handbag buat kuliah+jalan2 santai, akhirnya saya bongkar2 pernik2, gantungan kunci, ampe tali sepatu. Trus ga tau dari mana ide2 muncul dan tiba2 aja saya udah sibuk menjahit, menggunting, blablabla.

Beberapa jam kemudian, voilaaa!! Tatatadaaa….jadilah sebuah tas etnik yang OK banget (ga boong, saya aja bingung, kok jadi bagus ya?). Dan ketika saya ngelihat jam…waah, udah 3 jam saya sibuk ngerjain ini…coba kalo misal saya buka internet, fb, twitter, dsb, past 3 jam bakal abis ngetik di laptop doang deh…tapi 3 jam ini saya ngerasa worth it banget, karena ga Cuma2, sekarang saya udah punya handbag baru, yang the one and only in the world..hahahahaa….(lebay mode: on). Tapi bangga, lho, pake barang buatan sendiri…

Naah, leisure time ga harus ber fesbuk ria, bertwitter ria, atau malah tidur2 an…bisa diisi sama hal2 yang juga fun tapi tetap berguna…ya kayak saya…asyik2 makeover tas ‘pasaran’ jadi lumayan bergaya dan ga malu2in buat dipake jalan2.
Yuk, cari kesibukan yang berguna! Saya tantang nih….haahhahaa

PEMPEK? Maumaumau???;)

Pempek, sang Primadona

Tau ga sih, kadang2 menjadi anak yang berasal dari palembang ngebuat saya kerepotan sendiri. Di TN, setiap liburan (baca: pulang kampung), saya PASTI dimaklumatkan untuk ngebawain pempek….ga Cuma buat temen2..bahkan pamong2nya juga pada nitip..pake duit lagi! Parah kan?

Saya sih seneng aja ngebawain pempek buat mereka, kan nyenengin orang, gitu. Saya kasian + geli aja liat temen2 saya di TN dulu, kalo saya udah pulang dari palembang, pasti mereka udah stand by dengan mangkoknya masing2 di kamar saya. Padahal saya sendiri belom nyampe.

Cuma yang bikin saya sebel adalah…berat, cuy! Saya paling sebel kalo bawa pempek, soalnya:
1. Pempek itu ga boleh masuk ke bagasi pesawat. Aljhasil saya mesti nenteng kotak-kecil-tapi-berat itu kemana2…even ke WC sekalipun
2. Pempek itu sensitif, maksudnya cepet basi. Mo semahal apapun itu pempek, kalo udah basi kan sama aja, sama2 ga enak…makanya, kalo udah nyampe tempat tujuan, kerjaan saya belum kelar. Saya mesti mengolah pempeknya biar ga cepet basi, dgn direbus dulu. Nah, ngerepotin kan.
3. Pasti adaa aja yang ga kebagian pempek yang saya bawa. Kalo udah gini, pasti saya bakal jadi ga enakan sama orang itu…

Dan, you know what? Pempek bisa bikin orang nekat. Salah seorang kk kelas saya ampe ngebela-belain dateng ke kosan saya demi pempek. Awalnya saya becanda doang, di FB saya bilang: Bang, kalo mau oleh2nya dateng k kosan, saya ogah nyari abang di kampus Cuma buat ngasih pempek!.Saya kan tau tuh dia orangnya ga mau ribet, ga mau direpotin, apalagi sama adik kelas..makanya saya mikir, wah, ni abang pasti ga bakal dateng....Saya sih ada pempeknya, Cuma saya ga bawa banyak..Cuma buat anak kosan + saya aja.

Eh, tiba2, baruu aja saya pulang dari ciwalk, tiba2 saya ditelpon. Ternyata itu kk kelas saya. Dia udah di depan kosan! Mati nih…nekat bener tuh orang ya. Padahal saya udah sengaja ga ngasih alamat kosan saya. Saya juga ga ngerti itu orang tau alamat saya darimana…dan yang paling parah, dia ga sendirian! Sekosannya kk kelas saya itu emang banyak anak alumni TN-nya, yang kk kelas saya juga. Nah, mereka semua dateng! Mana cowo semua..kosan saya ga boleh dimasukin cowo..fuhh..disaster abis,
Akhirnya, dengan sangat terpaksa, saya ngambil stok pempek dari kulkas (maaf temen2 kosan, jatah kalian tereduksi dikit!) plus kemplang, yang harusnya buat stok saya. Pelajaran penting banget nih buat saya…mesti sedia stok sebelum ada yang nekat!

Pempek emang bisa diterima siapa aja ya..anak kecil, orang tua, orang padang ampe orang jawa, semua seneng banget makan pempek. Bisa bikin nekat juga kalo udah addicted. Ga mau kalah ama narkoba ih.

Pempek, emang the tastiest meal ever deh. Harus dipatenin tuh! Aset bangsa banget! Hidup pempek! Hahahahaa.

just HALLOOOUU!!

Halohaloo.
Hari ini saya mulai dengan: MENGEPEL LANTAI!! Wahhaa, crazy thing! Jadi ceritanya, semprotan WC kamar kos saya rusak, jadinya airnya bocor kemana2 dan membanjiri seluruh kamar. Dengan sangat terpaksa saya pagi2 udah ngepel…and because of this I broke all my planning to go to the church for morning sermon..hiaah
Akhirnya saya gereja siang….dan pulangnya saya ga nemu satupun warung makan yang buka di dekat kosan saya!! Arrgh, I had already starving, but I couldn’t get any kind of meal at all. I thought it because of the holiday time. Those food seller must think that all college students haven’t come back yet. Yap, they’re absolutely right, with me and some of my friends as the exceptions.
Finally I found one. It was very crowded and the meals didn’t make me urgently wanna eat. I liked none of them. But because I care with my health, I don’t want to sick here, so I ordered soto ayam, the simplest one, I think. Yeap, that’s enough. I hope tomorrow I’ll get better.
In the afternoon I didn’t wanna to see books, or any kind of studying stuff. I get my bag, needle, and I started sewing my bag. I made it look more catchy and ‘different’. Hahaa…3 hours gone so fast, and I’ve finished. Yippie, you have to see by yourselves, my bag now looks cool! Noone can be the same as it. It’s the one and only!;)
Well, than I fried pempek for my friends in kosan. Hahaay, everyone loves it. Don’t forget promote my pempek, so one day if they need pempek, they can buy from me. What a perfect promotion! Hahahaha. You have to try this for applying your business.

Hey, I got a windmill from Sabrina! She’s came back from japan! Weeey, I wish someday I can go to japan and bought things by myself. Thanks, Sab! Your windmill will encourage and motivate me to study and work harder to get what I want. Hyehyeee!

Lagunya Afghan;)

Kalo udah mulai bicara CINTA, apalagi sama lawan jenis, saya sensitif abis.
Oh iya, saya punya lirik lagu favorit akhir2 ini…lagu Afghan, My Confession. Sumpah, this song really desrcribes me…kayaknya curhatan saya panjang2 bisa disingkat dengan lagu ini…

Your smile, brings light into my days
The tought of you, all my night
To hold you in my arms, even in my dream it feel so right
Loving you

You never see the way I look into your eyes
You never realize the love I feel inside
Pain and sorrow that haunted me
Cause words I’ve left, unsaid to you

No you found someone else to love
Deep in my heart often fade away
To hold you in my arms, even in my dream it feel so right
Loving you

Ini lirik lagu emang “kasih tak sampai” banget. Hahahaa.Cuma saya suka aja, maknanya dalem…dan sangat mirip sama cerita saya (wuih, ga perlu saya umbar disini, hohho).

Ada yang berpikiran sama, kalo lagu ini juga “lu banget”?

Friday, September 25, 2009

Bathroom Inspiration

Saya paling suka mandi. Kenapa? Karena kalo pas mandi, saya bakal diem, dan lama-kelamaan saya jadi merenung (bukan melamun!)…Ngerenungin apa? Apa aja, mulai dari hal-hal sederhana, seperti sebelum mandi ini apa aja yang udah saya lakukan, hingga hal-hal yang kompleks, kayak gimana caranya ngusir Freeport dari Indonesia.

Ga jarang juga saya suka memikirkan tentang diri saya. Kamar mandi saya emang oke banget deh, ada kaca guedhe sedege badan orang. Alhasil, biasanya sebelum mandi, saya suka lama ngaca2 dulu…dan dalam kondisi ngaca inilah saya sering menemukan inspirasi, intuisi, atau bahkan nasihat yang dilontarkan oleh kepala saya sendiri.

Hari ini contohnya, pas ngaca, dan mandi, saya mikir, kenapa ya, saya kok terlahir ga pinter2 amat, ga cantik2 amat, ga tajir2 amat..pokoknya ordinary person banget lah…dan saya juga mikir..ini badan kenapa ga kurus2 ya? Ini muka kok ya jerawatan mulu ya? Dan tau ga sih, sedetik kemudian saya udah dapet wise word yang baguuus banget, dari kepala saya sendiri…
“daripada menyesal meratapi semua kekurangan, akan lebih baik kalau kamu berusaha menyingkap semua kelebihanmu dan mengembangkannya”

Saya amazed banget..betapa kamar mandi sangat memberikan inspirasi yang sangat berguna.

Manusia memang ga bakal pernah puas dengan apa yang mereka miliki. Rumput tetangga selalu lebih hijau daripada rumput di halaman sendiri. Selaluuu aja ada yang kurang. Contoh nyata ya saya ini, saya sirik kalo ada cewek cantik lewat, karena saya merasa saya ga cantik, saya kesel kalo nilai kuis saya kebalap sama temen saya, saya suka sebel kalo liat temen2 saya yang hedon pada hepi2 hebring2 tanpa harus mikirin berapa pengeluaran mereka tiap hari. Sadar atau tidak, orang akan ‘meratapi’ kekurangannya, dan secara otomatis mereka akan mencari-cari berbagai cara untuk menutupi setiap kekurangannya.

Saya (dan saya yakin cewe2 di seluruh Indonesia juga begini) yang sirik liat iklan cewe cantik di iklan yang jinglenya “wajahmu mengalihkan duniaku” itu bakal berlomba-lomba untuk ngebuat muka jadi putih mulus kayak di iklan. Kalo yang udah stadium parah ya, mereka (baca: cewe2) bakal rela ngeluarin kocek dalam2 buat ke dokter kulit, pake pemutih yang mahal, blabla…

See? Kalo masalah nutupin kekurangan dengan cara yang wajar, seperti sekedar lebih rajin cuci muka, biar ga jerawatan, itu mah oke2 aja. Bagus malah…tapi kalo udah ampe ‘meratap’, yakni dengan rela ngeluarin uang buanyak, yang harusnya bisa dipake untuk hal lain yang lebih worth it, itu udah salah banget.

Dan saya pun sekarang memegang teguh inspirasi kamar mandi ini…saya mikir….apa ya kelebihan saya? Saya pun ngaca lagi..kalo masalah fisik, jelas banget, saya ga seperti fotomodel 170 cm…maka saya melihat dari yang tak terlihat..
Hmm…kata orang2 saya jago berdebat..katanya kalo saya udah mulai ngedebat orang, muka saya yang kesannya pendiem langsung kliatan galaknya, dan orang2 yang didebat ama saya biasanya pada mingkem…hahahaa..oke oke..ditampung.
Lanjut lagi, kata teman2 saya, saya itu konkret, logis, dan ‘bold’. Hmm..yang ini saya akuin emang..saya itu paling ga bisa jadi orang lain..saya bakal selalu jadi diri saya dimanapun saya berada…oke okeh..ditampung lagi..

Apa lagi kelebihan saya? Hmm…sulit lho nemuin kelebihan…
Kalo saya tanya, apa kelebihan kamu? Mungkin untuk menemukan 10 kelebihan, kamu harus memutar otak berkali-kali…atau mungkin kamu butuh nanya orang lain utnuk Bantu kamu. Bakal lebih gampang nemuin kekurangan diri daripada nyari kelebihan diri (itu kalo kamu normal, ga narsis). Tapi, satu hal yang harus kamu tekankan adalah, kamu harus percaya diri. Kalo menurut kamu, kamu memiliki talenta di satu bidang, terusin aja..ga usah sibuk nyari supporter untuk ngedukung kamu. Daaan, kalaupun kamu udah butek muter2 nyari kelebihan, dan Cuma nemu satu, maka eksplorlah sebisa mungkin satu kelebihan itu dengan segala stok kapasitas percaya diri kamu.

Udah..mulai sekarang ga usah sibuk mikirin, aduh, aku gini..atau aduh, aku gitu…
Pikirin aja gimana caranya kamu mengeksplor seluruh talenta yang kamu punya. Yakin deh, setiap orang itu akan punya ‘code’ tersendiri di masyarakat. Okelah kamu nggak terkode sebagai orang yang cantik, jenius, atau apa deh..Tapi percaya apa kata saya, suatu saat dunia bakal mengkode kamu sebagai ‘sesuatu’, yakni talenta kamu sendiri.

Ready to change? Ayo dong..semangaat! Saya aja semangat, kenapa kamu enggak?!

Nb: sumpah, saya ga lagi nulis di kamar mandi lho..

Friday, September 11, 2009

Merasa salah jurusan

Sya baru aja ditelpon sma papa sy, yang nanyain kabar, kapan pulang, blablabla..
dan akhirnya percakapan berlanjut pada gimana kuis kimia kmaren

fuuh, sy jawab aja sbisanya. sy ga bgitu bisa kuis kmaren. Sy tau nilai sy bakal jelek.
Sy tau ayah yg memiliki ambisi untuk mensukseskan anaknya di itb. sy pun berharap begitu. Sya ga pernah berusaha untuk mewujudkan ambisi saya. yang selalu ingin sy wujudkan adalah mimpi orang tua saya.

sy ga pernah berharap pilhan sy untuk masuk HI akan disetujui, dan begitulah memang kejadiannya. sy diterima d itb. Sya seneng krn seenggaknya sedikit keinginan ayah sy bisa terwujud.

sy ngerasa salah jurusan. salaaah bgt. sy ga suka sm smua ini. Tapi nasi udah jadi bubur. sy ga bisa lagi ngapa-ngapain
dalam suatu pertemuan sharing, ada seorang abang (bang ruby) yang bilang, kalau: kalo kamu ngerasa salah jurusan dan kamu udah ga bisa mengubahnya, berarti nasi udah jadi bubur. dan kalaupun nasi udah jadi bubur, bukan berarti kamu boleh stop sampe disitu aja, jadikanlah bubur itu menajadi bubur yang enak, tambahin kecap, sambal, ayam, dan bawang goreng. Pasti nanti kamu bakal suka juga sma bubur itu.

saya tau sy ga mungkin bisa mengubah lagi. adalah impossible kalo saya tiba2 tahun depan minta pindah kuliah sma ayah saya.
ditambah lagi, ayah sy udah pensiunan,. Mau ada uang dari mana lagi utnuk nyekolahin sy?
Semoga bubur ini bisa saya jadikan bubur yang enak.

Selamat Pagi Dunia!

Pagi ini saya terbangun dengan sepenuhnya sadar, kalauu...hari ini saya libuur!!
yippiiee!! Saya seneng bangets (pake S karena plural;). Sang dosen bilang: udaah, daripada kalian makan ati saya makan ati, mending kuliah hari jumat ditiadakan saja...
hiyeehiyeeh! mantabh kali tuh dosen yaa

tapi pas saya crita ama temen saya, betapa senengnya saya diliburkan duluan, temen saya yang notabene pinter dan berpikiran lurus, bilang, "eh, lu kok malah seneng sih? harusnya lu protes dong, makan gaji buta tuh dosen!"

buseed, iya juga sih ya. tapi saya mah bodo amat deh, sy udah sumpek dgn kehidupan di kampus yang gitu2 aja..otaksy udah ga di bandung lagi skrg nih, udah terbang duluan k palembang..
entah kenapa ya, sya lebih merindukan libur pas udah kuliah dibanding waktu sma dulu. Kalo sma, rasanya libur tuh biasa aja, gitu2 aja. Tapi kalo pas sekarang, libur tuh rasanya dinanti bgtt.

deuh, pengen cepet bangun pagi...di rumah:)

A poem for Peace

May the wars be stopped for freedom.
May the earth still be alive and growing.
May families stay together for if they don’t, they will remember.
May everyone have fun.
May people not have fights.
May no one die from diseases.
May the world not be polluted.
May the guns stay in the gun shop.
May forests never be poisoned.
May wars always be stopped.
May animals be looked after.
May the trees still stand tall.
May you treat other people like you want to be treated.
May wars not come.
May there be peace in the world.

May everyone stay safe.
May the air fighters stay on the ground.
May people have healthy water.
May the violence be caught by the police.
May the rubbish be picked up.
May the bombs not hit the ground.
May the world stop the disasters.
May nobody kill anybody. May we still live in the world.
May the animals stay alive and never be hurt.
May there be no violence in the world.
May the world be treated carefully.
May there be no war in the world.
May your family stay safe and sound.
May peace be in the world.

May cars never hit people.
May everyone be seen.
May boats never hit rocks.
May nobody get the atom bomb disease and die.
May the world not be destroyed.
May the rubbish stay in the bins.
May no-one have bad dreams.
May people never be killed by weapons.
May the bombs never drop out of the planes.
May sailors never know when trouble’s going to strike.
May forests not be cut down.
May the dangerous things always be refused.
May the hydrogen cars take over oil.
May peace be in the world.

Wednesday, September 09, 2009

Sebuah cerita cinta tanpa untuk

Siapa sebenarnya dirimu, akupun bingung
Kau datang membawa parhatian disaat aku terlupakan
Kau datang membawa senyuman disaat aku membutuhkan dukungan
Kau datang membawa tawa disaat mendung di wajahku tercipta
Kau datang membawa nasihat di saat aku mulai bingung mnentukan arah

Kau siapa, akupun tak tahu.
Aku tak pernah meminta dirimu untuk hadir dalam hidupku, yah setidaknya bukan namamu yang kusebut dalam doaku
Aku tak pernah meminta segalanya, karena kau membawanya seolah kau memang suka membawakan semua itu padaku
Layaknya seorang gadis yang diberi curahan perhatian cuma-Cuma, akupun mulai memperhatikanmu
Mulai tumbuh suatu rasa, yaku sendiri tak mampu mengungkapkannya
Entah karna aku malu, atau memang aku hanya tak tahu
Yang pasti setiap rasa tak pernah sedikitpun keluar dari secuilpun inderaku

Kau ini siapa, aku tidak pernah mengenalmu
Aku hanyalah anak kecil ingusan yang polos
Tau apa kau tentang cinta? Sebelum aku mengenalmu
Aku bukanlah orang yang buta hati, aku pun tahu apa yang ada di dalam hatimu
Yang kutahu, bahwa itu tidak mungkin kau ungkapkan padaku
Kita hanya sama-sama tahu, dalam diam, dalam bisu

Tak pernah sedikitpun aku berusaha untuk memperjelas garis ini
Tak pernah, baik kau maupun aku
Karena kita tahu, batas yang mana yang boleh kita lewati
Hatiku sedih dan merana, dan kau tahu kau pun begitu
Seakan ada tembok menghimpit dan menahanku tegas untuk mencegah
Semua kata, semua rasa, semua emosi yang menumpuk

Dan kau akhirnya pergi, wahai orang yang akupun tak tau siapa sebenarnya dirimu
Kau tinggalkan aku dalam kebisuan yang menganga lebar
Yang kusadari menimbulkan rasa sakit yang teramat
Yang tak dapat kulukiskan dengan bahasa apapun

Kau tinggalkan aku dengan tanda tanya besar
Yang setiap hari kuhidari untuk kujawab
Kuputuskan untuk mengacuhkanmu dalam pikiranku
Dan aku mulai tenggelam denagn duniaku sendiri, tanpamu

Dan syukutlah, kau pun juga begitu
Di tempat yang baru, yang aku tak tahu dimana kau
Kau memulai lagi hidupmu dengan yang lain
Aku mensyukurinya, karena kau hidup bahagia

Aku bahagia dengan hidupku, meski tanpamu disini, di dalam hati

Sekarang, setelah satu tahun aku mengenang hari terakhir kita bertemu
Aku berjumpa lagi denganmu dalam bayang nyata
Dalam suatu pertemuan yang amat klise
Dimana aku tak siap menemuimu

Yang membuat aku bingung, wahai orang yang akupun belum tahu isi hatimu
Adalah betapa aku jadi membencimu, benci yang menyakitkan
Hingga rasanya diriku sendiri jadi ikut merasa sakit karena membencimu
Aku kesal pada diriku sendiri,aku kesal pada reaksi anggota tubuh dan jiwaku yang, enah mengapa, begitu membencimu

Aku bingung pada dirimu
Di depan orang lain kau bagaikan malaikat bgaiku, kau terlihat begitu natural, disaat aku y=hanya berdiri kikuk menghadapimu mnegobrol dengan ‘wajar’
Tapi begitu tak ada orang diantara kta
Kau seakan tidak mengenalku
Bahkan kau menganggapku lebih transparan dari angin, hingga kau tak secuilpun menggubris keberadaanku

Bukannya aku tak mau menegurmu
Aku hanya takut hatiku terluka lagi
Hatikuelum sembuh benar, penataannya masih kacau balau
Kutahu kau adalah sosok yang kuat
Dengan mudah kau tata hatimu dan kau siapkan bagi orang lian
Yang kini ada di sebelahmua

Wahai orang yang ingin kutahu siapa dirimu
Aku sungguh membenci keadaan ini
Aku tak dapat bersikap selayaknya tidak mengenalmu
Aku tak dapat menghindari
Aku tak dapat menghentikan detak jantungku yang bertalu-talu ini
Maka izinkan aku untuk menjauh darimu, begitu pintaku padamu
Dalam sorot mataku di siang itu
Di saat kau menyapaku dalam formalits yang kesekian kalinya
Dan kutahu, kau dengan gamang mengiyakannya

Tapi kumohon jangan membenciku
Aku bingung, entah aku atau kau yang terlalu kekanakan
Hingga menganggap akhir dari kita adalah bermusuhan
Kumohon, datangi aku dan bersikaplah seperti biasa
Dan aku akan bersikap biasa lagipadamu
Kumohon, jangan musuhi aku
Aku tidak suka memilii musuh,apalagi jika kau orsngnya
Mulailah dulu darimu, aku yakin akan kuubah semua cerita kita dulu

Kabut Asap Kian Tebal, Warga Palembang Diimbau Tak Keluar Rumah

Palembang - Warga Palembang dan sekitarnya diimbau tidak banyak beraktivitas di luar rumah. Hal ini seiring kian tebalnya kabut asap yang menyelimuti kota tersebut. Ketebalan asap kabut dikhawatirkan akan berdampak gangguan pernafasan dan tenggorokan.

"Pemerintah provinsi dan pusat akan memberikan fasilitas bantuan," kata Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Alex Noerdin di kantornya, Jalan Kapten A. Rivai Palembang, Selasa (08/09/2009)..

Alex menambahkan, untuk mengantisipasi kabut asap ini, dia meminta bupati dan walikota untuk aktif terjun ke lapangan. Para pejabat itu diharapkan memantau pembakaran hutan di daerah masing-masing.

Kepala daerah san stafnya itu juga diminta terus melakukan penyuluhan kepada masyarakat untuk tidak membuka lahan perkebunan dengan cara membakar. Termasuk juga tidak sembarangan membuang puntung rokok ke semak belukar yang berpotensi kebakaran hutan.

"Untuk bagi yang sengaja membakar hutan, tentu ada sanksinya," tegas Alex.

Untuk menjaga kesehatan, Alex mengimbau kepada masyarakat untuk membatasi kegiatan di luar rumah. "Kalau memang tidak ada kegiatan penting-penting banget, lebih baik berdiam di rumah agar warga tidak terllau sering terhirup kabut asap," katanya.

Jadi anak kuliahan....

Huwoohh, ga krasa saya udah tamat dari TN, maaf maaf seribu maaf ga bisa sering2 nulis, sy slalu saja lupa, males, atau malah sibuk ga jelas, sehingga menyita waktu sya untuk nulis. Padahal saya cintaaa nulis.

Fuuh, skrg udah kuliah cing! Labelnya MAHAsiswa...gimanaa gitu rasanya
tapi percaya deh, jadi anak kuliahan tuh ga lebih enak dari anak skolahan...
malah yang ada saya merindukan masa2 sma, yang meskipun sy mesti pake sragam kmana2, tapi seenggaknya kalo sy laper, mau makan, sy tinggal mangap doang..ga perlu mikir dulu, mo makan apa hari ini..

Bandung itu tempat yang asooy, buat LIBURAN, sodara2. Kalo kata saya sih, umm, bandung itu tempat yang penuh cobaan untuk belajar...apalagi buat cewe.
Bayangin aja yaa, saya aja yang jelas2 ga fashionista aja, kalo pulang kuliah, misal niihh, niatnya mo blajar. tapi tiba2 diajakin temen buat jalan k daerah jalan riau (yang pastinyaa, FO smuaa) ato skedar nongkrong d ciwalk...godaan untuk meng-iya-kannya gedeee bgt. Secaraaa, ortu ga ada, cuma gw seorang dengan dompet gw yang smakin menipis.

Tapi ya, kuliah di bandung itu tuh seru, kyknya imbang aja, antara gaul ama blajar...ahahaha..ini mah bisa2nya gw ajee.

kalo ada kuisioner, milih sma ato kuliah, sambil merem sy bakal langsung jawab sma, sumpah deh.
kalo sma, ada guru yang bakal koar2: ayooo, itu jngn tiduuur, cuci muka sana!!
kalo kuliah: dosennya mah bodo amaat, org gw pengajar, bukan pendidik (arrgghh! gw berjanji, gw ga bakal mnggunakan dalih itu untuk nyuekin murid2 gw!)
kalo sma: jadwal jelas, dipampangin gede2, dikasih tau, diingetin ampe bosen
kalo kuliah: jadwal cari sndiri, pengumuman cuma segede krtas A4, cari aja ditempel di gedung yang ga tau dimanaa....
kalo sma: laper, mangap, amm! kenyang
kalo kuliah: laper? liat dompet, menimbang2, cari sendal, beli makan, ga kenyang
kalo sma: sarapan? males ah, gw ga mau, ga napsu
kalo kuliah: laper gw, tapi ga ada yg bisa dimakan nih.

yaa, kalo lo anak2 sma yang lagi baca, beryukurlah karena lo adalah anak sma. Jangan tlalu bersemangat untuk jadi mahasiswa, gan. sumpah. nikmatilah senikmat-nkmatnya hidup lo jadi seorang anak sma...
tapi buat kita2 yg ud kuliah...ini nih yang namanya kuliahan, klo kt LA lgihts sih: enjoy aja..iyeeyiyeey. gw brusaha mengenjoykan diri gw. Smangat tuh mesti tetep ada coy. Pikirin doong, kalo pemudanya aja ga smangat, gimana ntar Indonesia? Ato kalo kjauhan mikirnya, pikirin aja btapa malunya diri lo kalo misal gebetanlu tau lu IPnya nyaris DO. hiaaah.

smangat ya! Teteep smangat!;)

Saturday, July 04, 2009

Movie Review: Ice Age 3

Satu kata: Lucu! Sumpah...

ngalah2in Ice Age 1 & 2 deh.

film yang cocok banget buat ditonton pas liburan skrg, apa lagi sama sodara2 plus adek2 spupu yang masih TK-SD.

Nonton ya!

Friday, May 15, 2009

Movie Review : KNOWING

Udah nonton yang satu ini?

KNOWING, cerita tentang seorang anak yang menemukan sebuah surat yang berasal dari time capsule 50 thn yg lalu. Surat itu berisi deretan angka2, yang ternyata merupakan urutan tanggal dan koordinat GPS seluruh bencana besar di bumi.

Menurut saya sih itu lebih ke sebuah film religius yang di-logika-in.
Cetitanya tentang akhir zaman, seperti yang ditulis di Bible, tapi dikemas selogis mungkin, dengan creature-like-angels, batu2, dan ledakan matahari.
Film ini sepertinhya mau nasihatin manusia supaya inget2 kiamat, tapi ga mau terkesan terlalu religi, mungkin mempertimbangkan Amerika adalah negara liberal, bukan agamis. Mugkin juga biar penontonnya lebih universal.

cuma yang ditakutin, ntar kalo film ini jadi kontroversial. Why? Karena yang namanya ending-era bakal susah banget dideskripsiin. Salah2 bisa kena protes gereja.

Tapi salutlah untuk yang mencoba membuat film sperti ini. Fiksi yang ga sekedar bermanfaat, tapi ada pesan moralnya.

Silakan menonton.

Saturday, January 17, 2009