jadi kalo anak ITB tuh umumnya semester 7 bakal ngambil mata kuliah kerja praktek (KP), soalnya kami udah KP duluan waktu libur semester genap ke semester ganjil selama 2 bulan di pabrik yang unitnya ada kaitannya sama prodi. nah seperti postingan saya di "Cerita KP", mungkin kalian (emang siapa yang baca? ah bodo amat, blog gue ini) tau kalo saya KP di PT Chandra Asri Petrochemical, Tbk., sebuah pabrik petrokimia yang memproduksi etilen, polietilen, dan polipropilen.
Singkat cerita KP kan udah selesai tuh. pergulatan dengan SKS KP dimulai saat pembicaraan dengan dosen. Untung aja dosen pembimbing KP saya itu Pak Wen**n, sang maestro membran. Beliau terkenal easy going sama anak2 KP nya huahaha.
tapiiii meskipun perjalanan pembicaraan KP berjalan lancar, sang dosen yang sangat sibuk sampai ga sempat untuk menyisihkan sedikit waktu beliau untuk tandatangan laporan KP saya. Jadilah sang Bapak waktu hari terakhir ujian (21 desember 2012) sore nge-SMS teman KP saya yang isinya kira2 begini:
"anak2 yang mau presentasi dan laporan KP nya ditandatangani, datang ke Baltos pukul 20.00. Temui saya disana"
Omaigat, rencana weekend terakhir di bandung gagal sudaaahh. padahal tadinya saya udah mau refreshing karena emang abis ujian yang ngejlimet. akhirnya saya cuma bisa bengong pas tau beritanya. huhuhuuu.
Sambil menunggu jam 8 tiba (ketika itu masih jam stgh 4 sore!) saya yang males banget balik ke kosan (karena nanti pasti ketiduran), akhirnya menerima ajakan 2 teman saya untuk jajan pancake dulu. selesai jajan pancake, perut masih lapar (hahaha, blame the rainy season!), akhirnya lanjut ke warung tenda beli indomie pake telor. sluurrrpp~
selesai makan indomie, waktu masih menunjukkan pukul 18.30, krn masih 1,5 jam lagi, akhirnya saya pergi ke Baltos dan menunggu di kantin tong-tong. Karena duit udah bokek abis jajan pancake dan indomie, saya memutuskan cuma beli teh manis anget doang (hahahaha!). Tapi emang dasar ga tau malu, teman saya (yang juga cuma pesen teh manis) minta password wifi disana, sedangkan saya seenaknya ngecharge HP. Huahahaha.
Sampe jam 8 lewat dikit, si Bapak belom dateng. Akhirnya kami dengan hopeless meng-sms bapaknya. Eh dijawab: "kalian tunggu saja di foodcourt, saya datang skitar satu jam lagi"
alamaaakk....emang ini mall macem PVJ, IP, atau TSM yang foodcourt nya buka sampe jam 10? Buat yang ga tau, Baltos itu semacam pasar baru, yang aktif beroperasi pagi sampai sore. begitu malem, cuma bbrp tempat makan yang buka, yang harganya ga bersahabat sama kantong mahasiswi kere di akhir bulan. jadinya kami tetap di kantin tong-tong, bengong. Pas sadar bapaknya mau dateng 1 jam lagi, alias jam 9 malem, saya panik. mau balik naik apaaaa? angkot sadangserang caringin udah abis jam segitu, Akhirnya kami SMS si bapaknya lagi bilang perkara si angkot ini. Akhirnya beberapa menit kemudian sang dosen nelepon dan ngabarin kalo beliau udah di PARKIRAN BALTOS! What?!
Akhirnya dengan semangat 45 kami menghampiri parkiran basement Baltos. Ga sulit menemukan mobil sang dosen, karena memang cuma ada 1 mobil BMW terparkir disana. tanpa basa basi dan presentasi (yang tadinya harus dilakukan) laporan kami langsung ditandatangani. Fiuhhhhh.
Terakhir, kami pulang dengan angkot (yang kayanya angkot terakhir, krn di belakang kami ga ada angkot laen lagi). sebenernya sih tadi berharap bakal ditebengin BMW, tapi ternyata ditawarin pun enggak, heuuu~
Puji Tuhan, finally sudah cerai dengan KP! Tinggal nunggu hasil dari pabriknya deh hehe :)
This blog contains all my thoughts about everything. Love, friendship, family, politics, economy, environment, colleges, diplomacy, gossip n entertainment, country n stuff, or maybe just a crazy idea which is unspoken in my real life. This is my think tank. No matter people see me as an outspoken, I just want to bring out whats on my mind here. Why? because this is the time that your voice, your thoughts, and your feelings to be heard by anyone by using any sort of media.
Monday, December 31, 2012
Saturday, December 29, 2012
Tiga Langkah Mudah Menjaga Kelestarian Sumber Air Minum
Pertama kali
saya mengunjungi rumah saudara saya di Jakarta, saya dibuat terheran-heran.
Rumah saudara saya itu berada di sebuah daerah permukiman yang cukup ternama. Di
sana, saya tidak bisa seenaknya merebus air keran / leding untuk menjadi air minum. Untuk minum
dan memasak, saya harus menggunakan air mineral, karena kata saudara saya air
kerannya tidak layak minum. Untuk mereka, air keran hanya dipakai untuk
keperluan mandi dan cuci saja. Bahkan, air keran ini tidak bisa dipakai sebagai
air mandi keponakan saya yang masih bayi, karena tingkat kontaminasi air yang
cukup tinggi membuat kulit bayi yang masih sangat sensitif menjadi merah-merah
dan gatal.
Keheranan saya
ini harap dimaklumi. Saya yang biasanya tinggal di daerah suburban di Sumatera Selatan, agak asing dengan larangan “tidak boleh memakai air keran untuk
memasak”. Di rumah, saya terbiasa menggunakan air keran sebagai sumber air
minum dan memasak. Miris ya, daerah permukiman mahal tidak bisa menjamin
kualitas air yang didapatkan penghuninya. Padahal, untuk dapat tetap sehat, manusia setidaknya membutuhkan 8 gelas air minum per hari. Jika untuk minum saja sulit, bagaimana manusia bisa sehat?
Hampir setengah penduduk Indonesia kekuarangan bahkan tidak
punya sumber air bersih. Ditambah lagi jika 20 persen dari penduduk Indonesia
meninggal akibat kekurangan air bersih
Ini informasi
yang saya peroleh saat saya iseng mencari artikel tentang kesulitan air bersih
di Indonesia. Air bersih disini didefinisikan sebagai air yang layak digunakan
untuk kegiatan primer, seperti minum dan memasak. Kasihan ya L.
Setidaknya terdapat 64 dari 92 daerah terluar di Indonesia
yang kini mengalami kesulitan dalam memperoleh air bersih.
Bersumber dari
dari publikasi Bank Pembangunan Asia (ADB) tahun 2006, persoalan akses air
bersih bukanlah persoalan yang sepele. Lebih dari 100 juta orang di Indonesia
kesulitan mengakses air bersih, bahkan 70 persen populasi Indonesia bergantung
kepada sumber-sumber air yang tercemar.
Tingkat pencemaran di Indonesia sudah “terkenal”
dan menjadi juara di skala internasional lho! Kota-kota besar di Jawa dan Bali kabarnya
sudah menjadi kota dengan polusi air tertinggi di antara jajaran negara-negara
berkembang di dunia.
Kalau kita
kalkulasi, untuk
memasak air minum, setiap warga Jakarta diperkirakan harus membayar lebih dari
Rp100.000 per bulan (ini sudah termasuk harus membeli air mineral dalam galon). Hal
ini jelas merupakan beban yang tidak ringan buat mereka yang tergolong miskin
dan sangat miskin.
Saat ini, Indonesia
diperkirakan memiliki laju pertumbuhan penduduk rata-rata 1,2 persen per tahun,
sehingga pada tahun 2020 nanti diperkirakan bakal ada 250 juta orang tinggal di
Indonesia. Pesatnya pertumbuhan penduduk akan membawa berbagai
konsekuensi bertambahnya kebutuhan akan air bersih, bahan pangan, dan
ketersediaan lahan untuk tempat tinggal serta beraktivitas.
Ada banyak
sekali daerah di Indonesia yang kondisi krisis air nya jauh lebih parah daripada
kondisi saudara saya yang saya ceritakan di atas. Misalnya saja, pada gambar di
bawah ini, merupakan seorang warga di Temanggung, Jawa Tengah, yang harus
melewati jalan berbatu-batu demi mendapatkan air bersih.
Sumber: http://www.antaranews.com/berita/330277/daerah-krisis-air-bersih-di-temanggung-bertambah
Lain lagi
dengan gambar di bawah ini. Kedua kakek ini adalah warga di daerah Gunung
Kidul. Mereka harus
berjalan sebanyak empat kilometer pulang pergi, dengan berjalan
kaki, hanya untuk mendapatkan beberapa jerigen air bersih.
Sumber: http://www.solopos.com/2012/08/06/krisis-air-gunungkidul-karso-marto-tetap-tersenyum-316520
Pemerintah
Indonesia tentunya menyadari permasalahan ini. Pada tahun 2013 nanti, beberapa daerah-daerah
yang krisis air nya sudah parah, seperti di daerah Gunung Kidul, Bantul, dan
Madura, sudah direncanakan berbagai penanggulangan atas krisis air bersih.
Tentunya
sebagai warga Negara yang baik, kita tidak boleh hanya mendesak pemerintah
untuk bertindak. Kita juga harus mulai untuk menyadari bahwa kita memiliki
tanggung jawab atas ketersediaan air bersih di Indonesia. Apa yang dapat kita
lakukan anak cucu kita nanti tetap bisa memperoleh akses air bersih yang layak minum? Berikut ini saya berikan 3 cara mudah menjaga kelestarian sumber air minum. Siapapun bisa melakukannya, asalkan bersedia!
1. Berhenti merusak sumber air
Membuang sampah
sembarangan, membuang limbah tidak sesuai kadar batasan, menebang pohon di
hutan lindung, membuka lahan di daerah resapan air hujan, dan menggunakan
pupuk/pestisida berlebihan pada tanaman merupakan sedikit dari contoh tindakan
pengrusakan sumber air.
2. Berhemat dalam penggunaan air
Mengganti gaya
mandi dari bath-tub atau memakai gayung menjadi memakai shower bisa menghemat
puluhan liter per air dalam 1 hari lho!
3. Pure It!
Apa itu PureIt? Pure it adalah filter pemurni air minum yang sangat canggih. Alat ini bisamemurnikan air keran menjadi air yang sangat aman untuk dikonsumsi. Pure it menggunakan teknologi canggih, seperti saringan serat mikro, filter karbon
aktif, prosesor pembunuh kuman, dan penjernih yang disusun bertahap untuk
menghasilkan air minum berkualitas yang memenuhi standar EPA (Environmental
Protection Agency) Amerika Serikat. Saya mengatakan ini bukan semata-mata untuk
promosi lho! Dosen saya (di kampus ITB tercinta tentunya, ceilaah) juga
mengatakan bahwa alat ini sudah pernah diuji di laboratorium dan dinyatakan
mampu memurnikan air minum. Hebatnya lagi alat ini tidak memerlukan bantuan energi
apapun (listrik, baterai, dll). Jadi, alat ini bisa menjadi solusi atas biaya
yang tinggi (Rp 100.000,00 per orang per bulan) untuk pemenuhan kebutuhan air
minum.
Nah, sudah
sadarkah Anda bahwa air sangat berharga? Yuk kita jaga kelestarian sumber airminum Indonesia dengan melakukan 3 langkah mudah ini! Ini bukan hanya tugasku, tapi tugasmu juga J. Mari bersama
kita wariskan kebaikan dari air bersih yang layak minum bagi anak cucu kita.
Referensi:
Monday, December 10, 2012
Thursday, December 06, 2012
Lagu yang tidak pernah gagal membuat saya menangis
Judulnya Pelangi Sehabis Hujan, yang nyanyi Nikita.
bisa dilihat di http://www.youtube.com/watch?v=f_VJBEC5Oas
bisa dilihat di http://www.youtube.com/watch?v=f_VJBEC5Oas
Today is the end of 7th semester!
whooaaaa I reach this far. Time sure flies so fast. So many things I learned in this semester.
Most things are life values.
I learned that being a mature woman is so damn hard.
I found out all burdens that I have to carry for the rest of my life.
I found out that I cannot rely on anything or anyone but God. I may be alone, but I have an option for not being lonely.
I knew that working is tiring, yet searching for some dollars is so burdening
I knew that I cannot let myself drown in sadness, I have to get up by myself and get things done
I realized that I have so many options that I should choose everyday, and one false option will lead me to big failure.
Somehow, if I may choose, I don't wanna be adult. Being a child is much more easier.
Most things are life values.
I learned that being a mature woman is so damn hard.
I found out all burdens that I have to carry for the rest of my life.
I found out that I cannot rely on anything or anyone but God. I may be alone, but I have an option for not being lonely.
I knew that working is tiring, yet searching for some dollars is so burdening
I knew that I cannot let myself drown in sadness, I have to get up by myself and get things done
I realized that I have so many options that I should choose everyday, and one false option will lead me to big failure.
Somehow, if I may choose, I don't wanna be adult. Being a child is much more easier.
Nice Quotes
If you have God, you have enough
If you have time to complain, then you have time to do something
If Jesus can make a miracle in my ancestor's era, then He can make one in my era
If you have time to complain, then you have time to do something
If Jesus can make a miracle in my ancestor's era, then He can make one in my era
Subscribe to:
Posts (Atom)