ini semester 6
udah lama sih, tapi bayangin aja ya aku baru nulis sekarang. it means begitu banyak waktu yang lewat di belakang yang sulit kusisihkan untuk menulis di bl
aku hampa
bukan berarti aku tanpa kegiatan. berbagai kegiatan silih berganti menumpuk di semester ini. Labtek, tugas, uts, asistensi (oh ya aku mengambil asisten di semester ini). kesibukan, yang biasanya membuatku senang, kini membuatku hampa, entah mengapa
aku sadar kalau aku seorang introvert, sulit buatku untuk berbicara kepada orang lain, meskipun orang itu sangat dekat padaku. seperti ada mekanisme self defense, dimana aku akan bertindak secara alamiah untuk tampak baik-baik saja padahal sebenarnya jutaan uneg-uneg menumpuk di kepala.
cuma blog ini sepertinya yang menerima omonganku sepenuhnya, apa adanya dan hanya diam menunggu otakku memunculkan solusinya sendiri.
aku rindu menulis, aku rindu diriku yang dulu penuh semangat. bukan aku yang sekarang loyo, tidak bergairah, dan pemalas.
aku rindu menjadi aku yang kreatif, kritis dan pembangkang. menjadi aku yang penuh kebebasan. tebalnya buku diktat dan sulitnya materi kuliah serta teman-teman yang tidak kondusif membuat aku terhimpit.
sering rasanya aku mendapat celah untuk menyudahi semua kegelisahan. aku bisa saja lari, berhenti dari trek marathon yang sebenarnya tidak ingin aku ikuti, namun ketika aku menengok ke belakang, biaya yang dikeluarkan orang tua dan pengorbanan mereka untuk menguliahkanku kesini terlalu besar untukku balas. semua hanya bisa kubalas dengan berusaha mengikuti trek lari ini
setiap orang berlari, kejar mengejar, himpit mengimpit, beberapa saling berpegangan untuk menambah kekuatan. namun dimana peganganku? bahkan tak ada yang berusaha memegang tanganku untuk membawaku menyudahi trek lari ini secepat mungkin.
aku bukan partner yang potensial untuk mengalahkan mereka. namun entah mengapa aku merasa dimusuhi, dijauhi, dan dihindari. sebegitu menjijikankah aku sehingga berteman denganku saja enggan? atau ini hanya perasaanku? entahlah.
aku muak.
siapapun yang kupercaya ternyata tidak dapat kupercaya. aku lebih banyak berdiam dan menunggu dan berusaha sendiri sekuatku.
aku lelah. aku lelah. aku lelah. seseorang tolong bawa aku.
kata-kata penyemangat sudah menjadi basi untuk ku dengar. lantas apa yang bisa menyemangatiku?
No comments:
Post a Comment
Feel free to put on your thoughts about my writings :)